16 Penyakit dari Media Sosial yang Ganggu Kesehatan Mental

Media sosial kini menjadi salah satu platform digital penting dalam perkembangan arus informasi. Hanya saja, banyak orang menggunakan platform ini secara berlebihan hingga menimbulkan penyakit dari media sosial.

16 Penyakit dari Media Sosial yang Ganggu Kesehatan Mental

Sejatinya, media sosial berfungsi sebagai wadah atau alat bagi masyarakat untuk berkomunikasi dan bersosialisasi.

Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, membuat semua hal bisa diakses dan dilakukan dengan mudah di media sosial.

Beragam kemudahan yang didapat dari media sosial, memang sudah banyak membantu kehidupan masyarakat.

Namun, sebagian masyarakat terkadang menganggap media sosial sebagai suatu kebutuhan yang tidak bisa dilepaskan.

Hal tersebut tentunya akan memberikan efek buruk, karena segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik dan mengandung konsekuensi.

Salah satu efek buruknya yaitu timbulnya penyakit dari media sosial yang bisa mengganggu kesehatan mental.

Penyakit dari Media Sosial

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, berbagai macam penyakit dari media sosial timbul karena penggunaannya yang berlebihan.

Berbagai penyakit tersebut tidak hanya menyerang kesehatan fisik, tapi juga menyerang kesehatan mental.

Maka dari itu, CekAja.com telah merangkum 16 penyakit dari media sosial untuk kamu berikut ini. Simak yuk!

1. Fear of Missing Out (FoMO Syndrome)

Penyakit dari media sosial pertama yang mengganggu kesehatan mental adalah FoMO Syndrome.

Penyakit yang satu ini merupakan jenis gangguan kesehatan mental yang berbentuk perasaan atau dorongan berlebih untuk mengikuti trend di media sosial.

Gejala dari FoMO Syndrome diantaranya yaitu, penderita akan mengalami kecanduan akut pada media sosial dan internet.

Kondisi terparahnya, penderita akan merasa sangat cemas jika tidak bisa terkoneksi dengan akun media sosialnya walaupun untuk sementara.

Bagi sebagian orang yang menderita penyakit ini tidak sadar, kalau mereka mengidap FoMO Syndrome, dan menganggapnya sebagai sesuatu yang biasa saja.

2. Narcissistic Personality Disorder (NPD)

Penyakit dari media sosial berikutnya adalah Narcissistic Personality Disorder atau yang biasa dikenal dengan kepribadian narsistik.

Penyakit tersebut merupakan gangguan mental yang menyerang pengguna media sosial dalam bentuk mengagumi diri sendiri secara berlebihan.

Tidak hanya itu, penderita yang mengidap NDP mempunyai sifat egois, tidak ingin mendengarkan orang lain, tidak peduli dengan privasi orang lain, tidak punya rasa empati hingga tidak ingin semua perhatian yang tertuju padanya lepas dari dirinya.

Parahnya, orang yang menderita penyakit ini mampu memandangi dirinya di cermin selama berjam-jam tanpa melihat kekurangan fisik maupun mental pada dirinya sendiri.

3. Voyeurism

Penyakit dari media sosial ketiga adalah Voyeurism. Penyakit tersebut biasanya lebih dikenal dengan stalker.

Hal tersebut dikarenakan, penderita yang mengidap penyakit ini, memiliki kebiasaan mengintip atau mengintip akun orang lain secara berlebihan.

Penderita penyakit Voyeurism ini memiliki kebiasaan untuk selalu ingin tahu akun media sosial orang lain, yang menjadi sasarannya secara berlebihan.

Selain itu, penderita juga mengintip akun orang tersebut hingga ke tahap obsesif.

4. Low Forum Frustration Tolerance

Selanjutnya ada Low Forum Frustration Tolerance yang masuk ke dalam daftar penyakit dari media sosial.

Para penderita gangguan kesehatan jiwa ini merasa, dirinya butuh pengakuan diri atau eksistensi dari media sosial.

Kebutuhan akan pengakuan diri tersebut, membuat penderita bersedia melakukan apa saja di media sosial demi mendapatkan pengakuan.

