Kesalahan yang Sering Terjadi Saat Gadai Emas di Pegadaian

Kesalahan yang Sering Terjadi Saat Gadai Emas di Pegadaian

Tidak jarang tentunya kita menemukan banyak masyarakat yang mengajukan gadai emas di Pegadaian untuk menutupi segala kekurangan dana yang sedang terjadi.

Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, investasi emas merupakan salah satu investasi yang dianggap menguntungkan di Indonesia.

Apalagi, nilainya kerap stabil. Bahkan ketika dijual kembali harganya pun tidak hanya memiliki selisih yang tidak terlalu besar ketika pertama kali dibeli. Makanya, Emas pun sering dijadikan sebagai salah satu cara untuk mengatasi kebutuhan dana darurat.

Lalu kenapa sebagian masyarakat memilih menggadaikan emasnya di Pegadaian? Tentunya ada banyak alasan kenapa masyarakat memilih untuk melakukan gadai emas di Pegadaian.

Hal ini bisa dilihat dari reputasi Pegadaian itu sendiri yang dikenal sebagai perusahaan milik negara yang memiliki kompetensi dibanding perusahaan gadai lainnya. Selain itu kemudahan untuk mengadaikan emas pun relatif cepat sehingga dana darurat yang dibutuhkan pun dapat dicairkan dengan cepat.

Seperti apa saja syarat-syarat yang harus dipersiapkan saat menggadaikan emas yang sudah kamu beli di Pegadaian?

Pertama, Pegadaian akan meminta syarat-syarat formal seperti kartu tandan penduduk.

Kedua, emas yang akan digadaikan beserta kelengkapannya. Kelengkapan yang dimaksud tentu saja adalah surat-surat yang menyertai fisik agar gadai emas yang dilakukan pun berjalan lancar.

Lalu, bagaimana dengan sistem pembayaran pegadaian khusus untuk emas ini? Secara umum ketika menggadaikan emas, maka Pegadaian meneraakan sistem gadai dengan biaya flat pada 15 hari pertama masa gadai. Namun, jika biaya gadai telah melewati waktu lebih dari 15 hari, maka biayanya akan bertambah.

Untuk itu penting tentunya menghindari kesalahan-kesalahan umum yang dilakukan saat gadai emas di Pegadaian. Agar ini tidak terjadi pada dirimu, yuk ketahui terlebih dahulu kesalahan-kesalahan yang terjadi saat menggadaikan emas.

1. Lupa akan akan waktu tenggat gadai

Secara umum, Pegadaian biasanya menerapkan sistem gadai selama empat bulan. Hal ini juga berlaku ketika kamu berencana menggadaikan emas. Setelah itu, masa waktunya akan bertambah.

Sebagian masyarakat bahkan sering lupa dengan masa tenggat ini. Hasilnya biaya sewa gadai akan bertambah dari ke hari- hari dan justru akan membuat beban keuangan kamu semakin bertambah.

Nah! Agar ini tidak terjadi kamu bisa mencicil nilai pinjam gadai dengan cara memperpanjang masa gadai. Sebagai simulasinya adalah jika kamu memiliki pinjaman sebesar Rp 2.000.000, dan membayar Rp 500.000 untuk biaya gadai, maka pinjaman Anda di Pegadaian akan tersisa sebesar Rp 1.500.000.

2. Tidak mengenali biaya administrasi

Pegadaian menerapakan sistem biaya administrasi untuk setiap barang yang akan digadaikan, dan semuanya bergantung pada jumlah pinjam gadai yang akan dilakukan.

Sebagai contoh, simulasi gadai emas di Pegadaian untuk mendapatkan pinjaman diantaranya adalah, jika kamu meminjam uang di angka Rp 2.000.000 hingga Rp 5.000.000 maka akan dikenakan biaya sebesar Rp 15.000.

Sementara itu, jika pinjaman yang kamu lakukan berada di angka Rp 6.000.000 hingga Rp 10.000.000 maka biaya administrasi yang dibebankan adalah sebesar Rp25.000. Sementara itu, jika kamu meminjam di angka yang lebih tinggi yaitu diatas Rp 10.100.000 maka akan dikenakan biaya administrasi Rp 40.000.

3. Tidak memahami beda nilai gadai dan taksirnya

Masih banyak masyarakat yang tidak yakin dengan nilai emasnya sendiri ketika akan menggadaikannya di Pegadaian. Hal ini terjadi karena sering terjadi kesalahpahaman tentang memahami nilai gadai dan nilai taksirnya.

Pegadaian di Indonesia menerapkan nilai taksir pinjaman sebesar 85% dari nilai harga emas. Maka, simulasi gadai emas di Pegadaian adalah sebagai berikut: Pegadaian menaksir nilai emas kamu Rp 2.500.000, maka pinjaman yang bisa kamu ajukan pun berada di angka Rp 2.125.000.