4 Cara Memulai Bisnis Ikan Nila

Geliat industri rumahan semakin menunjukkan tren positif setelah pandemi. Banyak orang yang melihat peluang dalam situasi ini dan memutuskan untuk terjun ke dunia usaha guna memanfaatkan waktu luang mereka ketika bekerja di rumah. Salah satu jenis bisnis yang sedang populer adalah budidaya ikan nila, yang menjadi pilihan banyak masyarakat di Indonesia. Jika kamu tertarik untuk memulai bisnis ternak ikan nila, berikut ini adalah 4 cara mudah yang dapat kamu lakukan.

4-Cara-Memulai-Bisnis-Ikan-Nila

Rasanya yang gurih membuat ikan nila menjadi favorit di meja makan. Tidak hanya itu, jumlah konsumsi ikan di Indonesia juga sangat tinggi. Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Angka Konsumsi Ikan (AKI) Nasional pada tahun 2018 mencapai 50,69 kg per kapita.

Permintaan ekspor ikan nila juga cukup tinggi. Data dari International Trade Center (ITC) menunjukkan bahwa nilai ekspor ikan nila pada tahun 2018 mencapai USD1.447.537.000 di pasar global. Permintaan terbesar berasal dari jenis filet nila beku, diikuti oleh nila beku, filet nila segar, dan nila segar.

4 Cara Memulai Bisnis Ikan Nila di Rumah

Peluang pasar yang baik ini menjadi daya tarik bagi para peternak ikan nila untuk meningkatkan produksi guna memenuhi permintaan, baik dari dalam negeri maupun ekspor. Jika kamu tertarik memulai bisnis budidaya ikan nila, ada 4 cara mudah yang dapat kamu lakukan di halaman rumah.

1. Persiapan kolam ikan nila

Persiapan pertama adalah menyiapkan kolam untuk pembibitan dan perkembangan ikan nila. Kamu dapat memilih jenis kolam terpal atau kolam tanah sesuai dengan preferensi kamu. Kolam terpal adalah pilihan yang mudah dilakukan, namun pastikan tidak ada kebocoran pada kolam tersebut. Perhatikan juga ketinggian air, suhu, dan pH kolam yang sesuai dengan kebutuhan ikan nila.

2. Pembibitan

Setelah kolam siap, kamu dapat membeli bibit ikan nila dari koperasi perikanan atau indukan ikan nila. Pastikan bibit ikan nila memiliki warna cerah, gerakan yang lincah, dan tidak memiliki cacat fisik. Jika kamu ingin melakukan budidaya secara mandiri, kamu dapat membeli indukan ikan nila dengan perbandingan 1 pejantan dan 3 betina.

3. Penyebaran bibit

Sebelum menyebar bibit ikan nila ke dalam kolam, alihkan bibit ke ember yang berisi air bersih dengan ketinggian setengah dari tinggi ember. Biarkan selama 10 menit sebelum memindahkan bibit ke kolam terpal. Tujuannya adalah untuk membantu bibit ikan nila beradaptasi dengan suhu air dan mengurangi stres pada ikan. Pastikan jumlah bibit ikan nila di setiap kolam terpal tidak melebihi 100 ekor agar pertumbuhan dan kesehatan ikan dapat terjaga.

4. Perawatan dan panen ikan nila

Setelah ikan berada di dalam kolam, perhatikan pakan yang diberikan secara teratur. Berikan makanan yang mengandung protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin. Untuk menghemat biaya pakan, kamu juga dapat memberikan makanan berupa siput sawah atau sayuran yang telah dipotong kecil. Masa panen ikan nila biasanya berlangsung sekitar 6 bulan setelah bibit ditebar. Ukuran ideal untuk panen adalah ketika ikan nila mencapai berat sekitar 500 gram atau 1 kilogram dengan isi 2 ikan. Kamu dapat mencoba memulai budidaya ikan nila di halaman rumah dengan memanfaatkan lahan yang tersedia.

Butuh Modal? Ajukan Kredit Tanpa Agunan dari LINE Bank

Ajukan KTA LINE Bank melalui CekAja dan dapatkan manfaat yang menguntungkan! KTA LINE Bank dari Hana Bank menawarkan pinjaman tunai dengan batas pinjaman mulai dari Rp 1 Juta hingga Rp 300 Juta dan tenor fleksibel mulai dari 3 bulan hingga 60 bulan. Bunga yang kompetitif membuat pinjaman lebih terjangkau. Proses pengajuan yang mudah dan cepat dilakukan secara online melalui platform CekAja. Setelah pengajuan disetujui, dana pinjaman langsung dicairkan ke rekening kamu. Kamu dapat menggunakan dana tersebut untuk berbagai kebutuhan finansial.

KTA LINE Bank juga menyediakan fitur Cek Kredit Limit yang memungkinkan kamu mengetahui layak atau tidaknya pengajuan pinjaman di awal. Dengan begitu, kamu bisa mempersiapkan pengajuan dengan lebih baik. Pengajuan dapat dilakukan oleh Warga Negara Indonesia (WNI) berusia 21-55 tahun, dengan pendapatan minimal Rp 36.000.000 per tahun atau Rp 3.000.000 per bulan. Tidak diperlukan penjamin atau agunan untuk mengajukan pinjaman.

Proses persetujuan kredit dilakukan dalam waktu maksimal 1 hari kerja. Biaya provisi dan administrasi pinjaman bebas. Namun, ada biaya keterlambatan jika terjadi pembayaran cicilan melebihi jatuh tempo. Dengan KTA LINE Bank, kamu dapat memperoleh pinjaman tunai dengan proses yang cepat, bunga kompetitif, dan persyaratan yang mudah dipenuhi. Ajukan sekarang dan dapatkan akses cepat ke dana yang kamu butuhkan!

Dengan artikel ini, diharapkan kamu mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap tentang bisnis budidaya ikan nila dan dapat memulainya dengan lebih percaya diri.