INTERVIEW: Menilik Bisnis Jersey Bola Saat Piala Dunia
2 menit membacaPiala Dunia 2018 merupakan salah satu momen olahraga yang paling ditunggu oleh pecinta sepak bola. Dari total populasi masyarakat dunia yang mencapai 7,5 miliar orang, sekitar 3,2 miliar pasang mata diprediksi menyaksikan pertandingan sepak bola akbar yang digelar empat tahun sekali itu. Dari gelaran itu, mengalir juga rezeki yang tidak sedikit ke penjual kaos tim sepak bola (jersey) peserta Piala Dunia.
Bahkan pada Piala Dunia 2014 lalu, keuntungan salah satu pengusaha jersey yang berada di bilangan Senayan mampu mencapai 2,5 kali lipat dari penjualan rata-rata setiap bulannya. Bagaimana dengan gelaran tahun ini, berikut petikan wawancara pemilik Jakarta Football Shop, Septo Riza dengan tim CekAja.com
Sejak kapan anda mulai berbisnis Jersey?
Mulai bisnis sejak tahun 2003 lalu. Tapi itu baru kecil-kecilan. Kemudian pada tahun 2011 baru kemudian punya toko Jersey, tapi masih kecil.
Bagaimana anda memulai bisnis Jersey?
Ya awalnya belanja kaos di E-Bay. Lalu kemudian di jual lagi kausnya. Biasanya si yang saya cari itu yang unik atau yang tidak dijual di tempat lain. Disamping itu saya juga suka sepak bola, saya suka tim Argentina, tetapi tanpa Lionel Messi.
Selain E-Bay, dimana lagi Anda belanja Jersey?
Ada banyak, saya juga sering bepergian ke Hongkong untuk belanja. Selain itu saya juga mendatangkan barang dari Spanyol, Jepang dan Singapura.
Untuk awal bisnis, berapa dana yang Anda keluarkan?
Ga bisa dihitung ya mas, tetapi awalnya itu kira-kira spending sekitar Rp20 juta. Hanya itu kan secara berkala keluarnya, tidak secara langsung.
Dana itu digunakan untuk belanja Jersey?
Digunakan untuk belanja bermacam barang, seperti jersey seken, jersey yang legend, name set dan lainnya.
(Baca Juga : Bisnis Sampingan Pemain Bola Terkenal)
Kalau sekarang pengeluarannya berapa?
Susah kalau dihitung per bulannya berapa. Karena bisnis saya sekarang tidak hanya berjualan jersey. Sebagai contoh, sekarang saya kalau sekali belanja untuk name set saja bujetnya sekitar Rp50 juta. Belum lagi untuk jerseynya, dan itu bukan sekali jalan.
Berapa jumlah aset jersey Anda sekarang?
Sekarang baju yang saya miliki itu ada sekitar 1.000 pieces (pcs).
Berapa volume penjualan Anda ?
Kalau dilihat per hari agak sulit. Tetapi kalau setiap bulannya, sekitar 30 pcs kaus terjual. Harga jualnya bervariasi mulai dari Rp300 ribu hingga Rp1,2 juta per pcs. Selain Itu saya juga jual name set, harganya berkisar antara Rp250 ribu sampai Rp325 ribu per pcs.
Sekarang kan banyak kompetitor, bagaimana strategi Anda untuk tetap survive?
Yang pertama itu barang harus unik, yang orang lain ga punya, karena rata-rata orang yang kesini cari barang yang tidak ada di tempat lain. Seperti jersey Kroasia, Jepang, Belgia. Atau name set yang aneh-aneh, yang tidak terkenal.
Berapa omset penjualan Anda?
Omset penjualan gross itu sekitar Rp80 juta per bulan
Barang apa yang paling laku?
Name set, sekitar 80% penjualan itu dari name set. Kemudian 20%-nya dari jersey. Untuk kaus memang tidak banyak, tetapi khusus di wilayah Jakarta, kaus yang jumlahnya paling banyak (ready stock) itu ya saya.
Sekarang sedang musim Piala Dunia, ada imbasnya terhadap penjualan?
Kalau Piala Dunia yang sekarang belum berdampak. Mungkin karena beberapa faktor seperti daya beli turun, lalu harga jersey juga sekarang mahal. Kalau dulu jersey itu sekitar Rp600 ribuan, sekarang Rp1 jutaan paling mahal harganya.
Tetapi pada saat Piala Dunia 2014 lalu, omsetnya bisa mencapai 2,5 kali lipat dari biasanya. Kalau dirata-rata, penjualan per harinya mencapai Rp8 juta. Selain Piala Dunia, awal-awal musim pertandingan sepak bola, seperti liga inggris atau musim lainnya, penjualan kita bisa naik 30%.
Nah bagaimana, menarik bukan? Bagi Anda yanng ingin menggeluti bisnis jersey dan butuh modal usaha. Ajukan aplikasinya di CekAja.com. Anda akan menemui ragam produk keuangan dari beberapa lembaga keuangan ternama untuk memenuhi kebutuhan finansial Anda. Bandingkan dan temukan produk paling sesuai dengan Anda.