Serba-serbi Cokelat, “Si Manis” Pelengkap Perayaan Valentine

Serba-serbi Cokelat, "Si Manis" Pelengkap Perayaan Valentine

Hari Valentine identik dengan cokelat. Cokelat menjadi penganan yang paling diburu saat Valentine karena rasanya yang manis. Meski demikian rasa asli cokelat sebenarnya adalah pahit.

Sejarah cokelat sudah ada sejak 1900 tahun sebelum masehi. Dulu, suku Aztec percaya kalau biji kakao merupakan hadiah dari dewa kebijaksanaan. Saking berharganya biji kakao, suku Aztec menggunakannya sebagai uang.

Sejak awal penemuannya, cokelat sudah dijadikan sebagai bahan minuman. Namun cita rasanya tidak manis seperti sekarang, tetapi pahit dan dicampur dengan rempah-rempah, wine, atau bubur anggur. Selengkapnya, ini serba-serbi cokelat, makanan yang sering dijadikan hadiah valentine.

Orang Eropa adalah yang pertama menambahkan gula

Setelah diangkut dari Amerika Selatan ke dataran Eropa pada abad ke-16, orang Eropa menambahkan gula dalam minuman cokelat. Resep ini membuat cokelat sangat populer. Istilah cokelat berasal dari bahasa Aztec, chocolatl, yang mengalami penyesuaian dari bahasa Spanyol ke bahasa Inggris.

Serba-serbi Cokelat, "Si Manis" Pelengkap Perayaan Valentine

Bangsa Eropa mempekerjakan buruh dan budak untuk menanam

Hingga abad ke-19, produksi cokelat masih dilakukan secara manual. Bangsa Inggris, Belanda, dan Prancis berlomba-lomba menaklukan negara penghasil cokelat dan menanam cokelat besar-besran. Mereka memboyong budak-budak dari Amerika Selatan atau buruh dari Afrika yang dibayar tidak manusiawi.

Nama Van Houten berasal dari Coenraad van Houten

Mungkin kamu sering mendengar istilah cokelat van Houtten. Produksi cokelat modern baru ada saat revolusi industri.

Pada tahun 1815, seorang ahli kimia asal Belanda, Coenraad van Houten, memperkenalkan garam alkali untuk mengurangi rasa pahit pada cokelat.

Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada 1828, van Houten membuat mesin yang dapat memisahkan lemak alami kakao (cacao butter) dari caian cokelat. Penemuan ini membuat produksi cokelat lebih murah dan produk yang dihasilkan lebih berkualitas.

Inovasi ini menandai era modern dalam produksi cokelat. Susu cair memang sudah ditambahkan ke dalam minuman cokelat sejak abad ke-17.

Namun baru pada tahun 1875, Daniel Peter mencoba menambahkan susu bubuk (yang sebelumnya ditemukan oleh Henri Nestle) ke dalam adonan cokelat. Nestle merupakan salah satu perusahaan cokelat pertama yang berdiri selain Cadbury dan Hershey.

Cokelat yang didaulat termahal dikemas dalam lapisan emas

Debauve and Galais didaulat jadi cokelat termahal di dunia. Cokelat ini dikemas dalam buku bersampul emas. Satu kotaknya berisi 35 buah dan dihargai US$550 juta alias Rp7,3 miliar.

Cokelat terbesar di dunia sebesar 6 ton

Thorntons, sebuah perusahaan coklat asal Inggris, menciptakan coklat terbesar di dunia dalam rangka perayaan ulang tahun yang ke-100 perusahaan tersebut. Thorntons merupakan perusahaan coklat Inggris yang didirikan oleh Joseph William Thornton pada tahun 1911. Omzet perusahaan Thorntons telah mencapai angka US$180 juta.

Perusahaan ini juga memiliki sekitar 400 toko dan kafe serta 200 waralaba bersama dengan layanan internet, mail order, dan komersial. Sejak pengambilalihan Cadburys oleh perusahaan Kraft, Thorntons menjadi perusahaan cokelat independen terbesar di Inggris.

Cokelat terbesar produksi Thornton memiliki berat 5.792,5 kg atau hampir 6 ton. Ide pembuatannya berasal dari seorang karyawan yang merupakan penggemar berat film Charlie dan Chocolate Factory. 

Awalnya semua staf diminta untuk memberikan ide-ide tentang perayaan ulang tahun Thorntons. Dan ide dari Paul Bell lah yang kemudian terpilih.

Hari Cokelat Internasional jatuh pada 13 September

Olahan cokelat menjadi olahan paling populer sepanjang masa. Saking sukanya pada cokelat, Amerika Serikat punya hari cokelat yang diperingati setiap tanggal 13 September.

Tanggal tersebut ditetapkan oleh Asosiasi Penjual Manisan Nasional Amerika Serikat berdsarkan ulang tahun Milton S. Hershey, pendiri The Hershey Company, salah satu perusahaan cokelat terbesar.

RI jadi produsen kakao terbesar ketiga di dunia

Kakao memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian Indonesia. Jumlah produksi kakao pada 2014 mencapai 700 ribu ton dengan nilai ekspor sebesar US$ 1.244,5 juta.

Jumlah ini menempatkan Indonesia sebagai produsen kakao terbesar ke-3 di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana. Posisi keempat berturut-turut dipegang oleh Nigeria, Kamerun, dan Brazil.

(Baca juga: Tips Memilih Bunga Valentine yang Bakal Bikin Pasangan Semringah)

Punya banyak manfaat kesehatan

Cokelat mengandung Phenyl ethylamine dan Amphetamines termasuk stimulan yang berguna untuk meningkaptkan aktivitas di bagian otak dan mengontrol kemampuan untuk selalu fokus dan waspada.

Cokelat juga mengandung antioksidan yang dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan zat nuorotransmitter yang akan memacu pengeluaran hormon-hormon pembuat senang dan rileks seperti dopamin. Oleh karenanya, cocok dikonsumsi saat stres, capek yang berlebih atau jelang menstruasi agar suasana hati semakin baik.