Jangan Pernah Punya Kartu Kredit yang Miliki Ciri Seperti Ini!
3 menit membacaFungsi kartu kredit adalah alat memudahkan pembayaran. Ya, itu memang pasti. Tapi, apakah semua kartu kredit bisa memberikan keuntungan dari transaksi yang dilakukan? Nyatanya tidak.
Apa keuntungan yang pernah diberikan oleh kartu kredit yang kamu pakai selama ini? Jika kamu bisa menjawab hingga puluhan kata untuk pertanyaan tersebut, maka kamu adalah orang yang beruntung. Sebab, memang itulah yang harus didapatkan ketika memakai kartu kredit.
Sebaliknya, bila kamu hanya bisa menjawab sedikit, atau bahkan tidak bisa menjawabnya sama sekali, maka kamu adalah orang yang memiliki kartu kredit dan fungsinya sebagai alat bayar saja.
Nah, agar tidak terjebak mendapatkan kartu kredit yang tidak memberikan keuntungan, berikut adalah ciri-ciri kartu kredit yang semestinya tidak harus dipilih ketika mendaftar. Yuk, kita simak satu per satu!
Tidak Ada Imbalan Bonus atau Reward
Program reward merupakan fitur umum dari setiap penawaran kartu kredit. Mereka menawarkan beberapa bentuk hadiah sebagai imbalan dari setiap penggunaan kartu kredit dalam bertransaksi.
(Baca juga: Rewards Kartu Kredit yang Kasih Sebuah Kapal Pesiar dan Tur Luar Angkasa, Itu Ada Lho!)
Reward ini ditawarkan dalam berbagai macam. Beberapa perusahaan kartu kredit memberikan diskon di pengecer tertentu. Misalnya, ada kartu kredit yang menawarkan poin dari setiap transaksi. Poin tersebut kemudian bisa ditukarkan kedalam bentuk rupiah yang bisa kita gunakan lagi untuk berbelanja di supermarket langganan.
Triknya, maanfaatkan program reward itu untuk membantu kita menghemat belanja kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Ada banyak sekali perusahaan kartu kredit yang menawarkan setidaknya beberapa jenis program hadiah, jadi tak ada alasan untuk menggunakan kartu kredit yang tidak memberikan imbalan bonus atau rewards.
Tingkat Bunga Tinggi
Jika kamu termasuk orang yang suka berutang dengan kartu kredit dan terus-menerus menunda pelunasannya, maka jangan heran jika akan dihadapkan dengan beban bunga di kemudian hari. Makin tinggi tingkat bunganya, makin besar pula jumlah beban yang harus kita bayar.
Katakanlah kita memiliki tagihan sejumlah Rp 1,2 juta dalam tagihan kartu kredit dengan tingkat bunga 36 persen per tahun dan pembayaran minimum kita adalah 16 persen dari total tagihan. Dengan begitu, jika kita hanya memutuskan untuk membayar sebesar Rp 200 ribu atau 16 persen dari total tagihan, maka kita akan memiliki pokok tertunggak sebesar Rp 1 juta dan bunga yang akan dibebankan adalah sebesar Rp 29.589,04 per bulan. Namun, jika kita memiliki kartu kredit dengan tingkat bunga hanya 20 persen per tahun, maka bunga yang akan dibebankan adalah sebesar Rp 16.438,36 per bulan.
Limit Kartu Kredit Kecil
Masing-masing perusahaan kartu kredit menawarkan batas kredit yang menunjukkan jumlah maksimum transaksi yang dapat kita gunakan setiap bulannya. Meskipun kita jarang menggunakan kartu kredit hingga melebihi limitnya, namun ada kalanya limit kartu kredit yang tinggi dapat membantu kita bertransaksi pada masa-masa tertentu.
Misalnya, jika kita akan melakukan pembelian dalam jumlah yang agak besar, seperti membeli laptop. Jika harga laptop tersebut adalah Rp 20 juta untuk pembelian dengan uang tunai dan Rp 15 juta untuk sekali transaksi dengan kartu kredit, maka kita perlu kartu kredit yang menawarkan limit minimal Rp 15 juta.
Selain itu, limit yang lebih tinggi juga dapat membantu meningkatkan skor kredit kita, karena skor ini merupakan faktor yang menunjukkan sejauh mana kita bisa memanfaatan kartu kredit dengan baik.
Biaya Administrasi dan Lain-lain Terlalu Tinggi
Sebagai imbalan dari layanannya, perusahaan kartu kredit mengenakan biaya administrasi dan lain-lain ‘seperti biaya penarikan tunai dari ATM’ kepada nasabahnya. Itulah alasannya, kita perlu mengecek dengan seksama biaya apa saja yang akan dikenakan oleh perusahaan kartu kredit kepada kita dan berapa besar jumlahnya.
Tak Ada Grace Period
Meskipun terlambat melakukan pembayaran, kita bisa membuat pihak kartu kredit tidak mengenakan biaya bunga dari utang tagihan. Caranya, berbelanja dan bayarlah tagihan di masa grace period. Inilah masa tenggang bebas bunga.
Biasanya grace period berlaku selama 25-30 hari. Meski ada juga yang mengurangi grace period menjadi 20-15 hari saja. Namun, ada perusahaan kartu kredit yang tak memberikan grace period sama sekali. Kalau ini kasusnya, berarti kita harus siap membayar lebih atau lunas setiap tagihan.
Misalnya, tanggal jatuh tempo pembayaran tagihan kita pada tanggal 25 setiap bulan. Sementara tagihan kartu kredit setiap tanggal 5. Yang akan ditagihkan pada kita hanyalah transaksi yang terjadi di bawah tanggal 5 (tanggal 1-5). Jika kita berbelanja di antara tanggal 5-25 dan membayar juga di masa itu, maka kita berhasil membuat tagihan tak berbunga berlarut-larut.
Jadi, semakin cepat kita membayar tagihan kartu kredit, semakin banyak uang yang bisa kita hemat. Keterlambatan pembayaran tak hanya membuat kita harus membayar bunga dari saldo utang yang cukup mencekik, tapi juga membuat skor kredit jadi kurang bagus.
Sebagai saran, usahakan selalu membayar lebih dari pembayaran minimum yang diharuskan. Begitu seterusnya, saldo utang pun bisa mencapai angka nol. Dengan begitu, kita tak mudah tergelincir dengan utang kartu kredit.