Jurus Jitu Tangkal Pembobolan Data Pribadi
3 menit membacaPublik menyambut antusias penggodokan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perlindungan Data Pribadi yang telah diteken Presiden Jokowi. Saat ini RUU tersebut sudah diserahkan kepada Komisi I DPR untuk dibahas dan disahkan.
Meski banyak pihak yang bilang terlambat karena di negara lain sudah lebih dulu punya aturan tersebut, tetapi paling tidak pemerintah tengah berupaya serius melindungi data pribadi warganya agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan.
Belakangan kasus pencurian atau pembobolan data pribadi marak terjadi yang banyak merugikan orang dari sisi finansial.
Teranyar, jurnalis senior Ilham Bintang beberapa waktu lalu rekeningnya dibobol dan uangnya dikuras dengan modus pencurian data pribadi.
Usut punya usut, beberapa pelaku yang sudah ditangkap polisi itu mengaku memperoleh data pribadi Ilham dari oknum yang memiliki akses layanan informasi keuangan milik Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kasus yang dialami Ilham Bintang merupakan satu dari sekian banyak tindakan pembobolan data pribadi yang merugikan banyak korban.
Tentu peristiwa ini harus segera diakhiri agar tidak terjadi pada calon korban lain.
(Baca juga: Cek Cara Berjaga-jaga dari Pembobolan Rekening)
1. Hindari tawaran dari orang tak dikenal
Modus yang sering dilakukan oleh para pelaku pencurian data pribadi untuk mengakses rekening korban adalah melalui rekayasa sosial dalam bentuk apapun baik secara online maupun offline.
Pelaku mengiming-imingi calon korban dengan berbagai promo belanja, promo tiket perjalanan dan lainnya dengan syarat memberikan identitas pribadi.
Jika identitas sudah didapat pelaku maka dengan keahliannya pelaku akan masuk ke berbagai fasilitas milik korban.
2. Logout semua akses di ponsel
Saat ini ponsel pintar sudah menjadi alat komunikasi canggih dan memudahkan bagi pengguna untuk bisa masuk ke berbagai akses.
Ponsel tak lagi berfungsi sebagai alat telepon atau mengirim pesan, tetapi jauh lebih berfungsi untuk urusan-urusan lain seperti transaksi, akses perbankan hingga mengakses media sosial.
Bak pisau bermata dua, selain sangat memudahkan, ponsel pintar juga bisa merugikan pengguna jika memang tak hati-hati dalam menggunakannya.
Apalagi hampir semua aplikasi bisa diakses lewat ponsel pintar. Mulai dari m-banking, e-mail, hingga akun media sosial.
Maka sebagai pengguna kita harus benar-benar hati-hati dalam menjaganya. Jangan sampai ponsel yang kita gunakan setiap hari berpindah tangan kepada orang yang tak bertanggung jawab.
Dengan demikian, untuk lebih waspada, ketika bepergian ke luar rumah, ada baiknya kamu me-logout semua akses masuk ke berbagai aplikasi penting di ponsel pintar kamu. Kecuali kamu memang benar-benar akan menggunakannya.
Hal itu bertujuan untuk menghindari ketika misalnya ponsel pintar kamu hilang saat bepergian ke luar rumah.
Syukur-syukur ponsel kamu terjatuh dan dikembalikan orang baik. Tetapi apes kalau memang dicuri orang.
3. Jangan menggunakan satu password
Salah satu kesalahan yang banyak dilakukan orang ketika data pribadinya dicuri adalah karena menggunakan password yang sama saat mengakses berbagai aplikasi.
Dengan begitu pelaku pencurian data bisa mudah mengakses ke semua aplikasi yang digunakan korban.
Oleh karena itu, untuk mencegah pencurian data, alangkah baiknya gunakan akses masuk ke e-mail, m-banking dan berbagai aplikasi apapun termasuk media sosial secara berbeda-beda. Usahakan kamu menghapal password-password yang digunakan tersebut.
4. Jaga kerahasiaan identitas
Nomor identitas pribadi seperti e-KTP menjadi salah satu pintu masuk para pembobol data untuk mengacak-acak data sehingga para pelaku langsung memalsukan data pribadi kamu.
Untuk itu, upayakan agar kerahasiaan identitas bisa dijaga sebaik mungkin jangan sampai diketahui oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab.
Karena saat ini pelaku kejahatan bisa mudah mengidentifikasi data seseorang melalui data pribadi.
(Baca juga: Cara Mencegah Pembobolan Kartu Kredit)
5. Lebih hati-hati terhadap aplikasi
Buat para pengguna ponsel pintar, saat ini memang sangat diuntungkan dengan adanya berbagai aplikasi untuk memudahkan berbagai transaksi.
Hanya saja, ketika mengunduh dan login aplikasi tersebut, kamu sebaiknya memperhatikan apa saja akses yang diminta oleh aplikasi tersebut.
Usahakan baca secara teliti kebijakan privasi yang terdapat pada aplikasi tersebut. karena tak sedikit aplikasi seperti aplikasi pinjaman online yang mengharuskan para pengguna untuk memberikan data privasi kamu.
Selain itu, hindari juga pemasangan aplikasi yang tidak resmi alias ilegal dan mencurigakan.
Karena jangan-jangan aplikasi apapun yang hendak kamu unduh bisa-bisa merupakan jebakan yang bisa merugikan kamu dengan memberikan data pribadi sehingga para pelaku kejahatan beraksi membobol data pribadi kamu.
Semoga RUU Perlindungan Data Pribadi yang saat ini sudah masuk untuk dibahas di DPR bisa segera disahkan dan diberlakukan agar setiap warga punya perlindungan akan kepemilikan data pribadi dan terhindar dari segala macam kejahatan. Semoga!
Makanya kalau mau mengajukan aplikasi online pastikan tempatnya terpercaya.
Seperti di CekAja.com, disana kamu bisa mengajukan permohonan aplikasi kartu kredit, KTA dan produk keuangan lainnya dengan keamanan yang terjamin.