Ini Penyebab Biaya Administrasi Bank Bertambah
4 menit membaca
Tanpa disadari, ketika seseorang memiliki rekening tabungan bank, di dalamnya sudah dibebankan biaya administrasi bank. Setiap bank, baik milik pemerintah atau bank swasta biasanya memiliki biaya administrasi yang berbeda-beda.
Bahkan, tidak jarang sebagian nasabah sering kali terpengaruh karena terdapat banyak biaya-biaya administrasi yang dirasa justru akan membebani mereka sendiri. Meskipun, tak sedikit masyarakat yang sudah mengerti tentang biaya administrasi ini.
Nah! Untuk mengantisipasi berbagai macam kemungkinan ini masing-masing bank biasanya akan memberikan penawaran menarik tentang biaya-biaya yang akan dibebankan. Secara umum, beberapa bank baik pemerintah atau milik swasta memiliki beberapa biaya administrasi sebagai berikut:
- Biaya administrasi dari bank secara umum yang berkisar di angka Rp 8.000 hingga Rp10.000, dan bergantung pada bank masing-masing.
- Biaya administrasi berikutnya adalah biaya penalti saldo minimum yang kurang dari yang disyaratkan oleh bank. Jumlah nilainya pun bervariasi. Rata-rata berada di angka Rp 5.000 hingga Rp 10.000. Biaya ini akan dibebankan kepada nasabah jika status rekening pasif atau nilai saldo dibawah minimal dalam jangka waktu tertentu seperti tiga bulan.
- Tanpa disadari, jika kamu melakukan penarikan tunai via Teller bank, juga akan dikenakan biaya adiminstrasi bank. Namun, sekali lagi, ini pun bergantung pada bank masing-masing. Nah! Agar terhindar dari biaya-biaya ini, disarankan untuk melakukan penarikan tunai melalui mesin anjungan tunai mandiri atau ATM.
- Jika kartu yang kamu miliki merupakan jenis kartu debet, maka bank pun biasanya akan membebankan biaya bulanan. Besarnya pun bergantung pada jenis kartu debit yang kamu miliki.
- Berikutnya adalah biaya transfer antar bank melalui mesin ATM. Hal ini tentunya pasti sudah kamu ketahui, karena pembelian atau melakukan pembelanjaan online (daring) yang berbeda bank biasanya akan mendapatkan pemotongan.
- Selain transfer biaya berikutnya adalah transaksi tarik tunai antar bank. Misalnya, jika kamu menarik uang dari mesin ATM yang berbeda dari kartu bank yang dimiliki. Maka, proses penarikan ini pun akan dikenakan biaya.
Saat ini Bank Indonesia atau BI menetapkan biaya administrasi sebesar RP 7.500 per transaksi.
Selain biaya administrasi bank yang umum dikeluarkan seperti enam poin diatas tadi, sebenarnya terdapat biaya-biaya administrasi lainnya yang dibebankan ke kamu. Apa saja ya biaya-biaya tersebut? Berikut beberapa diantaranya
1. Biaya Top Up saldo transportasi daring
Jika kamu adalah pengguna layanan transportasi khususnya Grab, maka pastinya sudah diketahui bahwa transportasi online ini menggunakan layanan GrabPay agar semakin memudahkan konsumennya untuk membayar transportasi online.
Untuk fasilitas Top Up ini Grab saat ini hanya menggunakan satu nomor rekening yaitu Bank Permata. Artinya, jika kamu tidak memiliki akun atau catatan rekening di bank permata dan di saat yang bersamaan ingin melakukan isi ulang saldo GrabPay maka tentunya menggunakan bank lain.
Nah! Biaya top up dari bank lain ini yang nantinya akan dibebankan biaya administrasi.
2. Biaya pembelian pulsa
Jika kamu adalah pengguna layanan selular Telkomsel dan sering melakukan pengisian pulsa melalui bank maka sejak satu tahun terakhir kamu pasti akan mengernyitkan dahi karena bank biasanya akan mengenakan biaya administrasi sebesar Rp 1.500.
Namun, biaya ini sendiri dikelola dan ditentukan oleh Telkomsel, bukan dari pihak bank terkait. Alasan Telkomsel hingga saat ini adalah untuk tetap menjaga kualitas dan ketersediaan layanan bagi konsumen yang melakukan pengisian pulsa melalui bank.
3. (Wacana) Biaya E-money
Pada bulan Mei tahun 2017 ini, Bank Indonesia atau BI rencananya akan membahas usulan tentang pengenaan biaya administrasi setiap kali masyarakat akan melakukan penambahan saldo (top-up) uang elektronik (electronic money/e-money).
Rencananya, usulan biaya yang ditambahkan adalah berkisar di angka Rp 1.500 hingga Rp 2.000. Namun, jauh sebelum usulan ini digulirkan beberapa layanan pengisian atau penambahan saldo E-money seperti Indomaret dan bus Transjakarta sudah membebankan biaya tambahan.
Indomaret biasanya pada tahun 2016 yang lalu mengenakan biaya administrasi bagi masyarakat yang ingin mengisi saldo E-toll mereka. Sementara itu, pada awal tahun 2017 kemarin, Transjakarta sudah membebankan biaya sebesar Rp 2.000 bagi masyarakat yang akan melakuan Top-up kartu mereka di halte-halte Transjakarta.
Tips Agar Tidak Dibebani Biaya Admin Bank
Selain daftar bank yang memberikan layanan bebas biaya admin setiap bulannya, CekAja.com juga akan memberikan beberapa tips yang dapat dimaksimalkan agar kamu terbebas biaya admin di setiap transaksinya. Berikut beberapa diantaranya:
1. Lakukan Top Up E-Money di ATM
Nah! Sebelum wacana biaya E-money ini nantinya disepakati, alangkah baiknya kamu melakukan pengisian langsung di mesin ATM. Misalnya jika kamu memiliki E-money Mandiri,, maka lakukan isi ulang di mesin ATM Mandiri.
2. Pilih pengisian pulsa yang tepat
Jika kamu merasa terbebani dengan biaya administrasi saat melakukan pengisian pulsa, sekarang saat mencoba tempat alternatif lain. Pilihan pun saat ini semakin banyak, mulai Go-jek, Traveloka, Tokopedia, hingga Sepulsa adalah layanan yang menawarkan isi pulsa.
Sebagai contoh, Go-jek misalnya. Untuk Top Up melalui layanan saldo Go-Pay mereka kini menyediakan berbagai macam layanan bank. Artinya, bank apa pun yang kamu gunakan mudah terhubung tanpa dibebani biaya administrasi ketika akan mengisi saldo Go-Pay.
Nah! Saldo Go-pay ini pun bias digunakan untuk mengisi pulsa kamu nantinya.
3. Hindari belanja online yang hanya menggunakan satu layanan bank
Pilihan untuk belanja online saat ini sudah semakin banyak. Berbagai macam promo menarik biasanya ikut memicu masyarakat untuk belanja di toko online atau daring tertentu. Namun, agar tidak dibebani biaya administrasi bank, pilihlah toko daring yang memudahkan pembayaran atas pembelanjaan.
Misalnya, toko tersebut akan menawarkan pembayaran yang menyediakan dari berbagai macam rekening-rekening di bank, dan tidak hanya mengandalkan satu bank saja.