Fakta Manfaat Kunyit dan Temulawak Sebagai Bahan Alami Penangkal Virus

Sudahkah kamu mengetahui tentang manfaat kunyit dan temulawak sebagai bahan alami penangkal virus?

Fakta Manfaat Kunyit dan Temulawak sebagai Bahan Alami Penangkal Virus

Hingga saat ini, pandemi corona masih mewabah di Indonesia dengan telah menginfeksi ribuan orang dari seluruh provinsi.

Dikarenakan hal itulah, pemerintah mulai memberlakukan berbagai kebijakan guna menekan penyebaran virus begitu pula masyarakatnya yang juga mulai mengkonsumsi beraneka ragam vitamin dan makanan yang sekiranya dapat membantu mereka dalam meningkatkan imunitas tubuh.

(Baca Juga: Obat Alami untuk Menangkal Virus Corona, Mulai dari Bawang hingga Jahe)

Namun, meskipun sudah berbagai kebijakan preventif dilakukan, nyatanya penyebaran yang cenderung masif dan pesat justru semakin membuat virus sulit untuk dikendalikan dan membuat banyak orang menjadi lebih waspada.

Sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memang dikenal memiliki sumber daya alam yang begitu kaya dengan khasiatnya yang beraneka ragam, salah satunya seperti kunyit dan temulawak yang disinyalir mampu dijadikan sebagai penangkal virus. Apakah benar?

Maka dari itu, di dalam kesempatan kali ini kita akan membahas tentang beberapa fakta manfaat kunyit dan temulawak sebagai bahan alami penangkal virus. Yuk disimak bersama-sama.

Manfaat Kunyit dan Temulawak sebagai Penangkal Virus

Saat ini sudah banyak spekulasi yang bermunculan mengenai manfaat kunyit dan temulawak sebagai penangkal virus.

Nah, dilansir dari CNN Indonesia, diungkapkan bahwa untuk saat ini belum ada penelitian khusus yang menunjukan bahwa kunyit dan temulawak memiliki efek yang signifikan terhadap penangkalan virus.

Namun, kedua jenis tanaman tersebut memang benar adanya bahwa dapat membantu dalam menjaga daya tahan tubuh sekaligus meningkatkan imunitas tubuh.

Seorang dekan Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Daryono Hadi Tjahjono, mengungkapkan bahwa kunyit memiliki kandungan senyawa metabolit yang merupakan bahan alami berupa kurkumin.

Nah, kurkumin ini dijelaskan memiliki potensi terapeutik yang beragam, seperti antibiotik, antivirus, antioksidan, antikanker, dan untuk menangani penyakit Alzheimer.

Masih menurut Daryono, kurkumin ternyata tidak hanya terdapat di dalam kunyit saja melainkan juga di dalam beberapa tanaman sejenis lainnya seperti temulawak dan jahe.

Masyarakat secara luas memang sering kali menggunakan jenis-jenis tanaman tersebut untuk dijadikan sebagai rempah-rempah masakan. Namun, tak jarang pula yang turut menjadikannya sebagai obat-obatan tradisional.

Sementara itu, terdapat pendapat lainnya bahwa ternyata kunyit dan temulawak justru membuat tubuh menjadi rentan terkena virus corona.

Seperti yang dilansir dari Unair News yang mengungkapkan bahwa kandungan kurkumin yang terdapat di dalam kunyit dan temulawak dapat meningkatkan ekspresi angiotensin converting enzyme 2 (enzim ACE2) yang merupakan reseptor dari virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARSCov-2) penyebab penyakit Coronavirus Disease 19 (COVID-19).

Sehingga, mengkonsumsi kunyit dan temulawak justru dikhawatirkan dapat menyebabkan tubuh mudah terinfeksi virus SARSCov-2 ini.

Namun, pakar jamu dari Universitas Airlangga, Prof. Dr. Mangestu Agil, MS., Apt. berpendapat bahwa himbauan yang baru saja disebutkan belum memiliki landasan ilmiah yang kuat dan masih diperlukannya penelitian lebih lanjut sebagai bukti.

Apa Itu Enzim ACE2?

Untuk memperjelasnya, enzim ACE2 yang sempat disinggung sebelumnya merupakan sebuah enzim yang menjadi perantara perubahan angiotensin.

