Penuh Gemerlap Cahaya, Begini Uniknya Perayaan Diwali

Setiap tahunnya, masyarakat Hindu di India merayakan Diwali. Ketika perayaan tersebut berlangsung, seluruh penjuru negara akan berubah menjadi lautan cahaya yang dipenuhi lilin, lampion, serta kembang api.

perayaan Diwali

Diwali merupakan perayaan yang berarti festival cahaya. Hari besar ini memiliki filosofi cukup mendalam. Bukan sekedar ajang untuk tampil mewah dan berpesta pora, tetapi ada makna kemenangan di dalamnya. Oleh karena itu, elemen cahaya ditonjolkan sebagai representasi titik terang dari kegelapan yang pernah dialami.

Pada mitologi Hindu, Diwali atau sering pula disebut Deepavali dianggap momen kemenangan saat Dewa Krisna berhasil membunuh setan Narakasura, yang memerintah Pragjyotishapura. Karenanya, ia pun berhasil membebaskan rakyatnya yang hidup dalam ketakutan.

Tidak ada tanggal pasti dalam perayaan Diwali. Namun yang jelas, Diwali jatuh pada setiap bulan Aswayuja menurut kelender Caka Hindu atau sekitar bulan Oktober-November. Kebetulan tahun ini, Diwali bertepatan dengan tanggal 27 Oktober 2019 kemarin.

Perayaan Diwali umumnya tidak hanya berlangsung di India tapi juga di seluruh dunia di mana orang-orang keturunan India tinggal, termasuk di Malaysia dan Singapura. Mereka yang beragama Jainisme dan Sikh juga merayakan festival ini sebagai bagian dari tradisi yang patut dilestarikan.

Dirayakan 5 Hari Berturut-turut

Perayaan Diwai digelar selama 5 hari berturut-turut. Hari pertama disebut Dhanteras, kedua Narak Chaturdasi, ketiga Lakshmi Puja, keempat Padwa, dan terakhir Bhai Duj. Masing-masing hari punya ritual yang berbeda. Berikut kegiatan pada setiap hari yang umumnya mereka lakukan:

  • Hari pertama

Di hari pertama, mereka akan berbenah dan membersihkan rumah terlebih dulu. Lalu dilanjutkan membeli peralatan rumah tangga berbahan emas yang konon bisa membawa keberuntungan.

  • Hari kedua

Selanjutnya, mendekor rumah dengan lampu minyak di tembikar juga menjadi agenda wajib. Diikuti membuat pola desain yang disebut rangoli di lantai menggunakan bubuk pewarna atau pasir.

(Baca juga: Mengenal Pernak-pernik Perayaan Natal Beserta Maknanya)

  • Hari ketiga

Pada hari ini, keluarga berkumpul bersama untuk Lakshmi Puja, yaitu ritual doa pada Dewa Lakshmi, dilanjutkan acara santap jamuan lezat yang telah disiapkan. Selain itu, masyarakat juga mulai membakar kembang api untuk lebih menghidupkan vibe penuh cahaya khas Diwali.

  • Hari keempat

Berhubung hari keempat ini jatuh pada tahun baru India, maka hari tersebut pun diisi mereka dengan saling bertukar kado. Lalu tak lupa juga menggelar doa yang khidmat bersama teman dan keluarga.

  • Hari kelima

Terakhir, para laki-laki akan mengunjungi saudara-saudara perempuan mereka yang sudah menikah. Kedatangan mereka itupun disambut dengan hangat serta berbagai hidangan mewah nan lezat.

Penuh Gemerlap Cahaya dan Permen

Saat Diwali tiba, seluruh penjuru kota akan terang benderang dipenuhi cahaya. Cahaya tersebut dihadirkan mereka dari berbagai sumber, mulai dari lampu, lilin, hingga lampion. Malam pun semakin meriah dengan letupan kembang api yang juga menjadi elemen wajib dalam perayaan Diwali. Selain itu, masyarakat India biasanya juga menggunakan diya, yakni lampu minyak tradisional yang terbuat dari tanah liat.

Uniknya lagi, ada tradisi bagi-bagi mithai atau makanan manis di sela perayaan ini. Setiap kerabat akan saling memberi permen yang biasanya terdiri dari kudapan manis klasik India, yakni lado, barfis, pedas, atau jalebis.

Perayaan Diwali di Indonesia

Hanya segilintir orang Indonesia yang mengenal Diwali. Bahkan masyarakat Hindu yang berkiblat di Pulau Dewata, Bali tak semua berkeyakinan untuk ikut memperingati. Memang pada dasarnya, ajaran Hindu India dan Hindu Bali tidaklah sama. Kalau di Bali, konsep menangnya kebaikan (dharma) atas keburukan (adharma) seperti Diwali, lebih mereka peringati lewat hari raya Galungan setiap 6 bulan sekali.

Meski demikian, Diwali tidak berarti dianaktirikan oleh masyarakat Hindu Bali. Untuk tetap menghormati pemeluk agama Hindu non-Bali, pemerintah setempat telah menetapkan festival cahaya tersebut sebagai hari libur fakultatif.

Sementara bagi kalangan artis Ibu Kota, Diwali sudah cukup familiar. Sebut saja Nikita Willy, Cinta Laura, atau Yuni Shara tampak ikut memeriahkan perayaan tersebut. Hal ini karena setiap tahunnya, Diwali rutin digelar oleh sejumlah pemilik rumah produksi yang notabene berdarah India. Sebagai tamu undangan, para seleb itu pun tampil begitu memesona dengan balutan pakaian khas India yaitu Sari.

Bakal Jadi Hari Libur Nasional?

Di negara asalnya, India, Diwali tentu saja ditetapkan sebagai hari libur nasional. Beberapa negara lain yang memiliki populasi keturunan Hindu India pun ikut menetapkan hari besar tersebut menjadi tanggal merah, Seperti Pakistan, Sri Lanka, Myanmar, Nepal, Singapura, dan Malaysia. Di luar Asia, negara seperti Fiji, Mauritius, Trinidad dan Tobago, Guyana dan Suriname pun begitu.

Sedangkan di Indonesia, Diwali belum kunjung dijadikan hari libur nasional. Padahal, ada cukup banyak warga Indonesia keturunan India yang beragama Hindu di sejumlah daerah. Melansir Liputan6, pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejauh ini baru menetapkan Diwali sebagai hari libur fakultatif melalui surat Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi DKI No 5666/-1.834.1. Libur fakultatif merujuk pada hari libur khusus yang diberikan kepada umat agama atau kelompok identitas tertentu saja.

Atas pandangan tersebut, sejumlah komunitas keturunan India di Tanah Air pun tak ragu meminta pemerintah agar Diwali masuk sebagai hari libur nasional. Hal itu disuarakan oleh tokoh pemuda Indonesia keturunan India, KRT Abhiram Singh Yadav pada 2015 lalu. Ia berharap, pemerintah negeri ini bisa mengabulkan permohonan tersebut yang secara tidak langsung menjadi simbol pengakuan terhadap etnis India.