Intip Cara Cek Usia Kehamilan di Sini

Kehadiran jabang bayi adalah hal yang amat ditunggu-tunggu setelah menikah. Tiap pasangan pun tak ragu melakukan berbagai upaya demi anugerah tersebut.

mudik dengan ibu hamil _ asuransi perjalanan - CekAja.com

Begitu mengetahui momen ajaib ini terjadi padamu, maka wajib hukumnya untuk segera mengetahui usia kehamilan.

Tujuannya agar kamu mengetahui langkah yang tepat dalam menjaga kesehatan serta tumbuh kembang janin selama mengandung.

Pun, untuk menyesuaikan jadwal tes screening kehamilan yang tak kalah pentingnya. Usia kehamilan biasanya dinyatakan dalam minggu dan hari.

Sebab di setiap minggunya, janin mengalami berbagai perkembangan berarti. Itulah mengapa, kini dokter kandungan sudah tak lagi menyebut usia kehamilan dengan hitungan bulan.

Berdasarkan ilmu kedokteran, usia kehamilan ini terhitung mulai dari hari pertama menstruasi terakhir (HPHT). Dari situ pula, kamu bisa mengetahui hari perkiraan lahirnya.

Ada dua pilihan metode yang paling umum digunakan untuk menghitung usia kehamilan, di antaranya meliputi:

  • Metode kalender

Usai bergembira melihat dua garis merah yang muncul di test pack, coba ingat-ingat lagi kapan tanggal menstruasi terakhirmu.

Dokter akan berpatokan pada asumsi bahwa konsepsi atau pembuahan terjadi pada hari ke-14 dari siklus menstruasi.

Setiap wanita memiliki siklus menstruasi yang berbeda. Waktu ovulasinya pun bervariasi.

Bila jarak menstruasimu setiap bulannya teratur per 28 hari, kamu dapat menghitung HPL (Hari Perkiraan Lahir) menggunakan rumus Neagele berikut:

(tanggal HPHT + 7), (bulan pada saat haid terakhir – 3), (tahun pada saat haid terakhir +1)

Contoh: kamu terakhir kali menstruasi pada 14 Agustus 2018. Maka, perhitungannya menjadi:

(14 + 7), (8 – 3), (2018 + 1) = 21, 5, 2019.

Jadi, HPL kamu adalah 21 Mei 2019. Dari tanggal perkiraan lahir ini, kamu dapat menghitung usia kehamilan setiap tanggal 21.

Misalnya, pada 21 Oktober 2019, berarti usia kehamilanmu menginjak 2 bulan, dan seterusnya.

(Baca juga: Strategi Persiapkan Tabungan Biaya Kesehatan Kehamilan dan Persalinan)

  • Pemeriksaan USG

Menghitung usia kehamilan menggunakan alat ultrasonografi (USG), dianggap paling akurat dibandingkan cara-cara lain. Tingkat akurasinya bahkan mencapai 95 persen!

Saat ini, teknologi USG pun semakin canggih dengan adanya pilihan 2, 3, atau 4 dimensi. Pemeriksaan USG memiliki dua cara, yakni USG transvaginal dan USG transabdominal.

USG transvaginal biasanya dilakukan melalui jalan lahir, untuk memastikan keberadaan kantong janin dan lokasi janin di awal kehamilan.

Sementara, USG transabdominal langsung diletakkan pada dinding perut saat kandungan sudah membesar, untuk melihat gambaran maupun pergerakan janin secara lebih jelas.

Untuk mengetahui usia kehamilan melalui USG, dokter melakukan perhitungannya dengan cara yang meliputi:

  • Mengukur diameter kantong kehamilan (usia kehamilan 6-12 minggu)
  • Mengukur panjang janin dari kepala sampai bokong (usia kehamilan 7-14 minggu)
  • Mengukur lingkar kepala janin (usia kehamilan di atas 12 minggu)

Lakukan pemeriksaan USG serutin mungkin.

Dokter biasanya menyarankan waktu kontrol satu bulan sekali hingga usia kandungan menginjak 32 minggu.

Setelah itu,  frekuensinya akan ditingkatkan menjadi 2 minggu sekali.

(Baca juga: 1000 Hari Pertama, Waktu Krusial Untuk Bayi)

Positif Hamil? Lakukan Kebiasaan Baik Ini

Mengetahui diri tengah berbadan dua, artinya kamu perlu menerapkan beberapa kebiasaan baik. Terutama dari makanan yang dikonsumsi setiap hari.

Ingatlah bahwa seribu hari pertama kehidupan anak sangatlah penting. Semua harus dimulai sejak ia masih berada di dalam kandungan dengan langkah-langkap berikut ini:

  • Memilih tenaga medis terbaik

Diskusikan dengan pasangan soal tenaga medis yang akan dipilih, untuk mendampingimu selama masa kehamilan hingga persalinan kelak. Apakah kamu lebih nyaman dengan dokter atau bidan?

Sebisa mungkin pilihlah yang berpengalaman, supportif, dan lokasi praktiknya tak begitu jauh dari kediamanmu.

  • Terapkan pola makan sehat

Selain itu, kamu juga perlu mulai membiasakan diri untuk mengonsumsi makanan sehat dan kaya akan nutrisi yang bermanfaat untuk tumbuh kembang janin di dalam kandungan.

Pasalnya, organ-organ penting janin sudah mulai berkembang sejak awal kehamilan. Beberapa nutrisi yang penting untuk dipenuhi adalah asam folat, kalsium, dan DHA.

(Baca juga: Berapa Sih Biaya Persalinan Caesar? Cek Yuk Rinciannya!)

  • Ikuti serangkaian tes kesehatan

Kemudian jangan lupa ikuti serangkaian tes kesehatan. Umumnya meliputi pemeriksaan darah, kromosom, urinalisa, golongan darah + rhesus, dan serologi.

Pemeriksaan ini berguna untuk mengantisipasi kemungkinan buruk yang berisiko terhadap kehamilanmu. Dengan begitu, kamu juga bisa mengetahui adanya komplikasi kehamilan atau kelainan genetik

  • Hindari pantangan

Terutama di awal kehamilan, hindari beberapa makanan yang dipantang oleh dokter. Semisal makanan yang mentah atau tidak matang sempurna seperti sushi.

Bukan mitos, tapi makanan tersebut nyatanya mengandung parasit penyebab toksoplasmosis, yaitu infeksi berbahaya yang bisa menyebabkan kerusakan otak dan mata ke janin.

Dari artikel di atas, bisa disimpulkan bahwa menghitung usia kehamilan penting untuk dua hal sekaligus.

Selain untuk memilah-milih asupan nutrisi dan treatment yang tepat untuk janin di setiap trimester, kamu juga dapat mengetahui kapan sang buah hati akan lahir.

Meski faktanya, hanya 5 dari 100 wanita yang melahirkan sesuai tanggal due date yang terhitung.

Selama kehamilan, peran asuransi juga amat penting. Biaya perawatan sebelum melahirkan dan persalinan bisa discover sesuai ketentuan plafon. Miliki asuransi kesehatan terbaik sekarang juga hanya di CekAja.com.