5 Kiat Sukses Bisnis Sayur Organik
3 menit membacaSayuran adalah komponen paling penting dalam memperoleh gizi yang seimbang pada makanan.
Selain untuk kebutuhan nutrisi tubuh, mengonsumsi sayuran juga dapat mencegah munculnya penyakit-penyakit berbahaya.
Kategori sayuran sendiri ada dua, yakni organik dan non organik. Nah, saat ini bisnis sayur organik tengah naik daun.
Simak lima kiat sukses bisnis sayur organik.
Perbedaan sayuran organik dan non organik yang pertama tentunya terletak pada penggunaan pestisida.
Selain pestisida, faktor lainnya yang juga memberi perbedaan adalah rasa dari sayur organik yang lebih fresh dan lezat.
Dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki sayuran organik tersebut, tak heran bila pada akhirnya penunjang menu empat sehat lima sempurna ini semakin menarik banyak minat.
Apalagi jumlah vegetarian dan vegan yang kian bertambah.
Jika menilik dari sisi bisnis, tentu peluangnya cukup besar. Anda bahkan bisa memulainya dari lahan yang kecil sekalipun.
Berikut ini adalah 5 kiat sukses berbisnis sayur organik yang bisa CekAja berikan untuk Anda.
1. Siapkan media tanam
Media untuk mulai menanam sayuran organik sebenarnya tak memerlukan lahan khusus.
Bahkan, Anda bisa memanfaatkan lahan sempit yang ada di sekitar rumah.
Pastikan tanah pada media tanam Anda subur.
Tanah yang subur biasanya selalu mengandung hara, yaitu zat berisi macam-macam mineral untuk membantu fotosintesis tanaman.
Cara lain untuk memperoleh kesuburan itu, gunakan media pendukung seperti sekam padi, kotoran hewan yang sudah kering, atau pupuk kompos.
Jika ingin media yang lebih sederhana, pot hidroponik dapat menjadi alternatif Anda.
2. Pelajari cara menanam
Ada 2 cara penanaman sayuran organik, yang pertama cara langsung dan yang kedua cara penyemaian terlebih dahulu.
Cara langsung biasanya digunakan untuk tanaman atau sayuran yang berdaun atau merambat, seperti sayuran sawi, selada, bayam, dan sebagainya.
Dengan cara langsung, benih sayuran bisa ditanam dengan kedalaman 2-3 cm pada media tanah.
Sedangkan cara penyemaian khusus digunakan untuk tanaman yang berbuah seperti tomat atau terong.
Cara penyemaian memiliki tujuan agar tanaman bisa tumbuh lebih optimal.
Caranya, benih disemai terlebih dahulu setelah itu bisa dipindahkan di tempat pembesaran tanaman tersebut.
3. Rajin perawatan
Bibit sayuran organik yang sudah ditanam butuh perawatan ekstra. Sebab tantangan dari berbisnis ini adalah serangan hama ulat yang sewaktu-waktu bisa merusak tanaman.
Sayuran organik memang lebih rentan terhadap masalah tersebut, mengingat tidak adanya penggunaan obat kimia sama sekali.
Tapi, ada trik untuk melindungi tanaman yang sedang Anda panen. Buatlah obat anti hama dari beberapa bahan alami seperti jahe dan cabe yang dihaluskan.
Setelah itu semprotkan pada seluruh bakal sayuran organik Anda tadi.
(Baca juga: Aplikasi Pangan Paling Populer di Indonesia)
4. Panen seminggu dua kali
Kiat sukes berbisnis sayur organik selanjutnya, lakukan panen semingu dua kali atau lebih.
Pun, tergantung seberapa lama sayuran tersebut bisa tumbuh.
Biasanya tanaman yang cepat dipanen atau memiliki umur yang singkat adalah sayuran hijau atau sayuran berdaun.
Sehingga, Anda bisa memanen sayuran tersebut berkali-kali dalam waktu yang berdekatan.
ingin keuntungan lebih, Anda bisa menanam sayuran yang tergolon ekonomis misalnya selada, daun basil, atau bayam merah.
5. Tentukan ide pemasaran
Terakhir yang tak kalah penting tentunya memikirkan ide pemasaran. Mungkin agak sulit untuk mendistribusikannya ke pasar tradisional, kendati harga sayuran oraganik yang bisa dibilang mahal.
Untuk itu, cobalah memulainya dari social media terlebih dahulu. Sebar kontak Anda sebagai supplier sayuran organik terpercaya.
Apabila dirasa masih kurang memuaskan, daftarkan diri Anda ke dalam salah satu vendor petani di aplikasi sayur online untuk lebih mendongkrak penjualan.
Seperti itulah kelima kiat bisnis sayur organik bagi Anda yang mulai meminatinya.
Memang tidak mudah karena menanam sayuran organik butuh ketelatenan tinggi. Tapi jangan tanya keuntungannya.
Asalkan terus berusaha dan tak Lelah berinovasi, Anda bisa meraup untung hingga Rp 3 juta per minggu.
Jadi jika dihitung dalam sebulan, omzet yang didapat adalah sekitar Rp 12 juta. Selain untung secara finansial, kita bisa mendapat keuntungan lain, yaitu bisa hidup lebih sehat karena ikut mengonsumsinya di rumah.