Apa Itu E-Money dan E-Toll Pass?

Kewajiban uang elektronik (e-money) dan e-toll pass untuk transaksi penggunaan jalan tol pada Oktober nanti menuntut pengendara mobil memilikinya. Berikut adalah serba-serbi produk tersebut.

Pembayaran tol saat ini tidak hanya dapat dilakukan dengan sistem  cash saja, sekarang kita bisa menggunakan Kenali Jenisnya, Ini Cara Aman Transaksi E-Money dan juga e-toll pass. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, memperkenalkan layanan e-Toll Pass sebagai layanan On Board Unit (OBU) kepada para pengguna jalan bebas hambatan.

E-toll pass ini menggunakan teknologi sistem sensor dalam melakukan pembayaran. Kelebihan e-toll pass dibanding e-money adalah kita tidak perlu lagi membuka kaca mobil untuk setiap melakukan transaksi di gerbang tol. Kalau sudah menggunakannya, maka kita dapat berkendara terus tanpa perlu berhenti saat ingin memasuki gerbang tol.

Walaupun begitu, penetrasi dari OBU yang dilakukan di Indonesia masih kurang begitu efektif. Hal ini dapat dilihat dari sedikitnya gerbang tol yang bisa melayani para penggunanya.

Tetapi bukan berarti tidak ada perkembangan, belakangan banyak gerbang tol yang sudah memberlakukan sistem pembayaran menggunakan alat satu ini, bahkan dapat kita lihat di kota-kota besar banyak gerbang tol yang sudah meminimalisir pintu pembayaran menggunakan uang  cash.

Pertama kali diberlakukan teknologi OBU, adalah pada tahun 2015. Pada saat itu Jasa Marga bersama dengan PT Bank Mandiri Tbk bertindak sebagai penyelenggaraannya. Alat yang digunakan untuk memancarkan sensor ini tentunya dijual oleh Bank Mandiri dengan harga Rp600 ribu saat itu.

Mengingat harganya yang tidak murah, banyak para pengguna jalan tol yang kurang tertarik untuk menggunakan teknologi tersebut. Padahal, banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan dengan penggunaannya terutama untuk meminimalisir antrean di gerbang tol dan mengurangi terjadinya kemacetan.

Cara memasang e-toll pass di mobil

Berikut ini, ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam memasang e-toll pas di mobil. sesuai yang direkomendasikan oleh pihak Jasamarga dan Bank Mandiri:

  1. Langkah pertama adalah memasangkan dudukan pada e-toll pass
  2. Kedua, coba rentangkan dudukan alat tersebut ke tempat yang tepat di daerah yang menempel dengan kaca depan mobil kesayangan
  3. Lalu, tempelkan dudukan di tengah kaca depan yang sudah bersih
  4. Atur sedemikian rupa posisi dan sudutnya seperti pada gambar di atas sampai tanda ‘strip’ yang ada menjadi sejajar horizontal
  5. Terakhir, tekankan dudukan sampai mengunci badan e-toll pass dengan kuat. Pastikan bahwa dudukan benar-benar terkunci dan tidak longgar.
  6. Bersihkan kaca depan dengan lap kering.
  7. Cabut stiker pelindung lem pada dudukan e-toll Pass.
  8. Tekan dudukan e-Toll Pass perlahan ke arah kaca depan. Pastikan lem pada dudukan telah melekat erat pada seluruh permukaan kaca.
  9. Kemudian masukkan  mandiri  e-money  dengan benar ke tempat e-Toll Pass.
  10. Pastikan tanda strip pada e-Toll Pass sejajar horizontal. Sekarang e-Toll Pass anda siap untuk digunakan.

Cara gunakan e-toll pass

Selanjutnya, ada beberapa hal penting yang perlu kita perhatikan jika ingin menggunakan teknologi satu ini, yaitu:

Sebaiknya letakkan di sebelah bawah kaca depan mobil di atas dashboard, dan posisi si tengah kaca antara kiri dan kanan. Hal ini perlu dilakukan dengan tujuan agar pandangan selama menyetir tidak terganggu

Selalu ingat untuk terus memantau kondisi baterai pada layar, jangan sampai mengalami kehabisan baterai saat ingin memasuki gerbang tol. Kondisi daya baterai dapat dilihat pada layar, Hi berarti daya baterai masih banyak, dan Lo berarti daya baterai sudah lemah.

Jika baterai sudah berada dalam kondisi Lo maka sebaiknya untuk ganti menggunakan baterai lainnya. Sangat disarankan untuk menggunakan baterai  alkaline.

Gerbang tol GTO bertambah, sistem pembayaran cash  dihapuskan

Sepertinya, sekarang merupakan waktu yang tepat bagi kita untuk beralih ke penggunaan e-money atau teknologi e-toll pass jika ingin menggunakan jalan tol. Mengapa demikian?

Karena pihak Jasa Marga sudah mensosialisasikan bahwa dimulai pada Oktober 2017 mendatang akan mulai dilakukan pemberlakuan 100 persen penggunaan Gerbang Tol Otomatis (GTO) secara bertahap.

Dari total 998 gardu atau gerbang tol yang dimiliki oleh Jasa Marga dan anak perusahaannya, sebanyak 466 gerbang tol sudah memberlakukan sistem GTO.

Seiring dengan berjalannya waktu, tentu akan semakin banyak jumlahnya dan segera menggantikan secara penuh sistem pembayaran uang  cash pada gerbang tol.

Pemberlakuan transaksi elektronik ini dilakukan guna mengurangi antrean yang padat di gerbang tol, dimana merupakan salah satu penyebab utama kemacetan di jalan.  Tidak hanya itu, langkah ini juga memiliki tujuan budaya nontunai alias  cashless society yang mulai digencarkan oleh pemerintah.

Sejalan dengan pemberlakuan kebijakan tersebut , maka pihak Jasa Marga akan bekerja sama dengan berbagai bank yang diawasi oleh Bank Indonesia guna mempersiapkan fasilitas untuk transaksi elektronik ini.

Selain itu, Jasa Marga juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan gencar agar dapat merubah perilaku masyarakat yang saat ini masih mengedepankan transaksi menggunakan pembayaran tunai atau  cash.