Cara Ini Bikin Anakmu Sukses di Masa Depan

pendidikan anak _ investasi - CekAja.com

Saat membesarkan anak, orangtua kerap mencari informasi dari buku, teman, internet  hingga mengikuti naluri dan melakukan apa yang mereka rasa benar. Pada akhirnya, semua orang ingin anak-anaknya sukses.

Ada banyak cara untuk mewujudkan hal tersebut, salah satunya lewat mindset. Orangtua yang baik perlu memahami jenis-jenis mindset dan perbedaannya seperti mindset berkembang (growth mindset) dan mindset tetap (fixed mindset). Berikut ini ulasan selengkapnya.

Mindset berkembang dan mindset tetap

Perbedaan antara mindset berkembang dan mindset tetap terbilang sangat tipis. Keduanya dapat melibatkan pujian tetapi ada yang menekankan pada proses belajar sementara yang lain pada hasil belajar.

Mindset berkembang menciptakan gairah untuk belajar. Ini penting bagi anak-anak, karena mindset berkembang akan membentuk gagasan non-kegagalan. Dengan kata lain, mindset tetap akan menyebabkan seorang anak merasakan kegagagalan jika mereka belum berhasil dengan tugas, sedangkan seseorang dengan mindset berkembang tidak melihat diri mereka gagal meskipun tidak mencapai apa yang mereka tetapkan untuk dicapai.

Contoh umum mindset berkembang dan mindset tetap

Mindset berkembang adalah tentang penekanan pada kemampuan anak bukan pada seberapa pintar dan cerdas mereka. Berikut beberapa percakapan umum yang menunjukan perbedaan antara masing-masing pola pikir.  Mindset tetap: “Kamu menyelesaikan teka-teki begitu cepat, kamu benar-benar hebat. Kamu melakukannya dengan baik!

Mindset berkembang: “Kamu melakukannya dengan baik. Bagaimana jika kamu mencoba teka-teki yang lebih menantang? Saya pikir kamu bisa melakukannya

Mengapa mindset berkembang penting?

Pelopor terkemuka penelitian mindset di Standford University  Dr. Carol Dweck   percaya bahwa mindset berkembang sangat penting dalam mendorong, meyakinkan dan pada akhirnya menyukseskan.

Ketika seorang anak mencoba melakukan sesuatu untuk pertama kali, pikiran mereka tidak terikat dengan seberapa baik mereka melakukan tugas atau seberapa pintar mereka, yang lebih penting adalah mereka mengerti bahwa ada kesempatan tak terbatas untuk mencoba lagi dan lagi.  Ini memungkinkan mereka untuk menjadi sosok yang tidak takut akan kegagalan dan lebih percaya diri saat melakukan tugas.

Dweck dan rekan melakukan penelitian yang melibatkan anak-anak kelas tujuh yang memulai tahun ajaran mereka dengan skor hampir identik. Semua anak dievaluasi untuk melihat tanda-tanda mindset berkembang dan mindest tetap. Selama dua tahun, ada perbedaan yang konsisten di antara dua kelompok.

Ternyata anak-anak dengan mindset tetap memiliki tujuan yang jelas berbeda, mereka lebih menghindari tugas-tugas yang mungkin menunjukan kekurangan dalam diri mereka, sementara anak-anak dengan mindset berkembang memiliki keyakinan bahwa kecerdasan dapat dikembangkan. Karena itu, belajar hal hal baru adalah konsekuensinya.

(Baca juga:  Cara Mudah Mengatur Keuangan Keluarga Buat yang Baru Nikah)

Kapan harus mulai menanamkan mindset berkembang?

Studi menunjukkan, tidak pernah terlalu dini atau terlalu terlambat untuk mendorong mindset berkembang pada anak. Sebagian besar anak-anak secara alami memiliki mindset berkembang tetapi umpan balik dari orang di sekitar dapat mengubah mindset.

Waktu yang optimal untuk mendorong mindset berkembang adalah dari saat anak mengembangkan pemahaman bahasa.

Sebagian besar anak-anak memiliki kombinasi mindset berkembang dan tetap. Sebagai orangtua, kamu dapat membantu untuk mendorong munculnya mindset berkembang dengan penggunaan kata-kata yang hati-hati, dukungan, dan optimisme.