Namun, jika apa yang dilakukan penderita tidak mendapat respon baik atau pengakuan dari pengguna media sosial yang lain, penderita akan frustasi hingga mengalami depresi.

5. Borderline Personality Disorder (BPD)

Penyakit dari media sosial yang satu ini bisa disebut juga gangguan kepribadian ambang. Penderita yang mengidap penyakit ini, biasanya merasa tersisih dan khawatir ketika melihat akun sosial media kerabatnya yang sedang berada di suatu acara, namun tidak mengundang atau melibatkan dirinya.

Gejala awal dari gangguan ini dimulai dari rasa kesal dan kecewa, namun semakin lama rasa kesal dan kecewa tersebut berkembang menjadi perasaan tersisih, ditolak oleh lingkungan dan menjadi anti sosial. Bagi orang awam, gejala BDP tersebut biasanya dianggap sebagai bipolar.

6. Social Media Anxiety Disorder

Penyakit Social Media Anxiety Disorder merupakan gangguan kesehatan mental dalam bentuk obsesi. Dimana penderita merasa kecanduan dengan akun sosial media miliknya.

Tidak hanya itu, para penderita biasanya selalu mengecek akun media sosialnya, kapan dan dimana saja mereka beraktivitas.

Pada kondisi terburuk, penderita akan merasa sangat terganggu apabila jumlah pengikut (followers), orang yang menyukai dan berkomentar di postingan-nya tidak sesuai dengan ekspektasinya.

Maka dari itu, ada baiknya jika para penderita melakukan konsultasi dengan ahli untuk menangani gangguan mental ini.

(Baca Juga: Perbedaan Kutus-Kutus Asli dan Palsu beserta Segudang Khasiatnya)

7. Body Dysmorphic Disorder

Penyakit atau gangguan Body Dysmorphic Disorder (BDD) biasanya menyerang seseorang dalam bentuk ketakutan, merasa tidak aman, hingga tidak percaya diri dengan tubuhnya sendiri.

Gangguan kesehatan mental ini biasa dikenal dengan krisis kepercayaan diri. BDP muncul, karena kebebasan semua orang dalam menampilkan versi terbaik diri mereka secara fisik, untuk dilihat oleh khalayak umum.

Terlebih, adanya penyalahgunaan fitur komentar yang digunakan oleh beberapa pihak, untuk memberikan komentar negatif kepada postingan orang lain yang tidak disukai.

Penderita BDP merasa bahwa, bercermin merupakan cara untuk selalu melihat bagian tubuhnya yang tidak sempurna dan fisiknya yang buruk.

8. Addiction

Addiction merupakan gangguan kesehatan mental yang berbentuk rasa candu. Tidak hanya kecanduan menonton youtube, namun juga kecanduan untuk mengunggah sesuatu atau melihat media sosialnya setiap saat, bermain game online, dan lain sebagainya.

Penyakit yang satu ini sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti sulit tidur, kurang fokus, dan rasa malas yang membuat diri sendiri menjadi tidak produktif. Efek jangka panjangnya, penderita akan kehilangan kemampuan bersosialisasi di kehidupan nyata.

9. Munchausen Syndrome

Penyakit yang satu ini menyerang seseorang dalam bentuk sensasi. Penderita akan membuat suatu karangan cerita tragis tentang hidupnya, hanya untuk mendapatkan perhatian dari orang lain, baik dalam bentuk like ataupun komentar.

Penderita semakin lama akan membuat cerita hidup yang semakin tragis. Bahkan ia sudah tidak peduli jika postingan-nya tersebut adalah kebohongan.

Penderita hanya akan fokus pada bagaimana ia mendapatkan sebanyak mungkin follower ataupun orang yang simpati kepadanya.

10. Obsessive Compulsive Disorder (OCD)

Obsessive Compulsive Disorder atau yang dikenal dengan OCD, merupakan gangguan kesehatan mental berupa keinginan untuk terlihat sempurna setiap saat.

Salah satu contohnya adalah ketika kamu merasa waspada, dan tidak percaya diri untuk memposting foto sendiri tanpa di edit terlebih dahulu.

Dalam tingkat yang lebih tinggi, penderita bersedia untuk menghabiskan banyak waktu, hanya untuk terlihat sempurna di media sosial.

