4 Hal yang Bisa Menyebabkan Kamu Pensiun dalam Keadaan Miskin
2 menit membacaTidak ada yang ingin pensiun dalam keadaan menyusahkan orang lain bahkan anak sendiri. Semua orang pasti ingin pensiun bebas dari rasa khawatir. Bebas melakukan apa saja, bebas memilih kelas terbaik jika harus masuk rumah sakit, bebas menikmati hidup tanpa memikirkan uang.
Pensiun sejahtera atau bahkan kaya jadi impian setiap orang. Apalagi usia harapan hidup manusia semakin panjang. Di Indonesia, data tahun 2014 menyebutkan bahwa umur harapan hidup masyarakat Indonesia rata-rata bisa mencapai 72 tahun. Padahal pada 2004, umur harapan hidup hanya pada kisaran 66,2 tahun. Anak perempuan yang dilahirkan tahun 2012 bisa hidup hingga 73 tahun dan anak laki-laki bisa hidup hingga 68 tahun. Semakin panjang umur, tentu semakin banyak uang yang dibutuhkan untuk biaya hidup. Padahal di usia senja kita tidak lagi bekerja.
Namun hal-hal berikut bisa jadi penghalang menikmati pensiun dengan bahagia dan bahkan bisa membuat hari pensiun miskin.
Tidak punya tabungan pensiun
Semakin awal menabung pensiun, maka semakin baik dan terjamin pula masa tua kita. Para perencana keuangan menyarankan setiap orang agar memiliki tabungan pensiun di usia 20-an. Ini karena pada usia muda, kebutuhan belum terlalu banyak.
Tabungan pensiun jangan dianggap beban tapi wajib dimiliki. Hampir semua bank punya program tabungan pensiun dengan iuran mulai dari setoran Rp50.000/bulan. Oleh bank, nantinya uang tersebut tidak hanya disimpan sebagai tabungan tapi juga dialokasikan untuk investasi. Sehingga saat masa pensiun tiba, kamu punya banyak dana dan pastinya lebih menguntungkan daripada hanya menabung biasa.
(Baca juga: Fresh Graduate, Ini Tip Jitu Dapatkan Pekerjaan Lebih Cepat)
Punya tabungan pensiun uangnya ditarik terus menerus
Menyisihkan uang untuk tabungan pensiun memang sulit. Kebutuhan yang semakin banyak, harga-harga yang semakin mahal, ditambah kesan jika tabungan pensiun tidak mendesak membuat orang terus menarik dana dari tabungan pensiun.
Sebuah Survei yang dilakukan Maret 2016 oleh New York Life menyebutkan, dari 810 responden berusia di atas 40 tahun, sembilan persen di antara mereka berpikir jika mengambil dana pensiun sebesar 15-24 persen dari jumlah tabungan dalam setahun bukanlah masalah besar. Padahal tindakan ini sama saja seperti harus menabung selama 10 tahun untuk menambal uang pensiuin yang diambil. Alhasil dana pensiun yang diambil jadi jauh dari harapan. Akibatnya kamu pun merasa miskin saat pensiun nanti.
Punya cicilan tenor panjang dengan bunga mencekik
Salah satu syarat KPR disetujui adalah usia saat pengajuan. Batas maksimal umur yang ditetapkan oleh bank adalah 50-55 tahun saat cicilan KPR lunas, jika melewati batas tersebut kemungkinan besar bank akan menolak aplikasimu. Ini karena di atas usia tersebut dianggap sudah tidak produktif bekerja sehingga sulit melunasi KPR. Begitu juga dengan KTA, minimal usia saat pengajuan adalah 21 tahun dan usia maksimal 55 tahun saat pelunasan.
Nah jika kamu punya utang yang tenor pelunasannya mendekati usia pensiun, ini bisa membahayakan kesejahteraan pensiunmu. Idealnya setelah usiamu 40 tahun, kamu tidak memiliki utang besar untuk dilunasi. Agar tidak terjebak bunga mencekik, ajukan pinjaman di lembaga tepercaya melalui mitra edukasi OJK seperti CekAja.com, bukan melalui rentenir.
Punya anak yang masih sekolah/anak belum mandiri
Usia semakin senja, sedangkan masih ada anak yang dibiayai sampai perguruan tinggi. Jika tidak punya tabungan pendidikan, ini bisa membahayakan simpanan pensiun. Tapi jika sejak anak kecil, kamu telah mempersiapkan tabungan pendidikan, kamu tidak perlu khawatir pensiun dalam keadaan miskin.
(Baca juga: 6 Syarat Membuat CV Agar Bisa Memikat Perekrut Kerja)
Tabungan pensiun, tabungan dana pendidikan, dan simpanan darurat sama pentingnya. Setiap bulan, kamu wajib menyisihkan dana untuk disetor ke tiga pos tersebut demi kondisi finansial yang sehat di masa kini maupun masa depan.