Cara Transaksi Kartu Kredit yang Aman dan Tips Bayar Bulanan

Di zaman yang serba cepat dan instan, bahkan saat berbelanja online tentu keinginan lebih cepat dan tanpa ribet juga bisa dinikmati. Tidak heran banyak bank yang makin laris manis aplikasinya atau juga versi internetnya. 

Cara Aman Transaksi Kartu Kredit

Namun, tentu pengalaman berbelanja online juga akan makin menyenangkan hari-hari ini kala menggunakan kartu kredit, kartu hanya tinggal memasukan nomor kartu saja. Meski begitu, kamu harus tahu bagaimana cara transaksi kartu kredit yang aman

(Baca Juga: Tips Belanja Hemat dengan Kartu Kredit CIMB Niaga)

1. Jangan Simpan Data Kartu Kredit di Situs Belanja dan E-Commerce

Menyimpan data di situs belanja dan e-commerce tuh memang sangat memudahkan kamu dalam berbelanja.

Namun siapa sangka ternyata hal ini berisiko tinggi terhadap keamanan kartu kredit terhadap pemakaian yang tidak kamu ketahui.

Dalam berbelanja online, ada empat jenis informasi yang perlu dimasukkan, yaitu nomor kartu kredit, tanggal kadaluarsa kartu, kode keamanan (CVV), dan yang terakhir biasanya alamat pengiriman.

Selain keempat hal tersebut, tidak ada informasi lain yang diperlukan oleh suatu situs online. Ternyata, saat belanja, lebih baik masukan data seperti nomor kartu kredit, nama lengkap, dan nomor CVV secara manual saja demi keamanan.

Selain itu, setelah transaksi selesai misalnya di website, lakukan clear history, pastikan seluruh data sudah terhapus.

Selain itu, saat akan memasukkan data kartu kredit untuk melakukan transaksi pembelian di Internet, pastikan situs itu aman.

Kamu dapat memeriksa keamanan sebuah situs dengan melihat alamat URL-nya yang harus diawali dengan https://.

Jika tidak, kemungkinannya adalah situs tersebut tidak aman untuk tempat bertransaksi dengan menggunakan kartu kredit.

Selain itu, hal lain yang menandai tingkat keamanan dari suatu situs untuk bertransaksi dengan kartu kredit adalah adanya gambar gembok di sudut kanan bawah atau lencana VeriSign di bagian bawah laman situs tersebut. 

Kedua lambang tersebut mengindikasikan bahwa situs tersebut menggunakan enkripsi untuk melindungi data.

Agar makin aman usahakan untuk hanya berbelanja online dengan menggunakan gawai kamu sendiri, entah itu laptop, PC, maupun ponsel.  Kalau kamu menggunakan milik orang lain, kemungkinan pencurian data sangat mungkin terjadi.

2. Rutin Memperbaharui Data

Kamu mungkin sering merasa terganggu kala pihak bank menelepon untuk memperbaharui data, apalagi untuk menawarkan produk.

Namun, siapa sangka kalau memperbaharui data sangatlah penting, terutama nomor ponsel yang akhir dan terdaftar sebagai pemegang kartu kredit.

Hal ini penting bagi bank agar bisa segera dihubungi pihak bank dan mudah bank lakukan verifikasi serta konfirmasi jika terjadi hal-hal di luar kewajaran.

Tidak dipungkiri, kartu kredit sangat mudah disalahgunakan oleh pihak yang kurang bertanggung jawab.

Hal ini termasuk juga email, berikan email yang paling sering kamu cek, agar saat bank mengirimkan hal yang penting kamu segera bisa membaca informasi tersebut.

3. Memiliki Fasilitas 3D Secure

Boleh jadi orang akan kesal dan merasa ribet karena harus memasukan kode 3D. Namun, ternyata hal ini sangat penting untuk transaksi kartu kredit yang aman karena bisa akan mengamankan kartu dari tangan-tangan jahil dan mengurangi kemungkinan terjadi fraud.

