Kebiasaan yang Malah Membuatmu Terjerat Utang Makin Dalam

Apakah kamu merasa tidak pernah bisa keluar dari kubangan utang? Apakah kamu sangat mudah terlilit utang? Tenanglah, karena kamu tidak sendirian. Tapi minimal hindari beberapa kebiasaan ini agar kamu tidak terjebak utang makin dalam.

Kebiasaan yang Malah Membuatmu Terjerat Utang Makin Dalam

Berdasarkan sebuah survei yang dilakukan oleh CreditCards.com, sekitar 13 persen orang Amerika mengaku mereka tidak pernah membayar penuh pinjaman.

Sebanyak 8 persen lainnya bahkan mengaku tidak berniat membayar pinjaman sampai setidaknya berumur 71 tahun! Hal ini menggambarkan betapa banyak orang yang terlilit utang tapi tidak tahu jalan keluar.

Jika kamu berada dalam kondisi ini, ambil napas dalam-dalam lalu tanyakan kenapa kamu bisa punya banyak utang. Berikut lima alasan umum kenapa orang-orang bernasib sama sepertimu.

Kebiasaan yang Membuat Terjerat Utang Semakin Parah

Tidak ingat berapa jumlah pinjaman

Jeff Rose, perencana keuangan bersertifikat dan founder dari blog Good Financial Cents berkata bahwa saat kliennya mengeluh tentang kondisi finansial, ternyata banyak di antara mereka yang tidak ingat berapa jumlah pinjaman yang mereka punya.

Hasilnya, mereka tidak tahu berapa lama untuk melunasinya. Mereka tidak sadar jika utang tersebut mencegah mereka dari kesuksesan finansial, misalnya pensiun sejahtera.

Jadi, jika kamu tidak menghitung berapa jumlah utangmu, kamu tidak bisa membuat strategi untuk melunasinya.

(Baca juga: Jangan Boros! Ini Tips Mengelola Tabungan Untuk 1 Tahun)

Membayar cicilan dalam jumlah minimum

Membayar cicilan dalam jumlah minimum jelas membuatmu terjebak dalam utang lebih lama. Semakin kecil kamu bayar, semakin lama utang tersebut lunas.

Kalau kamu tidak bisa langsung melunasi, lebihkan pembayaran setiap bulan. Mungkin awalnya terasa menyengsarakan, tapi sebenarnya kamu sedang berhemat lebih banyak rupiah untuk masa depan.

Tidak bisa berkata ‘tidak’ pada anak

Leslie H. Tayne, seorang pengacara yang khusus menangani kasus utang piutang mengungkap jika banyak klien yang telah berkeluarga terlilit utang karena anak mereka.

Maksudnya, mereka meminjam uang untuk membeli sesuatu di luar kemampuan, mulai dari biaya les anak, mainan, sampai uang sekolah.

Anak memang merupakan investasi. Tapi penting untuk memberi tahu mereka bahwa tidak semua hal bisa dibeli.

Tidak punya simpanan emergensi

Biaya rumah sakit, kerusakan rumah, atau kehilangan pekerjaan tiba-tiba bisa merusak kondisi keuangan siapa saja. Namun, berdasarkan survei Bankrate, hanya 38 persen dari peserta survei punya simpanan emergensi untuk digunakan saat kejadian tak terduga.

Sebanyak 28 persen akan meminjam uang dari keluarga atau teman, atau berutang ke kartu kredit. Pada akhirnya, kamu bisa tenggelam dalam kubangan utang jika terlalu sering meminjam uang.

Merasa tidak bersalah menghabiskan uang berlebihan

Banyak orang jatuh ke dalam jebakan membeli sesuatu karena mereka pikir mereka berhak mendapatkannya, meskipun sebenarnya mereka tidak mampu.

Misalnya, karena baru diangkat jadi manajer, kamu merasa harus mengendarai mobil yang lebih bagus.

Kamu pun mengajukan cicilan dengan tenor panjang meskipun ada kebutuhan lain yang lebih mendesak. Tak masalah sebenarnya memberi hadiah untuk diri sendiri. Tapi saat membelinya, bayarlah secara tunai.

(Baca Juga: Ini Cara Cek Saldo Mandiri via Online, Mudah Banget!)

Itulah kebiasaan yang malah membuatmu terjerat utang makin dalam. Tidak mau sampai utang menumpuk bukan? Untuk itu, pastikan bahwa kamu terhindar dari kebiasaan-kebiasaan tersebut.

Belum memiliki rekening tabungan darurat? Yuk segera buat rekening tabungan dengan mudah di CekAja.com!

Di mana kamu bisa mendapatkan pilihan rekening tabungan terbaik yang pastinya paling sesuai dengan kebutuhan dan pendapatan. Berikut pilihannya:

Proses pembukaan tabungan di CekAja.com tentu sangatlah mudah, aman, dan juga cepat karena kamu tak perlu datang ke kantor bank untuk pembukaan rekening.

Tunggu apalagi? Segera kunjungi CekAja.com untuk membuka rekening tabungan darurat!