Bisnis Buku Edukasi Anak, Salah Satu Peluang Usaha Yang Potensial

Banyak orang yang sedang berusaha memulai bisnis dan usaha di berbagai bidang seperti kuliner, fashion, kosmetika, dan sektor lainnya. Namun, sangat sedikit yang melirik bisnis buku edukasi anak.

bisnis buku edukasi anak

Bisa jadi trend bisnis buku anak tidak menarik minat banyak pengusaha muda. Karena menganggap penjualan buku kurang prospektif dan menguntungkan. Terlebih lagi, pesatnya kemajuan digital membuat anak mudah sekali berpaling ke smartphone dan gadget.

Pesatnya dunia digital sebenarnya adalah peluang untuk memulai bisnis buku edukasi anak. karena gadget tidak bagus untuk perkembangan anak apabila terlalu sering diberikan kepada anak.

Banyak orang tua yang saat ini justru mencari sumber hiburan lain selain gadget, salah satunya adalah buku edukasi untuk anak. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk mulai melirik sektor bisnis yang potensial ini.

Bagi yang ingin memulai bisnis buku edukasi anak, ada baiknya untuk memahami beberapa hal di bawah ini:

Belajar trend bisnis buku edukasi anak

Saat berbicara tentang bisnis buku edukasi anak, salah satu nama yang mengemuka adalah Devi Raissa Rahmawati. Yang memulai usaha buku edukasi anak bernama Rabbit Hole.

Devi adalah alumni pascasarjana Universitas Indonesia yang bisa menjadi contoh sukses yang bisa dipelajari oleh siapapun yang ingin memulai bisnis edukasi anak. Devi sukses meraih omset hingga Rp1 miliar per bulan dari bisnis buku edukasi untuk anak berusia 6 bulan hingga 7 tahun tersebut.

Dia memulai trend bisnis buku edukasi untuk anak ini melalui riset yang dilakukan. Terkait pola komunikasi antara orang tua dan anak-anak, khususnya balita. Devi mendapatkan banyak keluhan dari para orang tua yang sulit membangun komunikasi dengan anak balita.

Terkait hal tersebut, dia menawarkan solusi komunikasi melalui media buku. Namun, para orang tua mengeluhkan bahwa buku bacaan anak di Indonesia masih kurang variatif, kalaupun ada, memiliki harga yang lumayan tinggi.

Latar belakang pendidikan psikologi anak dan hobi menulis yang dia miliki mengantarkannya untuk memulai usaha bisnis buku edukasi anak, dengan modal awal Rp10 juta dari uang sakunya untuk mencetak 1000 buku berbagai tema yang kemudian dijual kepada teman-teman dekat.

Dia membuat buku dari bahan premium yang dijual dengan harga terjangkau. Buku-buku tersebut dia buat sangat menarik agar anak balita tertarik untuk membaca dengan disertai pop-up, flap, dan touch and feel. Dalam menerbitkan buku, dia mendirikan perusahaan bernama PT Lubang Kelinci Indonesia.

Belajar dari kesuksesan Devi, siapapun bisa memulai bisnis dengan melihat peluang dari trend bisnis buku edukasi anak yang ternyata banyak peminatnya. Pemasaran produk juga bisa dilakukan dengan sistem promosi online sebagai sarana promosi yang efektif dengan mempelajari trend pasar terlebih dahulu.

Memulai usaha buku edukasi anak

Bisnis ini bisa dimulai khususnya oleh yang memiliki hobi dan kemampuan menulis serta merangkai kata yang baik. Karena peluang bisnis yang ada sangat luar biasa.

Akan tetapi, sebenarnya siapapun bisa memulai bisnis buku edukasi anak walaupun tidak memiliki kualitas menulis yang baik, tapi punya latar belakang keilmuan yang sesuai untuk pendidikan anak seperti ilmu psikologi, pendidikan anak usia dini, parenting, dan sejenisnya.

Beberapa langkah yang harus dilakukan antara lain:

Survei pasar

Sebelum memulai usaha, ada baiknya untuk melakukan survei pasar. Caranya dengan mengunjungi toko buku untuk mempelajari karya-karya best seller. Survei pasar bisa dilakukan untuk melihat tema buku anak apa yang banyak digemari. Sehingga pengamatan ini bisa membantu untuk menciptakan karya buku yang kemungkinan akan laris.

Bekerja sama dengan yang sudah berpengalaman

Sebagai pemula, tidak ada salahnya untuk belajar ataupun bekerja sama dengan rekan yang sudah berpengalaman di industri buku dan percetakan. Sehingga bisa membantu meningkatkan peluang kesuksesan usaha yang dirintis.

Kamu juga bisa menggandeng rekan yang memiliki keahlian menggambar ataupun mendesain ilustrasi buku. Agar buku anak yang akan diproduksi bisa menarik minat masyarakat untuk membelinya.

Pilih percetakan yang bagus dan kredibel

Peluang bisnis buku anak sangat berpotensi selama buku anak yang dihasilkan memiliki kualitas yang bagus dan bisa mengedukasi. Oleh karena itu, kamu juga perlu memastikan kualitas hasil cetakan buku juga baik.