Nah, angiotensin itu sendiri merupakan sebuah hormon yang diperlukan sebagai pengerut pembuluh darah yang bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Menurut Prof. Manges, terdapat beberapa penelitian terdahulu yang telah membuktikan bahwa enzim ACE2 merupakan tempat masuknya beberapa jenis virus corona ke dalam sel tubuh manusia, termasuk severe acute respiratory syndrome coronavirus (SARSCov) yang merupakan penyebab dari penyakit SARS yang sempat mewabah pada tahun 2003 silam.

Tetapi, justru terdapat beberapa studi lainnya yang menunjukan bahwa ACE2 juga menjadi pintu masuk dari SARSCov-2 yang merupakan penyebab dari virus corona Covid-19 yang sedang mewabah saat ini.

Kunyit dan Temulawak Membuat Tubuh Rentan Terkena Virus, Fakta atau Hoaks?

Masih dilansir dari Unair News, awal mula himbauan untuk tidak mengkonsumsi kunyit dan temulawak ternyata muncul dari hasil sebuah penelitian mengenai peran kurkumin pada gangguan fibrosis jantung.

Dari hasil penelitian tersebut, menunjukan bahwa kurkumin dapat menghambat pembentukan fibrosis miokardial melalui modulasi ekspresi ACE2, yang mana justru memberikan kemudahan bagi Covid-19 untuk masuk ke dalam sel tubuh manusia.

Sementara itu disisi lain, hasil penelitian pada organ jantung memang menunjukan kerja kurkumin melalui modulasi ekspresi ACE2. Namun, virus SARSCov-2 justru menginfeksi organ paru-paru dan bukan jantung.

Dikarenakan hal itulah, masih perlu penelitian lebih lanjut yang dapat memberikan jawaban apakah pemberian kurkumin pada sel paru bisa mempercepat masuknya kuman dan virus, termasuk virus SARSCov-2 atau tidak.

Selain itu, kurkumin itu sendiri hanyalah satu dari berbagai komponen kandungan kimia yang terdapat di dalam kunyit dan temulawak. Sedangkan yang dikonsumsi manusia ialah kunyit dan temulawak, bukan kurkumin.

Untuk sebagian besar masyarakat negara Asia, termasuk Indonesia, mengkonsumsi kunyit dan temulawak sudah menjadi tradisi turun-temurun karena dianggap mampu meningkatkan imunitas tubuh dan membuat tubuh menjadi lebih sehat.

Nah, imun yang kuat tentu akan membantu tubuh untuk melawan kuman dan virus yang menyerang sel tubuh manusia.

Sedangkan kekebalan tubuh yang kuat juga akan memperkecil atau menghilangkan peluang masuknya virus ke sel tubuh melalui cara apapun.

Jangan Mudah Mengambil Kesimpulan

Maka dari itu, berdasarkan pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa manfaat kunyit dan temulawak sebagai bahan alami penangkal virus memang belum memiliki penelitian yang konkrit.

Namun disisi lain, kedua tanaman tersebut juga tidak membuat tubuh menjadi rentan terkena virus pula, karena pada dasarnya kunyit dan temulawak memiliki khasiat dalam meningkatkan imunitas tubuh melalui aktivitas antioksidan dan antiinflamasi.

Oleh karena itu, masyarakat awam disarankan untuk tidak mudah mengambil kesimpulan mengenai berbagai hal, termasuk tentang fakta manfaat kunyit dan temulawak sebagai bahan alami penangkal virus.

Tips meningkatkan Kekebalan Tubuh ketika Corona

  • Mengkonsumsi makanan bernutrisi 4 Sehat 5 Sempurna
  • Menerapkan pola hidup sehat
  • Minum air putih yang cukup
  • Menjaga kebersihan lingkungan dan tubuh
  • Menghindari kerumunan massa dan optimal dalam melakukan social and physical distancing

Meskipun saat ini belum ada hasil penelitian konkrit yang menunjukan tentang manfaat kunyit dan temulawak sebagai bahan alami penangkal virus, namun penelitian lain memang telah menunjukan bahwa kedua jenis tanaman tersebut memiliki khasiat dalam meningkatkan imunitas tubuh.

(Baca Juga: Intip 15 Tanaman Obat di Rumah yang Kaya Manfaat. Apa Saja?)

Dikarenakan hal itulah, tidak ada salahnya apabila kamu mengkonsumsi kunyit dan temulawak selama pandemi corona berlangsung agar tubuh menjadi lebih kebal akan penyakit dan tentunya menjadi jauh lebih sehat.

Sembari melakukan karantina mandiri untuk menekan penyebaran virus corona Covid-19 di Indonesia, yuk tambah wawasan kamu dengan membaca berita terkini mengenai lifestyle, finansial, hingga kesehatan di CekAja.com.