6 Penyebab Kenapa Harga Emas Bisa Naik dan Turun
4 menit membaca
Selain tabungan dan deposito, emas merupakan salah satu bentuk investasi yang terbaik untuk mendulang keuntungan.
Salah satu pertimbangan yang sering menjadi perbincangan kenapa memilih jenis investasi logam mulia ini karena harga emas cenderung selalu mengalami kenaikan.
Namun, hal penting untuk diketahui adalah ketika harga sebuah emas mengalami kenaikan, hal itu dikarenakan hukum negatif dari situasi atau faktor-faktor tertentu.
Apalagi jika kita berada di Indonesia. Berbagai faktor-faktor tertentu biasanya akan ikut memengaruhi nilai dan harga sebuah emas. Sehingga tidak jarang jika kita melihat harga sebuah emas di PT Antam bisa berbeda di setiap harinya.
Sebenarnya, apa saja 6 Penyebab Kenapa Harga Emas Bisa Naik dan Turun di setiap waktunya? Berikut penjelasannya:
1. Pengaruh nilai tukar mata uang Dollar AS
Mata uang Dolar Amerika saat ini masih menjadi perhitungan tinggi atau rendahnya harga sebuah emas. Jika Dolar Amerika sedang melemah, maka harga sebuah emas dunia atau di negara lainnya bisa menjadi naik. Kebalikannya, jika nilai Dolar Amerika menguat, maka harga emas akan menjadi turun dan stabil.
Jadi, jika kita ingin membeli atau menjual emas, tidak ada salahnya untuk mencari informsai terlebih dahulu terkait dengan nilai tukar Dolar Amerika, khususnya di Indonesia.
2. Besar kecil nilai produksi emas dunia
Sumber tambang emas juga ikut berpengaruh terhadap naik atau turunnya nilai sebuah emas. Sederhananya, semakin sulit untuk mendapatkan emas, maka harga sebuah emas di pasaran bisa menjadi mahal.
Hal ini masih ditambah jika permintaan emas sedang tinggi, maka tim penambang harus menggali lebih luas serta lebih dalam sebuah tambang emas. Hal ini menyebabkan biaya tambahan bagi tim yang menggali.
Jika ini terus terjadi, mahalnya harga sebuah emas di pasaran biasanya akan berlangsung lama, karena untuk menemukan dan mengolahnya membutuhkan waktu dan biaya yang cukup besar.
Sementara itu, jika ditemukan sumber tambang yang mampu menghasilkan emas dalam jangka waktu singkat, kemungkinan besar harga sebuah emas akan bisa menjadi lebih stabil sehingga mudah ditemukan di pasaran dan harganya pun lebih terjangkau.
3. Tingginya permintaan untuk sektor industri
Industri perhiasan adalah salah satu bisnis emas yang saat ini masih menguntungkan selain emas batangan. Jika permintaan akan emas sedang tinggi, maka kemungkinan kenaikan harganya pun sangat besar.
Sebagai ilustrasi, jika lebih dari setengah permintaan emas berasal dari industri perhiasan seperti Amerika atau negara-negara Eropa, maka bisa dipastikan nilai emas akan menjadi naik.
Tidak hanya industri perhiasan saja, namun harga emas bisa akan menjadi naik untuk kebutuhan industri lainnya. Dikutip dari World Gold Council and The London Bullion Market Association pada tahun 2016 yang lalu, permintaan emas yang tinggi untuk peralatan medis dan elektronik bisa ikut memicu harga sebuah emas menjadi naik.
4. Terjadinya monopoli pembelian emas
Faktor berikutnya yang bisa menyebabkan emas menjadi naik adalah karena beberapa bank sentral di Amerika dan Eropa melakukan monopoli pembelian emas, sehingga emas menjadi langka.
Jika ini terjadi, cadangan emas yang sengaja disimpan di beberapa bank sentral ini semakin banyak, dan masyarakat yang berencana membeli emas biasanya akan kesulitan menemukan emas di pasaran.
