Sedang Punya Cicilan Kredit Rumah? Ini Tandanya Kamu Butuh Refinancing KPR

tips beli rumah_kpr - CekAja.com

Buat kamu yang punya Kredit Pemilikan Rumah (KPR), apakah pernah mempertimbangkan melakukan refinancing KPR? Meski masih terdengar asing di telinga sebagian orang, refinancing KPR merupakan produk perbankan yang banyak dimanfaatkan orang. Refinancing KPR juga disebut sebagai sistem penilaian ulang rumah yang telah kamu beli secara kredit.

Penilaian ulang ini bisa dilakukan bank tempat kamu memiliki KPR atau bisa juga di bank lainnya. Pada dasarnya refinancing adalah sebuah pengajuan kembali kredit kepada pihak kreditor dengan jaminan barang yang sudah kamu miliki. Lantas dalam kondisi apa seseorang wajib mengajukan refinancing KPR? Dikutip CekAja dari USA Today, berikut ini 3 tandanya:

Jika bunga KPR terlalu tinggi

Bunga KPR terlalu tinggi - Refinancing KPR

Salah satu alasan utama melakukan refinancing adalah suku bunga KPR kamu yang terlalu tinggi dan memberatkan keuangan. Padahal, bunga yang tersedia sat ini lebih rendah. Dengan melakukan refinancing, kamu bisa menurunkan bunga sehingga cicilan yang disetorkan tiap bulan pun turun.

Contohnya seperti ini, kamu memiliki KPR senilai Rp 600 juta dengan tenor 10 tahun alias 120 bulan dan bunga 10%. Dengan skema itu, saat ini kamu memiliki kewajiban cicilan senilai Rp 4.950.000. Dengan melakukan refinancing, bunga mencapai 9% sehingga kewajiban cicilan KPR turun menjadi Rp 4.545.000.

(Baca juga: Hadapi MEA, Kamu Harus Jadi Konsumen Cerdas Lewat 5 Tips Berikut)

Perlu kamu ketahui, bila tidak pernah mengajukan refinancing, kamu bisa terkejut bila mengetahui berapa rupiah yang bisa dihemat. Coba saja hitung, dengan menghemat Rp 405.000 selama 5 tahun atau 60 bulan, kamu sudah menyimpan uang senilai Rp 24.300.000. Namun, perlu diingat, refinancing hanya terasa manfaatnya bila kamu sudah lama mengajukan KPR dan berencana tinggal di rumah itu dalam waktu lama.

Saat kamu butuh uang atau terlilit utang kartu kredit

Terlilit utang kartu kredit - Refinancing KPR

Jika kamu berancana melakukan pembelian bernilai besar seperti mobil baru atau justru sedang terlilit utang bunga tinggi, refinancing KPR adalah pilihan yang lebih baik. Dengan refinancing kamu bisa mendapatkan dana tunai yang murah.

Dana tersebut berasal dari penilaian ulang rumah yang dilakukan bank. Misalnya, dua tahun lalu kamu membeli rumah seharga Rp 400 juta maka bisa jadi rumah itu sekarang bernilai lebih dari Rp 500 juta. Maka kamu bisa memperoleh pinjaman 100 juta yang bunganya akan jauh lebih murah dari pinjaman biasa.

Kamu mengalami kesulitan keuangan

Kesulitan keuangan - Refinancing KPR

Saat ini kamu sedang mengalami kesulitan keuangan akibat penghasilan yang berkurang. Akibatnya kamu kesulitan untuk membayar angsuran KPR. Jika demikian, maka kamu bisa mempertimbangkan KPR Refinance.

Pada dasarnya, KPR Refinance akan memperbarui KPR lama kamu sehingga masa angsuran pun akan dimulai dari bulan pertama lagi. Selain itu, kamu juga bisa menyesuaikan besarnya angsuran per bulan sehingga banyaknya jumlah uang yang perlu disetorkan bisa disesuaikan dengan penghasilan yang berkurang.

(Baca juga: Kartu Keanggotaan Belanja, Sebaiknya Punya atau Tidak?)

Kamu sudah melakukan perbandingan

Melakukan perbandingan - Refinancing KPR

Bila kamu memutuskan untuk melakukan refinancing KPR, sangat penting untuk mencari tawaran terbaik. Perusahaan perbandingan produk finansial seperti CekAja bisa membantu kamu untuk menemukan bank yang menawarkan produk refinancing KPR terbaik.

Alasannya, agar kamu bisa menghemat uang sebanyak mungkin. Contohnya sederhana, bila kamu melakukan refinancing senilai Rp 100 juta selama 5 tahun. Bunga sebesar 5% dan 5,3 akan terasa jauh perbedaannya. Semakin rendah bunga refinancing yang diperoleh, semakin besar keuntungan yang kamu dapatkan.