Kiat Mengajukan Pinjaman dengan Jaminan Sertifikat Rumah
2 menit membacaMeminjam uang pada bank dengan jaminan sertifikat rumah bukanlah hal yang salah. Apalagi dengan gejolak bisnis yang sedang naik turun seperti saat sekarang ini memaksa kita untuk lebih memutar otak lebih keras agar terus mencari cara agar bisa bertahan.
Ketika kondisi finansial semakin terhimpit salah satu cara untuk bertahan adalah dengan mengajukan pinjaman pada bank.
Sebenarnya banyak bank yang menerima jaminan sertifikat rumah dalam pengajuan pinjaman. Sebagai salah satu contoh, Anda bisa mengajukan pinjaman pada bank BRI dengan jaminan sertifikat rumah, atau bank Mandiri, serta bank nasional lainnya.
Bunga yang ditawarkan pun bervariasi. Namun ada baiknya Anda menyimak beberapa kiat berikut agar permohonan pinjaman dengan agunan Anda dapat diterima pihak bank.
- Pilihlah bank yang memberikan bunga yang relative lebih kecil. Ini akan membantu beban Anda dalam pembayaran tagihan bulanan nanti. Bunga yang besar otomatis akan membebani finansial Anda.
- Dapatkan rekomendasi dari orang yang pernah menggunakan bank tersebut untuk meminjam uang. Karena dari mereka Anda akan mendapatkan beberapa informasi yang bermanfaat.
- Bandingkan tiap bank yang Anda pilih agar Anda semakin tahu perbedaan dari tiap bank.
Setelah mendapatkan data dan informasi yang cukup, sekarang Anda harus tentukan berapa besaran pinjaman yang dibutuhkan. Dan juga jangan lupa untuk segera memastikan berapa nilai jual rumah yang akan Anda jadikan jaminan nanti.
Memang rumah yang kita miliki bisa dijadikan jaminan dan tentunya dengan pinjaman yang cukup besar, asal jumlah pinjaman tak melebihi dari nilai rumah. Karena pada dasarnya jumlah pinjaman harus lebih kecil ketimbang nilai jaminan.
Contoh Penghitungan Jaminan Pinjaman
Jika Anda memiliki rumah dengan nilai 1 Milyar maka Anda tidak diperkenankan mengajukan pinjaman sebesar 1,5 Milyar. Bila Anda tetap melakukannya jangan heran pada saat pengajuan permohonan pinjaman dana tunai dengan jaminan sertifikat rumah ini permohonan Anda langsung ditolak oleh bank.
Selain perkiraan jumlah pinjaman dan taksiran nilai jaminan, Anda juga sebaiknya memperhitungkan berapa kemampuan Anda dalam membayar tagihannya tiap bulan. Perhitungan ini bisa diambil dari berapa lama tenor atau jangka waktu pinjaman. Pastikan total tagihan tersebut bisa Anda bayarkan dengan tepat waktu. Karena tak jarang pemohon pinjaman terlalu memaksakan diri.
Sebagai contoh, total tagihan tiap bulan yang dibebankan pada Anda sebesar 20 juta rupiah, sedangkan total pendapatan kotor hanya 30 juta. Jika dilihat sekilas memang total pendapatan masih menutupi total tagihan, tapi Anda juga perlu ingat bahwa pendapatan tersebut masih kotor, atau dengan kata lain belum dikeluarkan biaya-biaya perbulan yang rutin Anda keluarkan sebelum adanya tagihan pinjaman ini.
Seperti anggaran makan, transportasi, dan tagihan lainnya. Alhasil Anda kelimpungan dalam membayar tagihan dan terjerat dalam kredit macet dan rekam jejak Anda akan menjadi jelek (BI Checking). Pastinya ini akan menyulitkan Anda di waktu yang akan datang ketika Anda hendak mengajukan pinjaman kembali.
Mengajukan Pinjaman
Bagaimana? Jika Anda sudah membaca kiat-kiat di atas dan sudah yakin akan mengajukan peminjaman dengan jaminan sertifikat tanah, maka segera ajukan permohonan Anda. Dan Anda tak perlu repot-repot ke bank.
Cukup kunjungi saja website CekAja.com di sana Anda tinggal pilih jenis jaminan yang ingin Anda berikan dan tenornya lalu klik “Bandingkan . Kemudian akan tampil kolom data di sisi kiri dan silakan Anda isi, maka Anda akan mendapatkan hasilnya.
Institusi apa saja yang menyediakan program ini serta bunganya. Anda tinggal pilih yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Selanjutnya tim CS akan membantu Anda untuk proses selanjutnya.
Cukup gampang kan? :)