Emas yang terus disimpan oleh beberapa bank sentral akan membuat penjual emas di pasaran akan menawarkan emas dengan harga yang tinggi. Sebaliknya, jika tidak ada yang memonopoli, maka emas akan mudah ditemukan dan membuat pejual emas bisa bersaing menawarkan harga yang menarik bagi masyarakat yang ingin membeli.
5. Isu sosial dan geo-politik dunia
Isu-isu sosial yang melibatkan antar negara kerap kali menjadi salah satu faktor kenapa harga sebuah emas bisa menjadi naik dan turun.
Sebagai contoh, saat bulan Juni 2016 yang lalu ketika Inggris Raya memutuskan untuk keluar dari zona Uni Eropa atau yang dikenal dengan istilah Brexit (Britain Exit) menyebabkan beberapa investor panik dan memborong emas dengan jumlah banyak.
Hal ini menyebabkan terjadinya kelangkaan emas di pasaran, sehingga bagi masyarakat yang sedang ingin membeli emas menjadi kesulitan karena penjual akan menaikkan nilai emas.
6. Pertumbuhan inflasi yang tidak terkendali
Di negara mana pun inflasi pasti akan terjadi. Hal yang paling umum, jika laju inflasi tidak dapat dikontrol oleh pemerintah, maka bisa dipastikan nilai mata uang akan turun.
Hal yang sama juga terjadi pada perkembangan harga sebuah emas. Perilaku masyarakat sebuah negara ketika beradapan dengan inflansi rata-rata memiliki kecenderungan menyimpan emas ketimbang mata uang.
Pada momen ini masyarakat biasanya permintaan dan keinginan untuk berinvestasi emas semakin tinggi, sehingga di pasaran nilai dari emas akan menjadi cepat naik.
Oleh karena itu, tidak salah rasanya untuk peduli dan memahami situasi sosial dan lingkungan sekitar sebelum berinvestasi emas. Perhatikan faktor sosial, ekonomi dan politik di negara kita sebelum memburu emas.
Selalu Diburu, Ini Keuntungan Investasi Emas
Berbagai negara termasuk Indonesia terus memberikan pengarahan tentang investasi emas agar semakin dijadikan pilihan bagi masyarakat. Tujuannya adalah karena investasi emas ini sebenarnya sangat menguntungkan bagi masyarakat, berikut beberapa diantaranya:
1. Investasi emas mudah dilakukan
Investasi emas cukup mudah untuk dilakukan, bahkan bagi masyarakat yang dananya terbatas. Khusus di Indonesia, pemerintah kini mulai gencar untuk memasarkan investasi emas dengan menempatkan beberapa bank atau lembaga keuangan di desa atau setingkat kabupaten.
Dana yang tidak terlalu besar serta persyaratan yang sederhana dan disesuaikan dengna kemampuan masyarakat menjadikan investasi emas kini mudah untuk dilakukan.
2. Harganya cenderung stabil dan mengalami kenaikan
Meskipun terdapat beberapa faktor yang menyebabkan harga sebuah emas menjadi turun, namun secara umum emas selalu memiliki harga yang stabil dan cenderung naik.
Sederhananya, harga yang naik dipicu karena inflasi di sebuah negara dan factor-faktor global lainnya. Jadi, jangan heran jika pada bulan tertentu harga emas berada di angka Rp 600.000, dan di bulan berikutnya bisa mengalami kenaikan hingga Rp 900.000.
3. Dapat dijadikan jaminan untuk pinjaman uang
Pinjaman akan uang tunai dalam jumlah besar seringkali dibutuhkan dalam keadaan mendesak. Namun, jika kita memiliki emas, maka benda ini bisa dijadikan jaminan sebagai persyaratan untuk pinjaman uang.
Beberapa bank dan lembaga keuangan seperti Pegadaian Syariah menawarkan layanan jasa pinjaman bank dengan emas sebagai jaminannya.
Disertai dengan kekuatan hukum dan regulasi yang berlaku, meminjam uang kini jadi lebih mudah jika menggunakan emas sebagai jaminannya.