Jadilah Karyawan Bijak, Pahami Cara Perhitungan Pesangon
5 menit membaca
Sejatinya, menjadi karyawan di perusahaan dengan segala macam profesi harus mengerti mengenai birokrasi perusahaan, kewajiban dan haknya. Termasuk halnya mengenai perhitungan uang pesangon.
Kamu mungkin sempat berpikir, pentingkah mengetahui cara perhitungan pesangon? Tentu saja! Uang pesangon adalah uang yang dibayarkan oleh pemberi kerja kepada pegawai, dengan nama dan dalam bentuk apapun, sehubungan dengan berakhirnya masa kerja atau terjadi pemutusan hubungan kerja, termasuk uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak.
Nah, sayangnya para buruh maupun pegawai sering berselisih paham dengan pihak perusahaan (pemberi kerja) tentang pesangon atau bahkan melakukan demo setelah mereka terkena PHK atau mengundurkan diri. Sebenarnya mengenai uang pesangon ini, karena semua ketentuannya sudah diatur dalam undang-undang. Tapi, tentu harus kamu pahami ya! Yuk, simak ulasan cara perhitungan pesangon berikut!
Berapa Uang Pesangon dan Uang Penghargaan Jika Kamu Berhenti dari Perusahaan?
Misalnya, kamu pensiun normal (asumsi umur pensiun adalah 55 tahun), maka kamu akan mendapatkan minimum sejumlah uang seperti telah diatur dalam Undang Undang. UU No. 13 tahun 2003, Pasal 156, ayat 1 menyebutkan,”Dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja, pengusaha diwajibkan membayar pesangon dan atau uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak yang seharusnya diterima.”
Pasal 156, ayat 2 menyebutkan, “Perhitungan pesangon sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) paling sedikit sebagai berikut:
Masa Kerja (MK) – Tahun | Uang Pesangon (Bulan Upah) |
MK < 1 thn | 1 kali |
1 thn <= MK < 2 thn | 2 kali |
2 thn <= MK < 3 thn | 3 kali |
3 thn <= MK < 4 thn | 4 kali |
4 thn <= MK < 5 thn | 5 kali |
5 thn <= MK < 6 thn | 6 kali |
6 thn <= MK < 7 thn | 7 kali |
7 thn <= MK < 8 thn | 8 kali |
MK => 8 thn | 9 kali |
Masa Kerja dan Penghargaan
Pasal 156, ayat 3 menyebutkan, “Perhitungan uang penghargaan masa kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan sebagai berikut:
Masa Kerja (MK) – Tahun | Penghargaan (Bulan Upah) |
3 thn <= MK < 6 thn | 2 kali |
6 thn <= MK < 9 thn | 3 kali |
9 thn <= MK < 12 thn | 4 kali |
12 thn <= MK < 15 thn | 5 kali |
15 thn <= MK < 18 thn | 6 kali |
18 thn <= MK < 21 thn | 7 kali |
21 thn <= MK < 24 thn | 8 kali |
MK => 24 thn | 10 kali |
Tabel Uang Pesangon & Penghargaan
Masa Kerja | PESANGON | MASA KERJA | PENGHARGAAN |
MK< 1 thn | 1X | 3 thn <= MK < 6 thn | 2X |
1 thn <=MK < 2 thn | 2X | 6 thn <= MK <9 thn | 3X |
2 thn <=MK < 3 thn | 3X | 9 thn <= MK < 12 thn | 4X |
3 thn <=MK < 4 thn | 4X | 12 thn <= MK < 15 thn | 5X |
4 thn <=MK < 5 thn | 5X | 15 thn <= MK < 18 thn | 6X |
5 thn <=MK < 6 thn | 6X | 18 thn <= MK < 21 thn | 7X |
6 thn <=MK < 7 thn | 7X | 21 thn <= MK < 24 thn | 8X |
7 thn <=MK < 8 thn | 8X | MK => 24 thn | 10X |
MK > 8 thn | 9X |
Tabel Pesangon dan Penghargaan
untuk Berbagai Jenis PHK
Jenis PHK | Pesangon | Penghargaan | Peng. Hak | Pisah |
Kesalahan Berat | 1X | 1X | ||
Mel. Tindakan Pidana | 1X | 1X | ||
Setelah Diberikan SP | 1X | 1X | 1X | |
Mengundurkan Diri | 1X | 1X | 1X | |
Perubahan Status & Pekerja Tidak Bersedia | 1X | 1X | 1X | |
Perubahan Status & Pengusaha Tdk Bersedia | 2X | 1X | 1X | |
Perusahaan Tutup | 1X | 1X | 1X | |
Efisiensi | 2X | 1X | 1X | |
Pailit | 1X | 1X | 1X | |
Meninggal | 2X | 1X | 1X | |
Pensiun Normal | 2X | 1X | 1X | |
Mangkir | 1X | 1X | ||
Permohonan ke LPPHI | 2X | 1X | 1X | |
Sakit Berkepanjangan | 2X | 1X | 1X |
Tabel Pesangon & Penghargaan
(Pensiun Normal, Di-PHK Perusahaan, Meninggal, Sakit Berkepanjangan, Permohonan ke LPPHI)
Bila digabung, uang pesangon dan penghargaan yang kamu terima (PHK Pensiun Normal, PHK Inisiatif Perusahaan, PHK Meninggal, PHK sakit Berkepanjangan, PHK Permohonan ke LPPHI) adalah seperti pada tabel di bawah ini.
