Strategi Ajukan KPR Rp1 Miliar Bagi Kamu Berpenghasilan Kurang dari Rp10 Juta

Naiknya harga properti belakangan tak menyurutkan minat konsumen untuk memiliki rumah idaman. Untuk mengatasi masalah keuangan untuk membeli rumah, kamu perlu menyimak strategi ajukan KPR Rp1 miliar berikut ini!

Strategi Ajukan KPR Rp1 Miliar Bagi Kamu Berpenghasilan Kurang dari Rp10 Juta

Bagi masyarakat Indonesia, untuk memiliki rumah saat ini bukanlah hal sulit. Sebab, sudah banyak tersedia fasilitas keuangan yang dapat membantu mewujudkan keinginan itu.  Salah satunya dengan memanfaatkan fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR) melalui perbankan.

Produk KPR termasuk dalam tipe kredit jangka panjang yang pelunasannya dilakukan dalam setidaknya 15 tahun hingga 20 tahun.  Oleh karenanya, KPR memerlukan komitmen jangka panjang juga dan persiapan yang matang.

Namun, sebelum mengajukan permohonan KPR, ada banyak hal yang harus dicermati sehingga keputusan untuk memanfaatkan fasilitas KPR merupakan keputusan tepat yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial.

Strategi yang Harus Diperhatikan untuk Mengajukan KPR

1. Survei Terlebih Dahulu

Sebagai langkah awal, pertama-tama kamu perlu melakukan survei harga pasaran rumah dan membandingkannya dengan kemampuan finansial jangka panjang sebelum menentukan pilihan. 

Selain itu, ukuran rumah yang besar atau kecil, lokasinya di pusat atau pinggir kota, kondisinya baru atau bekas, juga perlu kamu pertimbangkan.

Setelah memperoleh gambaran tentang harga pasaran rumah yang tepat, kamu bisa mulai melakukan survei produk KPR yang ditawarkan perbankan. 

Dengan demikian, kamu dapat mengetahui jumlah dana yang perlu dipersiapkan untuk mengakses fasilitas KPR, yang terdiri dari uang muka dan cicilan serta bunga.

Perhatikan pula reputasi institusi penyedia KPR, fasilitas suku bunga, manfaat layanan dan bantuan yang ditawarkan ketika KPR berjalan, biaya penalti jika dilakukan pelunasan lebih awal, biaya administrasi, dan lainnya.

(Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Kamu Masih Sulit Membeli Rumah di Usia 30-an)

2. Siapkan Uang Muka

Di sisi lain, kamu juga perlu menyiapkan dana dan komitmen yang kuat, mengingat masa tenor umumnya berlangsung belasan hingga puluhan tahun. 

Dana awal yang perlu disiapkan sebagai uang muka (down payment/DP) adalah sebesar 20 hingga 30 persen dari harga rumah dan sisanya dicicil selama masa tenor.

Inilah poin yang biasanya banyak membuat orang gentar mengajukan kredit properti. Pasalnya, harga rumah yang terus melambung membuat semakin besar pula uang muka yang dibutuhkan untuk mengajukannya. 

Namun, kamu tak bisa lari dari kenyataan, karena kredit pemilikan rumah memang membutuhkan uang muka.

Biasanya bank akan memberikan kamu plafon kredit maksimal sebesar 70% dari nilai properti yang ingin dibeli. 

Terlebih, Bank Indonesia memperketat KPR melalui regulasi rasio pinjaman terhadap aset (loan to value/LTV) dan larangan KPR inden.

Sehingga dengan persentase tersebut, kamu butuh menyiapkan uang muka sebesar 30% dari harga properti yang ingin dibeli.

3. Mulai Investasi untuk DP

Daripada membiarkan uang tabungan “tergeletak” di rekening begitu saja, cobalah untuk mulai berinvestasi dari sekarang.

Dengan begitu, uang tabungan tersebut bisa bertumbuh lebih cepat. Jika berpenghasilan Rp5 juta hingga Rp10 juta per bulan, kamu bisa berinvestasi di reksa dana atau jenis pasar uang lainnya.

Sementara jika kamu ingin kemapanan arus kas atau cash flow, tidak ada salahnya untuk memilih investasi jangka sedang dan panjang, seperti reksa dana pendapatan tetap atau campuran.

Dengan begitu, investasi tersebut dapat memberikan tingkat pengembalian sebesar delapan kali lipat selama lima tahun.

4. Perhatikan Cicilannya

Kamu perlu memperhatikan suku bunga, jenis bunganya, biaya provisi dan administrasi, serta biaya penalti apabila pelunasan dipercepat. 

Jika kamu termasuk kaum muda yang baru bekerja, penghasilan kamu tentu masih bisa terus meningkat sesuai dengan peningkatan karir.

Pilihlah masa tenor yang sesuai dengan kondisi keuangan saat ini dan prediksi di masa depan.  Untuk pilihan tenor di perbankan sangat beragam, mulai dari 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, 20 tahun, 25 tahun, hingga 30 tahun.

Beragam pilihan tenor kredit ini merupakan cara perbankan untuk bisa menjangkau berbagai kelas calon debitur, karena kondisi kocek setiap orang yang berbeda-beda.

Sebagai catatan, kamu tak perlu memaksakan diri mengambil tenor lebih pendek untuk mengejar biaya bunga lebih murah. 

Dengan memilih tenor sesuai kemampuan, arus kas juga masih menyisakan cukup dana untuk biaya kebutuhan sehari-hari, kebutuhan proteksi, dan juga berinvestasi lain.

(Baca Juga: Langkah Jitu Ajukan KPR untuk Pasangan Muda)

Jangan Lupa Siapkan Uang Muka KPR dengan Tabungan!

Nah itu dia strategi untuk mengajukan KPR yang bisa kamu lakukan sebelum mengajukan KPR. Bagi kamu yang tertarik untuk mengajukan KPR, ada baiknya jika kamu melakukan perencanaan yang matang terlebih dahulu. 

Seperti, menyiapkan uang muka hingga menyimpan dana khusus untuk cicilannya dengan menabung sebagian penghasilanmu perbulannya.

Kamu bisa menyiapkan satu tabungan khusus untuk membeli rumah, dengan memilih berbagai bank seperti CIMB Niaga, Danamon, dan lainnya sesuai dengan kebutuhanmu!

Untuk proses pengajuan tabungan kamu bisa melakukannya dengan CekAja.com dengan proses yang mudah, cepat dan praktis! Tunggu apalagi? Yuk ajukan tabungan dengan CekAja.com sekarang!