Oleh karena itu, apalagi bagi kamu yang kesal, mulailah bersabar dengan keamanan kartu kredit kamu sendiri.

4. Simpan Bukti Pembelanjaan dengan Kartu Kredit

Saat belanja online kamu tentu mendapatkan bukti pembelanjaan baik di aplikasi tersebut, atau juga notifikasi melalui SMS atau email.

Usahakan simpan hal itu dan cek secara berkala. Kamu akan tahu apabila terjadi hal-hal seperti belanja yang tidak kamu lakukan. Kamu juga sangat mungkin untuk mencetaknya bila kamu tipikal yang suka bentuk fisik.

Hal ini juga akan sangat berguna untuk membandingkan angka yang tertera pada bukti pembayaran dengan angka pada lembar tagihan kartu kredit dan memastikan keduanya identik.

5. Bertransaksi di Toko Online yang Memiliki Teknologi Time Password (OTP)

Usahakan berbelanja dengan kartu kredit di toko online yang terpercaya. Selain itu, sebaiknya transaksi kartu kredit di toko online hanya dilakukan jika penerbit kartu kredit yang digunakan sudah memiliki teknologi One Time Password (OTP).

Dengan demikian, setiap transaksi online, akan membutuhkan verifikasi lebih lanjut dalam bentuk pin yang dikirimkan melalui telepon seluler. 

Adapun, saat ini, hampir seluruh bank besar yang merupakan penerbit kartu kredit saat ini juga sudah memiliki teknologi tersebut.

Di luar negeri, teknologi diwajibkan untuk dimiliki oleh penerbit kartu. Di Indonesia sayangnya, memang belum diwajibkan oleh regulator.

Kendati sudah mencoba agar transaksi kartu kredit yang aman, makin canggihnya para penjahat perbankan saat ini, boleh jadi membuat kita harus ikut mengalami kejahatan kartu kredit. Namun, sebaiknya jangan panik saat ada hal-hal yang tidak diharapkan terjadi.

6. Transaksi Offline

Sama dengan transaksi online, transaksi langsung atau offline juga sangat rentan dengan penipuan, apalagi kalau sampai kartu tersebut berpindah tangan.

Kartu kredit itu tidak boleh dipinjamkan atau dipindahtangankan. Untuk transaksi kartu kredit yang aman seharusnya kita sendiri yang menggesekkan atau mencolok kartu ke mesin EDC, bukan petugasnya.

Di beberapa negara yang sudah maju sistem pembayarannya, seperti Australia, menggesek atau mencolokkan kartu kredit atau debit di mesin EDC dilakukan sendiri oleh pemilik kartu.

Hal ini perlu dilakukan guna menjaga keamanan data yang ada pada kartu kredit. Seluruh informasi yang tercantum di kartu kredit seharusnya hanya diketahui oleh pemegang kartu karena rentan disalahgunakan.

Seperti dua sisi mata uang, dengan mudahnya bertransaksi dengan kartu kredit, nasabah juga kerap kali terlena hingga akhirnya tagihan membengkak. Meski begitu, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan agar bisa tetap rutin membayar kartu kredit.

7. Masa Jatuh Tempo

Sangat penting untuk tahu kapan tanggal jatuh tempo kartu kreditmu. Tanggal jatuh tempo adalah tanggal terakhir, pembayaran harus diterima oleh bank penerbit kartu kredit, dan akan selalu tertera pada Lembar Tagihan.

Biasanya, bank penerbit kartu kredit selalu mengingatkan agar pembayaran tagihan dilakukan beberapa hari sebelum tanggal jatuh tempo. Hal ini dilakukan agar kamu bisa terhindar dari denda keterlambatan.

Ditambah lagi, pembayaran yang dilakukan melalui berbagai macam saluran yang tersedia membutuhkan waktu sekitar 2-3 hari untuk masuk ke rekening kartu kredit, dan bisa lebih lama jika terdapat hari libur.

Selain dikenakan denda keterlambatan, pembayaran tagihan yang baru masuk melewati tanggal jatuh tempo juga akan mengakibatkan dikenakan bunga berjalan yang cukup besar.

