Strategi Kemas Siaran Pers Efektif

Strategi Kemas Siaran Pers Efektif

Press release adalah salah satu cara yang dapat dilakukan oleh Humas untuk upaya menyampaikan informasi tentang kinerja atau peristiwa kepada publik melalui media. 

Hal yang penting, isi dari siaran pers harus memiliki unsur yang menarik jika ingin mendapat perhatian dari jurnalis di media. Sehingga kemudian diterbitkan atau disiarkan ke khalayak. Hal ini tak selamanya mudah, sebab Anda membutuhkan keahlian yang cukup. 

Dengan begitu, isi sebuah siaran pers sejalan dengan agenda atau memiliki relevansi terhadap misi pemberitaan sebuah media.   

“Press Release atau siaran pers adalah informasi dalam bentuk berita yang dibuat oleh Public Relations (PR) suatu organisasi atau perusahaan yang disampaikan kepada pengelola pers dan redaksi media massa. Yakni TV, radio, media cetak, media online, untuk dipublikasikan dalam media massa tersebut,” ujar pakar komunikasi Soemirat dan Ardianto.

Anda bisa saja memanfaatkan jasa press release untuk menyusun naskah artikel tersebut. Namun, jika Anda ingin merancang sendiri siaran pers yang menarik perhatian media dan audiens, berikut panduannya : 

1. Pastikan Informasi Anda Layak

Sebelum Anda mulai mengirimkan naskah artikel, atau bahkan membuat siaran pers, tanyakan pada diri sendiri atau berdiskusi dengan rekan kerja tentang beberapa pertanyaan berikut.

Apakah orang di luar lembaga atau perusahaan akan tertarik pada tema yang akan diangkat dalam siaran pers. Kemudian, apakah tema yang akan dijadikan siaran pers memiliki relevansi terhadap target audiens lembaga atau perusahaan?

Jika jawabannya “Ya”, maka Anda bisa melanjutkan membuat siaran pers yang Anda rencanakan. Namun, apabila sebaliknya, carilah tema baru untuk Anda publikasikan dalam siaran pers. Jangan sampai lembaga atau perusahaan Anda justru kehilangan kredibilitas di depan media hanya karena mengirim siaran pers yang tidak layak untuk diberitakan.

2. Singkat Namun Menarik

Media bisa menerima ratusan siaran pers setiap hari. Oleh karenanya, jangan persulit kerja mereka dengan siaran pers yang terlalu bertele-tele. Secara ideal, siaran pers terdiri dari 300 – 400 kata. Susunlah dalam tiga atau empat paragraf pendek. 

Kemudian, Anda harus pastikan unsur 5W + 1H tercantum lengkap di dalamnya. Anda bisa membuat tiga atau empat poin penting. Lalu, tulis satu atau dua kalimat untuk melengkapi masing-masing topik. Langkah ini akan menjadikan siaran pers Anda lebih mudah dipahami dan mengutamakan poin penting yang hendak disampaikan.

(Baca juga: 9 Pekerjaan dengan Gaji Tinggi Tanpa Gelar Pendidikan Sarjana)

3. Pakai Kutipan yang Tepat

Jurnalis kemungkinan besar akan menggunakan kutipan dari siaran pers Anda. Sehingga, pastikan kutipan yang diberikan mencakup pesan utama dari rilis Anda. 

Anda bisa menjadikan kutipan semakin kredibel dan terpercaya dengan mengutip kata-kata pejabat papan atas lembaga atau perusahaan Anda. Jangan gunakan bahasa terlalu baku maupun terlalu santai. Lalu, beri sedikit sentuhan personal di dalamnya.

4. Jalin Koneksi dengan Media

Media bergerak dengan cepat dan dinamis. Anda tidak pernah tahu siapa yang akan menulis berita dari siaran pers Anda. Oleh karenanya, Anda perlu membuat database jurnalis dan media yang berkualitas dan terpercaya. 

Anda bisa memperbarui daftar ini secara konsisten dan kemudian menjalin hubungan yang baik dengan orang-orang tersebut. Keberadaan database ini dapat mempermudah Anda ketika hendak menyebarkan siaran pers ke orang dan pihak yang tepat.

5. Lakukan Tindak Lanjut

Terakhir, setelah Anda mengirim siaran pers, pastikan Anda melakukan follow-up yang tepat. Hubungi mereka secara pribadi untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai tema yang Anda kirimkan. 

Permudah kerja mereka dengan memberikan tambahan gambar yang berkualitas. Anda bisa juga membagikan link atau video yang menyediakan lebih banyak detail informasi. Beritahu mereka bahwa Anda adalah pihak yang dapat dihubungi jika ada pertanyaan. Hal ini akan meningkatkan kredibilitas Anda di mata jurnalis sekaligus media bersangkutan.