Empat Risiko yang Sering Terjadi Jika Kamu Melakukan Perjalanan Jauh dengan Kendaraan Pribadi
2 menit membacaMudik dengan mobil pribadi banyak dipilih oleh keluarga Indonesia karena nyaman dan lebih fleksibel dalam mengatur waktu serta rute tempuh. Meski demikian risiko mengalami hal-hal yang tidak diinginkan juga besar.
Oleh karenanya kamu harus benar-benar memastikan kondisi mobil dengan melakukan berbagai pengecekan ke bengkel sebelum berangkat mudik. Tak hanya itu, kondisi kesehatanmu juga harus prima. Berbeda jika naik angkutan umum di mana kamu tinggal duduk manis dan diantar sampai tujuan, naik mobil pribadi berarti bertanggung jawab secara penuh terhadap keselamatan keluarga.
Berikut risiko yang sering terjadi jika kamu melakukan perjalanan jauh dengan mobil pribadi.
1. Kecelakaan
Keinginan untuk buru-buru sampai di kampung halaman untuk bertemu keluarga membuat banyak pengendara mengabaikan hak pengendara lain. Akibatnya, kecelakaan pun tak bisa dihindarkan. Dari tahun ke tahun, jumlahnya pun tidak main-main. Bayangkan saja, sepanjang musim mudik Lebaran tahun 2015, terdapat 3.049 kasus kecelakaan lalu lintas.
Dari jumlah tersebut, terdapat 657 orang meregang nyawa, 1.068 menderita luka berat, dan 4.532 menderita luka ringan. Momen lebaran yang seharusnya menjadi momen bahagia malah jadi momen pilu.
(Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Sewa Mobil untuk Mudik)
Penyebab kecelakaan yang paling sering terjadi adalah karena mengantuk, menyalip kendaraan, dan rem blong, dan jalanan licin. Jadi, kalau kamu memilih mobil pribadi sebagai sarana mudik tahun ini, jangan memaksakan diri jika merasa ngantuk. Prinsipnya, meski lambat yang penting selamat.
2. Mogok
Mogok adalah mimpi buruk terutama saat terjebak macet panjang. Untuk mengantisipasinya, cek kondisi mobil sebelum berangkat mulai dari oli, mesin, dan rem kendaraan. dan pastikan asuransi kendaraanmu menyediakan fasilitas derek gratis.
Lengkapi juga mobilmu dengan fasilitas dengan ban serep dan dongkrak. Ban serep akan tidak berguna jika tanpa dongkrak, begitu pun sebaliknya
3. Pencurian mobil
Ada banyak modus pencurian mobil. Kamu wajib mengetahuinya agar lebih waspada saat mudik nanti.
Yang pertama adalah dengan menempelkan atau meletakkan kertas berupa brosur atau lainnya di kaca belakang mobil sehingga dapat menghalangi pandangan. Kemudian, karena pandangan ke belakang terhalang oleh kertas itu, pengemudi atau pemilik kendaraan yang hendak melajukan mobilnya harus turun untuk mengambil atau sekadar membuang kertas tersebut. Pada saat itulah, pelaku dengan cepat masuk ke dalam mobil yang masih dalam keadaan hidup atau kunci menempel pada starter, sehingga memudahkan mereka melakukan pencurian.
Kemudian modus koinn di mana pencuri mengganjal gagang pintu dengan koin. Dengan trik ini, maling bisa dengan mudah membuka pintu saat pengemudi tidak ada. Sasarannya adalah mobil yang terparkir di tempat umum.
Yang paling terbaru adalah modus gembos ban. Saat menggembosi ban, para pencuri ini tidak menggunakan paku biasa. Mereka menggunakan mata paku terbuat dari besi atau kawat yang berasal dari payung bekas yang kemudian dipotong seukuran tiga sampai empat sentimeter. Kalau menggunakan ini, ban jenis apapun apakah itu tubeless atau ban biasa akan langsung bocor. Karena di dalam besi bekas payung tersebut terdapat rongga, sehingga membuat angin cepat habis.
Untuk menggembosi ban, para pelaku menaruh kawat tersebut di dalam sepatunya yang telah dimodifikasi. Saat berada di lampu merah, mereka meletakkan sepatu tersebut di bawah ban mobil korban. Setelah mobil korban melindas sepatu pelaku, komplotan pencuri ini akan melihat reaksi pengendara mobil sasarannya itu.
4. Ditilang
Khusus untuk pemudik yang menggunakan sepeda motor, jumlah penumpang yang melebihi kapasitas, yakni lebih dari dua orang, tidak memakai helm, dan kelebihan muatan bisa menyumbang risiko kecelakaan saat mudik. Oleh karenanya tak heran kalau petugas gencar melakukan razia yang berujung pada tindakan tilang.
(Baca juga: Jangan Anggap Perjalanan Mudik Akan Aman Jika Belum Punya Perlindungan Ini)
Sebelum berangkat, lengkapi kendaraan dengan STNK dan SIM ya. Tidak asyik kan kalau setelah lebaran kamu direpotkan dengan urusan menebus kendaraan karena ditilang.