Jadi, sebagai langkah antisipasi, ada baiknya membayar tagihan kartu kredit sekitar sepekan sebelum tanggal jatuh tempo.

8. Pastikan Jumlah Pembayaran

Sudah tahu kapan jatuh tempo, selanjutnya kamu harus memastikan berapa banyak jumlah yang harus kamu bayarkan. Misalnya kamu bisa melakukan pembayaran minimum atau minimum payment.

Tujuan dari pembayaran minimum untuk memastikan bahwa kartu kredit bebas masalah dan menunjukkan bahwa nasabah mematuhi syarat dan ketentuan yang ditetapkan bank penerbit kartu kredit.

Biasanya besar jumlah minimum yang ditetapkan adalah 10% dari total tagihan baru yang tercetak pada Lembar Tagihan. Jumlah ini bervariasi tergantung jenis kartu kredit dan bank penerbit masing-masing, tetapi kurang lebih sebesar itu.

Kamu juga sangat mungkin untuk melakukan pembayaran penuh atau full payment. Sistem pembayaran penuh ini sangat disarankan, terutama apabila membayar tagihan tersebut sebelum tanggal jatuh tempo, karena dengan begitu tidak akan dikenakan bunga.

9. Pilih Mekanisme Pembayaran yang Paling Mudah

Saat ini kartu kredit bisa dibayar dengan berbagai cara, datang ke cabang, via ATM, auto debet, dan phone banking serta internet banking. Oleh karena itu, pilihlah yang mana yang paling memudahkan kamu.

Kalau kamu punya cicilan di kartu kredit dengan jumlah yang sudah pasti setiap bulannya, sangat disarankan menggunakan sistem autodebet dengan jumlah tertentu.

Hal ini membuat kamu setidaknya akan membayar minimum payment yang membuat kamu tidak terkena bunga terlalu tinggi.

Bagaimana Kalau Menunggak?

Saking mudahnya penggunaan kartu kredit, ada kemungkinan kamu gagal bayar dan menunggak. Kalau hal itu terjadi, cobalah untuk berhenti sementara waktu untuk menggunakan kartu kredit.

Lebih baik membawa uang tunai saat berpergian sehingga penggunaan kartu kredit akan lebih minim. Cobalah hitung lagi kemampuanmu untuk melunasi tunggakan kartu kredit. Umumnya sistem pada bank selalu menawarkan minimum pembayaran. 

Tidak masalah jika hanya mampu membayar dengan cara tersebut, akan tetapi pastikan juga menghitung besaran bunga yang dikenakan di bulan selanjutnya. Jika sewaktu-waktu ada pemasukan lebih, kamu bisa menambah jumlah pembayaran yang menunggak.

Kalau tagihan kamu sangat besar dan lewat tiga bulan, besar kemungkinan kamu akan menerima beberapa telepon dari bank yang menagih pembayaran. Di situlah saat yang tepat untuk melakukan negosiasi agar memperoleh diskon.

Biasanya penerbit kartu kredit akan melakukan apapun yang mereka bisa untuk mempertahankan nasabah. Oleh karena itu beberapa pihak dari mereka akan meniadakan biaya penalti, bunga tambahan, atau bahkan memberi diskon hingga sebanyak 50 persen.

Meski begitu, cobalah untuk bisa dalam menggunakan kartu kredit, sebisa mungkin batasi penggunaan kartu kredit untuk hal-hal yang berbau konsumtif. Gunakan kartu kredit hanya untuk kebutuhan yang bersifat darurat saja.

(Baca Juga: Film Terbaik Tentang Persahabatan yang Bisa Mengajarkan Arti Teman Sejati)

Kalau belum memiliki kartu kredit, kamu bisa ajukan melalui CekAja.com. Ada banya pilihan produk yang bisa kamu pertimbangkan, berikut beberapa di antaranya:

Proses pengajuannya pun dijamin cepat dan aman karena CekAja.com sudah terdaftar di CekAja.com. Yuk ajukan sekarang juga!