Lima Tanda Kalau Kamu Harus Beli Rumah Sekarang Juga
2 menit membacaBeli rumah janga ditunda. Kenapa? Karena harga hunian meningkat pesat setiap tahunnya. Bahkan, kenaikannya bisa mencapai 20% per tahun lho.
Jika gajimu hanya naik 10% atau bahkan kurang per tahunnya, tentu hal ini tidak bisa mengimbangi harga kenaikan rumah. Ini artinya, impian punya rumah semakin mustahil untuk diwujudkan.
Apalagi semakin dewasa, kebutuhan yang harus dipenuhi semakin banyak. Selain itu, membeli rumah sebaiknya tidak ditunda oleh kamu dengan kondisi seperti berikut.
Dapat rezeki dadakan
Namanya rezeki sering datang tak terduga. Siapa tahu tiba-tiba kamu menang undian dan mendapat rezeki nomplok puluhan juta.
Kalau ini terjadi, segera pakai untuk DP beli rumah supaya cicilan lebih ringan. Tapi kalau cukup untuk membayar secara cash keras, kenapa tidak? Karena bisa saja rumah incaran yang saat ini harganya Rp500 juta, lima tahun kemudian bisa jadi Rp1 miliar!
(Baca juga: Tipe Orang yang Bakal Selamanya jadi Karyawan Meski Penghasilan Pas-pasan)
Sudah berkeluarga dan punya anak
Rumah sejatinya disiapkan sebelum menikah. Kalau pasanganmu ngotot tidak mau tinggal di “Pondok Mertua Indah”, jalan lainnya saat belum sanggup DP rumah adalah mengontrak. Tapi mau sampai kapan? Di saat yang sama mungkin uang kontrakan sama dengan biaya cicilan per bulan.
Bedanya, rumah menjadi hak milik, tapi kalau mengontrak sampai bertahun-tahun pun rumahnya tidak kunjung jadi milikmu.
Pikirkan kemungkinan lain seperti jika tiba-tiba pemilik rumah memutuskan untuk menghentikan menyewakan rumahnya.
Atau kamu memiliki anak di mana kebutuhan semakin banyak dan semakin sulit menyisihkan uang untuk bayar DP rumah.
Dapat warisan
Bob Sadino, pebsisnis sukses Indonesia menggunakan uang warisan orangtua untuk keliling dunia. Setelah itu dia membeli mobil mewah dan menyewakan mobil tersebut sebagai taksi. Namun usahanya ini bangkrut ketika mobilnya rusak parah.
Bob bahkan pernah menjadi kuli bangunan dengan upah harian Rp100 demi menghidupi keluarga.
Belajar dari perjalanan hidup Bob Sadino, meskipun akhirnya ia sukses dengan Kemchick, akan lebih bijak jika kamu mengolah hasil warisan untuk investasi atau membayar DP rumah.
Bunga KPR turun
Seiring penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) menjadi 6,5%, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menurunkan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) menjadi single digit. Pada bulan Oktober lalu, suku bunga KPR Bank BTN turun menjadi 9,5%.
Bunga KPR yang diturunkan pada Oktober 2016 adalah bunga untuk kredit non-subsidi. Untuk saat ini, bunga non-promo atau non-subsidi BTN berada di kisaran 10,5% hingga 11%.
Sedangkan untuk bunga KPR subsidi sudah sebesar 5% yang berarti satu digit. Hal tersebut dimungkinkan karena adanya bantuan pemerintah sebagai bagian dari Program Sejuta Rumah.
(Baca juga: Lima Hobi yang Bisa Mengacaukan Karier Kamu)
Capek pindah kontrakan
Seperti sudah disinggung sebelumnya, lebih untuk langsung mencicil rumah daripada mengontrak.
Biaya mengontrak rumah di Jakarta yang mencapai Rp3 juta per bulan untuk rumah sederhana bisa untuk membiayai cicilan rumah harga Rp300 juta-an di kota-kota penyangga seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Kamu masih bisa pulang pergi jika bekerja di Jakarta dan tidak khawatir kena ‘gusuran’ jika pemilik rumah berhenti menyewakan rumah.
Punya mimpi memiliki rumah sendiri? Wujudkan mimpimu dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Ajukan sekarang di CekAja!