Hal tersebut tidak hanya dilakukan dalam sekali waktu, namun dilakukan berulang-ulang tanpa tujuan yang jelas.

11. Compulsive Shopping

Penyakit dari media sosial yang mengganggu kesehatan mental selanjutnya adalah Compulsive Shopping.

Penyakit yang satu ini berawal dari maraknya pertumbuhan bisnis online. Tidak hanya itu, penderita biasanya tidak menyadari kalau dirinya mengidap gangguan tersebut.

Compulsive shopping terbentuk dari kebiasaan berbelanja dengan mudah dan cepat melalui online shop.

Hingga akhirnya ibu jari yang biasa digunakan untuk berbelanja, mengklik suatu produk dan membeli barang tersebut yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

12. Schizotypal Disorder atau Schizoaffective

Gangguan ini merupakan gangguan kesehatan mental yang membuat penderitanya mengalami depresi, halusinasi, gangguan mengingat, hingga bingung dengan pemikirannya sendiri.

Penggunaan media sosial yang berlebihan dan tanpa kontrol, membuat Schizotypal Disorder semakin parah.

Kondisi terburuknya, gangguan ini akan memicu penderita untuk melakukan bunuh diri dan keinginan untuk membunuh orang lain.

13. Internet Asperger Syndrome

Gangguan kesehatan mental selanjutnya adalah Internet Asperger Syndrome. Penderita gangguan kesehatan mental yang satu ini, memiliki kepribadian yang berbeda di dunia nyata maupun di dunia maya.

Apabila di dunia nyata penderita merupakan seseorang yang pendiam, tetapi di dunia maya ia bisa memiliki kepribadian yang sangat bertolak belakang, seperti bersikap kejam dan melontarkan kata-kata kasar atau komentar jahat di posting-an orang lain.

14. Depresi

Penyakit dari media sosial berikutnya adalah Depresi. Gangguan kesehatan mental yang satu ini, dalam dunia psikolog merupakan istilah yang menggambarkan rasa sedih yang berlebih dan mendalam.

Penderita depresi akan sangat tertekan secara psikologis, hingga kehilangan semangat serta minat untuk beraktivitas.

Tidak hanya itu, penderita juga akan mengalami gangguan pada pola tidur dan cenderung untuk melakukan bunuh diri.

15. Hipokondria

Hipokondria merupakan gangguan mental yang menyerang penderitanya dalam bentuk rasa cemas yang berlebihan terhadap kesehatan tubuhnya. Penderita juga selalu merasa bahwa dirinya memiliki gejala serius dari suatu penyakit.

Kondisi mental penderita akan semakin buruk, apabila ia menggunakan internet untuk mengakses informasi dengan mudah, mengenai beragam penyakit yang ada di media sosial.

Hal tersebut semakin memperkuat kecenderungannya, dan yakin bahwa ada berbagai penyakit di tubuhnya sehingga ia merasa sangat cemas.

(Baca Juga: 5 Cara Efektif Mengalihkan Anak dari Kecanduan Gadget)

16. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

Gangguan kesehatan ADHD biasanya ditemukan pada bayi dan anak-anak yang tidak bisa fokus terhadap diri ataupun pikiran. Gejalanya berbentuk rasa gelisah dan sulit untuk fokus pada satu aktivitas.

Dalam kasusnya di media sosial, penderita ADHD akan semakin memperburuk kondisinya karena terlalu banyak stimulasi dari media sosial, sehingga pikirannya tidak bisa fokus dan mudah sekali teralihkan.

Beberapa penyakit dari media sosial yang mengganggu kesehatan mental di atas perlu kamu ketahui.

Karena, bisa saja kebiasaan bermain media sosial berlebih, membuatmu secara tidak sadar sudah terindikasi gangguan kesehatan mental.

Maka dari itu, yuk mulai atur kegiatan bermain media sosial. Seperti kata pepatah, segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Jika dirasa kamu memiliki beberapa gejala dari penyakit media sosial di atas, kamu bisa langsung berkonsultasi dengan ahli.

Jangan khawatir dengan biaya, kamu bisa menggunakan kartu kredit dengan mengajukannya secara mudah dan cepat hanya di CekAja.com. Yuk ajukan sekarang!