Alasan Penting Memahami Pengertian Pajak

hemat uang mahasiswa - CekAja.com

Secara umum pengertian pajak merupakan sebuah pungutan wajib yang dibayar rakyat untuk negara dan nantinya digunakan untuk kepentingan pemerintah serta masyarakat umum.

Sebagai individu atau wajib pajak, tidak jarang, masyarakat merasa tidak menikmati keuntungan pajak. Bahkan pajak sangat erat kaitannya dengan berita negatif, ketika dana tersebut digelembungkan atau terjadinya praktik korupsi.

Meskipun begitu, pajak pada dasarnya digunakan untuk kepentingan umum, dan bukannya kepentingan pribadi. Bagi sebuah negara, pajak sangat berperan dalam menjalankan roda pembangunan serta kegiatan ekonomi.

Sangat penting tentunya untuk memahami pengertian pajak ini, karena saat ini kesadaran masyarakat sebagai wajib pajak masih dirasa kurang. Bahkan satu tahun yang lalu pemerintah mencoba mengubah kesadaran wajib pajak dengan membuat kebijakan Tax Amnesty sebagai upaya menyadarkan masyarakat betapa pentingnya pajak bagi pendapatan negara.

Mengenali fungsi pajak

Agar kegiatan ekonomi di Indonesia terus berputar, maka pemerintah selalu memaksimalkan pendapatan yang mereka terima dari pajak. Sehingga, uang yang didapat dari pajak pun berfungsi menjadi salah satu instrumen paling kuat dalam membangun struktur ekonomi.

Lalu, apa saja fungsi pajak yang diterima pemerintah melalui wajib pajaknya?

  1. Sebagai landasan anggaran

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pajak merupakan sumber pemasukkan keuangan negara dengan cara mengumpulkan dana dan kemudian disimpan dalam kas negara untuk membiayai pembangunan nasional.

Sehingga jika kamu sendiri mendengar istilah APBN atau Anggara Pendapatan Belanja Negara, maka sumber dana yang digunakan pemerintah merupakan pemasukkan dari pajak.

  1. Pajak menjadi regulasi

Selain berbentuk nilai, pajak juga dijadikan sebagai alat untuk mengatur kebijakan negara dalam menghadapi kondisi sosial dan ekonomi masyarakat. Beberapa diantaranya adalah untuk menghambat lanju inflasi jika dirasa sudah berlebihan, Pajak merupakan alat untuk melaksanakan atau mengatur kebijakan negara dalam lapangan sosial dan ekonomi.

  1. Sebagai laju distribusi keuangan

Sebagai salah satu instrumen keuangan yang sangat penting, pajak dapat digunakan untuk menyesuaikan serta menyeimbangkan antara pembagian pendapatan dengan kesejahteraan masyarakat.

  1. Fungsi stabilisasi

Selain bank yang berfungsi menjaga stabilitas kegiatan perekonomian, sebuah nilai pajak juga berperan penting untuk menstabilkan kondisi sebuah ekonomi di suatu negara dan termasuk di Indonesia.

Sebagai contoh, jika inflasi sudah melewati batas yang ditentukan oleh pemerintah, maka nilai sebuah pajak bisa dinaikkan dan, jumlah uang yang beredar dapat menjadi seimbang antara pemasukkan dan pengeluarannya.

Di Indonesia, pajak juga sering digunakan untuk mengatasi deflasi yang berlebihan atau kelesuan dari kegiatan ekonomi. Secara umum, pemerintah akan menurunkan nilai sebuah pajak, sehingga jumlah uang yang beredar dapat ditambah.

Di Indonesia sendiri, Lembaga Pemerintah yang ditunjuk untuk mengelola pajak adalah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang berada di bawah Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Empat tujuan pajak tersebut juga sering dijadikan sebagai salah satu bentuk kegiatan ekonomi di Indonesia. Bahkan, satu tahun yang lalu, pemerintah berdalih   mengumpulkan pajak lebih banyak dengan menyelenggarakan program Tax Amnesty.

Sementara itu, sistem pajak di Indonesia menganut Self Assessment dimana Direktorat Jenderal Pajak, sesuai menjalankan fungsinya untuk melakukan pembinaan, penyuluhan, pelayanan serta pengawasan pajak pada masyarakat.

Namun, ada hal perlu kamu pahami bahwa pajak kekayaan sangat berbeda dengan pajak kendaraan bermotor. Kedua jenis pajak ini dibedakan atas objek dan subjek pajak itu sendiri. Berdasarkan hal ini pajak digolongkan menjadi dua jenis yaitu:

  1. Pajak subjektif

Pengertian pajak subjektif merupakan sebuah nilai pajak yang diambil berdasarkan subjek si wajib pajak itu sendiri. Sebagai contoh, pajak dari hasil kekayaan atau pajak penghasilan termasuk dalam pajak subjektif.

  1. Pajak objektif

Sementara itu, jika seseorang memiliki kendaraan bermotor, atau melakukan kegiatan dagang seperti ekspor dan impor, maka dirinya akan dikenakan pajak objektif. Sebagai contoh, diantaranya adalah pajak kendaraan bermotor, bea masuk, hingga pajak impor.