Masa Kerja (MK) – Tahun | Pesangon + Penghargaan (x Bulan Upah) |
MK < 1 thn | 2 kali |
1 thn <= MK < 2 thn | 4 kali |
2 thn <= MK < 3 thn | 6 kali |
3 thn <= MK < 4 thn | 10 kali |
4 thn <= MK < 5 thn | 12 kali |
5 thn <= MK < 6 thn | 14 kali |
6 thn <= MK < 7 thn | 17 kali |
7 thn <= MK < 8 thn | 19 kali |
8 thn <= MK < 9 thn | 21 kali |
9 thn <= MK < 10 thn | 22 kali |
10 thn <= MK < 11 thn | 22 kali |
11 thn <= MK < 12 thn | 22 kali |
12 thn <= MK < 13 thn | 23 kali |
13 thn <= MK < 14 thn | 23 kali |
14 thn <= MK < 15 thn | 23 kali |
15 thn <= MK < 16 thn | 24 kali |
16 thn <= MK < 17 thn | 24 kali |
17 thn <= MK < 18 thn | 24 kali |
18 thn <= MK < 19 thn | 25 kali |
19 thn <= MK < 20 thn | 25 kali |
20 thn <= MK < 21 thn | 25 kali |
21 thn <= MK < 22 thn | 26 kali |
22 thn <= MK < 23 thn | 26 kali |
23 thn <= MK < 24 thn | 26 kali |
MK => 24 thn | 28 kali |
Selain uang pesangon dan penghargaan, kamu masih berhak untuk uang cuti tahunan yang belum diambil, ongkos pulang ke tempat di mana kamu direkrut, penggantian perumahan dan kesehatan, dan hak-hak lain seperti diatur dalam Peraturan Perusahaan atau Perjanjian kerja bersama. Pasal 156, ayat 4 menyebutkan, ” Uang penggantian hak yang seharusnya diterima sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi :
- Cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur;
- Biaya atau ongkos pulang untuk pekerja/buruh dan keluarganya ke tempat dimana pekerja/buruh diterima bekerja;
- Penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan ditetapkan 15% (lima belas perseratus) dari uang pesangon dan/atau uang penghargaan masa kerja bagi yang memenuhi syarat;
- Hal-hal lain yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama.
Pesangon dan Penghargaan Dipotong Pajak
Misalkan, pada usia pensiun masa kerja kamu 10 tahun, gaji pokok adalah Rp10.000.000 dan Kamu sudah mengambil seluruh cuti Kamu, tidak ada penggantian hak yang patut diperhitungkan dan tidak ikut program pensiun. Selain itu, kamu direkrut dan bekerja di Jakarta, sesuai dengan UU NO. 13 tahun 2003, Pasal 167 ayat 5, maka perhitungan uang pesangon dan penghargaan adalah sebagai berikut:
No. | Perhitungan | Hasil |
1 | Pesangon | 22 bulan upah |
2 | Penghargaan | 4 bulan upah |
3 | Pesangon & Penghargaan | Rp253.000.000 |
4 | Pajak u/ Rp50 juta pertama (0 %) | 0 |
5 | Pajak u/ Rp50 juta berikutnya(5 %) | Rp2.500.000 |
6 | Pajak u/ Rp153. juta (15 %) | Rp22.950.000 |
7 | Total Pajak | Rp25.450.000 |
8 | Penghasilan Bersih (3-7) | Rp227.550.000 |
Saran Terkait Pesangon
Sebagai karyawan yang cermat dan bijak, mintalah perhitungan pajak dari bagian Sumber Daya Manusia (SDM) atau HRD. Mereka akan memberikan bagaimana menghitung pesangon, penghargaan dan hak lainnya setelah dipotong pajak.
Bila formula perhitungan pesangon dan penghargaan yang diatur pada Peraturan Perusahaan atau perjanjian Kerja Bersama lebih baik dari pada yang diatur dalam UU No. 13/2003, gunakanlah formula yang dipakai pada peraturan perusahaan atau perjanjian kerja kamu.
Untuk kasus PHK karena alasan lain seperti mengundurkan diri, kesalahan berat, keinginan perusahaan- hal ini juga telah diatur di UU No. 13 tahun 2003. Periksalah kembali bagaimana hal itu diatur pada Peraturan Perusahaan dan Perjanjian Kerja Bersama Kamu.
Setelah mendapat ulasan mengenai perhitungan pesangon terlebih dengan tabel yang membuat pemahaman lebih mudah tentu kamu akan lebih cermat dan bijak. Pahamilah ketentuan secara hukum dan kebijakan perusahaan. Jika masih bingung, kamu bisa berkonsultasi pada bagian SDM maupun konsultan.