5 Tips Terhindar dari Penipuan Pengembang Rumah Berkedok Syariah
4 menit membacaTingginya keinginan masyarakat untuk bisa memiliki rumah kerap kali dimanfaatkan oleh beberapa pihak. Salah satunya adalah dengan mengaku sebagai pengembang perumahan berbasis syariah.
Iming-iming harga rumah yang murah ditambah dengan metode pembayaran syariah semakin membuat masyarakat tertarik untuk membelinya.
Kasus penipuan pengembang perumahan berbasis syariah pun bukan terjadi sekali dua kali melainkan berkali-kali. Korbannya pun ada ratusan orang dengan total kerugian hingga mencapai ratusan miliar rupiah.
Modus Penipuan Properti Syariah
Modus yang dijalankan pun hampir sama, yakni dengan menawarkan pembangunan perumahan syariah. Segala macam penawaran dilakukan melalui brosur dan juga situs di internet yang telah dibuat sedemikian rupa sehingga bisa meyakinkan orang yang melihatnya.
Para ‘pengembang’ perumahan berbasis syariah ini pun tidak ragu untuk melakukan groundbreaking dan membangun rumah contoh untuk semakin meyakinkan calon konsumennya. Hal itu ditambah dengan iming-iming cicilan rendah tanpa bunga untuk sebuah unit rumah yang bisa dibeli oleh calon konsumennya.
Selain itu, oknum pengembang tersebut juga menjanjikan tidak ada BI checking lantaran sistem pembayarannya yang disebut-sebut berbasis syariah.
Berbagai upaya dilakukan oleh oknum pengembang itu untuk meyakinkan para calon konsumennya. Saking meyakinkannya, calon konsumen tidak sadar jika tengah menjadi target dari penipuan pengembang perumahan berbasis syariah.
Oleh sebab itu, diperlukan berbagai macam cara untuk bisa mencegah diri sendiri dan orang lain agar tidak terjebak penipuan pengembang perumahan berbasis syariah tersebut.
Berikut ini beberapa tips untuk mencegah kamu agar tidak terkena modus penipuan pengembang perumahan berbasis syariah:
-
Kelengkapan Perizinan
Hal pertama yang mesti kamu lakukan jika menemukan pengembang perumahan berbasis syariah adalah dengan memeriksa segala kelengkapan perizinan. Meskipun ada embel-embel syariah pada nama perumahannya, kamu tetap harus mengecek segala dokumen perizinan kepada pengembang yang bersangkutan.
Dokumen-dokumen tersebut di antaranya sertifikat tanah, izin mendirikan bangunan atau IMB, dan lainnya.
(Baca juga: Intip Serba-serbi Pengesahan Site Plan Perumahan)
Biasanya, pengembang tersebut akan memberikan kamu izin lokasi untuk perumahan. Jika ini terjadi, kamu harus menanyakan tentang keberadaan IMB dan kalau pengembang tersebut tidak bisa memenuhinya maka kamu patut waspada dan curiga.
Selain itu, pastikan pula tanah yang dijadikan lahan pembangunan rumah bukan merupakan tanah sengketa.
-
Pastikan ada Bank Mitra Pemberi KPR
Cara kedua yang harus kamu lakukan agar terhindar dari penipuan pengembang perumahan berbasis syariah adalah dengan memastikan keberadaan bank mitra pemberi kredit pemilikan rumah (KPR).
Biasanya, pengembang yang benar akan melakukan kerja sama dengan berbagai macam bank untuk mendukung pembiayaan KPR-nya. Semakin banyak bank dengan kredibilitas tinggi yang diajak kerja sama, maka dapat dipastikan bahwa pengembang tersebut memiliki rekam jejak yang baik dalam membangun rumah.
Sebaliknya, jika pengembang tersebut tidak memiliki bank sebagai mitra pembiayaan KPR, kamu harus mewaspadainya karena terindikasi penipuan. Oleh karenanya tanyakan dulu bank mana yang bekerja sama dengan pengembang sebelum memutuskan membeli rumah berbasis syariah.
-
Cek Keanggotaan di Asosiasi Pengembang
Tips berikutnya untuk mencegah agar tidak terkena modus penipuan pengembang berbasis syariah adalah dengan memeriksa status keanggotaan pengembang di asosiasi pengembang.
Di Indonesia, kamu bisa memeriksanya lewat asosiasi pengembang seperti Real Estat Indonesia (REI) atau Asosiasi Pengembang Perumahan Seluruh Indonesia (Apersi).
Pengembang yang tergabung di dalam dua asosiasi tersebut dapat dipastikan tidak akan melakukan hal kriminal seperti penipuan dan sebagainya.
Hal itu lantaran organisasi seperti REI dan Apersi melakukan pengawasan yang cukup ketat terhadap para anggotanya. Selain itu, pengembang yang menjadi anggota REI dan Apersi memiliki rekam jejak yang jelas dalam membangun sebuah proyek properti, terutama perumahan yang membutuhkan lahan cukup luas.
-
Tanya yang Detil dan Jelas
Tips selanjutnya untuk menghindari penipuan pengembangan perumahan berbasis syariah adalah dengan mengajukan pertanyaan yang terperinci dan sejelas mungkin kepada pengembang. Hal itu penting kamu ajukan agar kamu mendapatkan gambaran tentang bagaimana pengembang menjalankan usahanya.
Setidaknya ada dua pertanyaan yang bisa kamu ajukan ke pengembang sebelum memutuskan untuk membeli rumah:
- Pertanyaan pertama adalah berkaitan dengan lamanya waktu pengembang berkecimpung di dunia properti. Pengembang yang sudah lama di dunia properti biasanya sudah membangun banyak proyek perumahan. Jika hal itu bisa dibuktikan, maka pengembang tersebut dapat dipercaya.
- Pertanyaan kedua meliputi ketepatan waktu dan kesigapan pengembang dalam menangani konsumen. Hal ini penting kamu ajukan karena bisa menjadi poin positif bagi pengembang, jika jawabannya memuaskan. Namun sebaliknya, hal tersebut akan menjadi poin negatif jika jawabannya tidak sesuai dengan harapan konsumen.
Pertanyaan tersebut akan menentukan apakah pengembang bakal menepati perjanjian dalam menyelesaikan proses akad atau ketika ada komplain terhadap rumah yang baru ditempati.
Selain itu, kamu juga bisa menilai apakah pengembang tersebut akan sigap melakukan perbaikan dan meminta maaf jika ada kelalaian serta bagaimana respon mereka dalam mengatasinya.
-
Pastikan ada Wujud Rumahnya dan Jangan Tergiur Harga Murah
Tips berikutnya untuk terhindar dari penipuan pengembang perumahan berbasis syariah adalah dengan memastikan bahwa kamu melihat wujud rumah tersebut. Hal ini sangat penting kamu lakukan terlebih jika kamu ada dalam tahap membeli rumah untuk pertama kalinya.
Beberapa oknum pengembang perumahan berbasis syariah seringkali hanya menunjukkan rumah contoh dan juga hanya menjual gambar lewat brosur atau situs di internet. Maka dari itu, penting bagi kamu untuk melihat wujud rumah dan juga memegang langsung temboknya.
Hal lainnya yang tidak kalah penting adalah jangan terlalu tergiur dengan harga rumah yang murah. Kamu bisa melakukan perhitungan secara kasar tentang harga rumah tersebut berdasarkan spesifikasi bahan bangunan yang diberikan dan dibandingkan dengan harga tanah atau NJOP di lokasi.