Untuk itu, pastikan kamu memilih mitra percetakan yang kredibel. Untuk bisa menghasilkan cetakan buku yang baik dan berkualitas. Sebagai pemula, biasanya melakukan pencetakan buku berdasarkan pesanan terlebih dahulu, untuk meminimalisasi risiko kerugian apabila buku yang dicetak tidak bisa diterima pasar dengan baik.

Konsisten melakukan promosi

Sebagai pemain baru, konsistensi dan ketekunan khususnya dalam melakukan promosi dan pemasaran tentu sangat diperlukan. Pastikan strategi promosi yang dilakukan sudah tepat, baik melalui media sosial ataupun mengikuti bazar dan pameran buku untuk memperluas relasi dan jaringan serta membuat usaha buku edukasi kamu lebih banyak dikenal orang.

Poin yang perlu diperhatikan pada saat memproduksi buku edukasi anak

Pada saat memproduksi buku edukasi anak, ada hal-hal penting yang harus diperhatikan. Agar hasil produksi dari buku tersebut bisa berkualitas dan diminati masyarakat. Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian antara lain:

a. Kekuatan konten

Buku edukasi anak tentunya sangat tergantung pada kekuatan konten dan kreativitas dari buku tersebut. Pastikan buku edukasi anak digarap oleh tim ide dan tim kreatif yang kuat untuk membuat konten buku.

Pada dasarnya, banyak penulis konten untuk buku anak di pasaran, namun belum tentu konten-konten yang ada sesuai dengan harapan dan keinginan masyarakat. Untuk itu, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan psikolog anak sebagai penasihat konten pada saat menggodok sebuah ide buku edukasi untuk anak, agar isi cerita dalam buku tersebut sesuai dengan keinginan masyarakat.

Proses produksi buku edukasi untuk anak membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Karena ada proses gunting temple seperti pada buku pop-up. Selain itu, juga perlu ada tes pasar ke anak-anak karena apa yang menurut kita menarik, belum tentu menarik untuk anak-anak.

Oleh karena itu, ketekunan dan kesabaran dalam membuat konten berkualitas sangat diperlukan.

b. Perhitungkan biaya produksi

Biaya produksi buku edukasi anak tentu berbeda dengan biaya produksi lain pada umumnya. Karena buku-buku edukasi untuk anak biasanya juga dilengkapi fitur pop-up, 3D, dan gunting tempel. Sehingga membutuhkan proses kerja dan biaya dua kali lebih besar.

Selain itu, percetakan biasanya memiliki batas minimal cetak sekitar 1000 eksemplar. Sehingga biaya percetakan biasanya memiliki porsi 60% dari total biaya produksi.

Selain percetakan, juga perlu ada proses penempelan dan pengemasan yang membutuhkan banyak waktu dan tenaga. Sehingga perlu merekrut tenaga kerja bantuan yang sebaiknya ditangani sendiri, untuk mengurangi potensi kesalahan yang dilakukan percetakan.

Setelah itu, kamu dan tim juga perlu mengedukasi pasar dengan gencar melakukan promosi agar karya yang kamu buat dapat dikenal dan digemari masyarakat.

Besarnya potensi bisnis buku edukasi untuk anak sangat dapat terlihat dari animo para orang tua muda untuk memberikan produk yang terbaik untuk anaknya, termasuk buku-buku bacaan yang bisa menjadi sarana komunikasi orang tua dengan anak.

Para orang tua muda biasanya sangat royal menggunakan uangnya untuk membeli berbagai kebutuhan primer anak, termasuk untuk buku-buku edukasi, bahkan pada saat anaknya belum bisa membaca atau baru mulai belajar merangkak. Mereka tidak sungkan untuk menghabiskan uang hingga jutaan rupiah dan ini adalah potensi pasar besar yang bisa dimanfaatkan.

(Baca Juga: Cerita Orang-orang yang Berhasil Kaya Mendadak Karena Investasi)

Kombinasi antara kekuatan finansial kebanyakan orang tua dan keinginan untuk memberikan yang terbaik untuk anak membuat pasar buku edukasi anak sangat menarik untuk ditekuni sebagai sebuah peluang bisnis yang potensial.

Di tengah lesunya penjualan buku pada umumnya yang terhantam dengan kemajuan teknologi. Sehingga banyak orang yang kini beralih membaca buku digital dibanding buku fisik, justru bisnis buku edukasi anak masih sangat bergairah karena banyak orang tua yang mencari buku edukasi untuk diberikan kepada anak-anaknya.

Apabila ditekuni dengan serius, bisnis buku edukasi anak bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah yang besar seperti Devi dengan usaha Rabbit Hole-nya bisa menghasilkan hingga Rp1 miliar per bulan.

Selain keuntungan finansial, memulai usaha buku edukasi anak juga sangat berkontribusi membantu orang tua dana proses tumbuh kembang anak, dan bisa membantu orang tua berkomunikasi dengan anaknya secara baik dan efektif.

Buku-buku edukasi anak juga bisa membantu orang tua menjauhkan anak-anak dari gadget dan menggantinya dengan buku-buku menarik untuk anak. Sehingga anak bisa terlindungi dari paparan radiasi gadget secara berlebihan.

Jadi, bisnis buku edukasi untuk anak tidak hanya berbicara tentang keuntungan dan potensi untuk meraup untung saja, tapi juga sangat penting untuk perkembangan anak-anak sebagai generasi penerus di masa depan.