6 Cara Membuat CV Agar Bisa Memikat Perekrut Kerja
4 menit membacaDapatkan pekerjaan idaman tentu butuh hal-hal yang perlu dipersiapkan. Salah satunya dengan cara membuat CV (curriculum vitae) yang menarik HRD. Dengan begitu, peluang untuk dipanggil untuk wawancara di perusahaan yang dituju semakin besar.
Curriculum vitae secara umum diminta oleh pihak HRD (Human Resources Department) agar dapat mengevaluasi serta menilai kemampuan pelamar kerja akan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan yang dicari oleh sebuah perusahaan.
Sementara itu, bagi pelamar kerja, kehadiran catatan pengalaman pekerjaan dapat digunakan untuk menonjolkan seperti apa saja kemampuan dan kompetensi yang sudah mereka dapatkan selama bekerja.
Namun dari banyaknya jumlah yang sering dikirim menuju perusahaan tidak semuanya diproses dengan serius. Banyak faktor-faktor yang membuat sebuah catatan pengalaman tersebut dianggap tidak sesuai oleh HRD.
Agar ini tidak terjadi pada pelamar kerja, beberapa hal berikut perlu dipersiapkan. Jadi, nantinya akan tahu bagaimana 11 Cara Membuat Curriculum Vitae yang Menarik Perhatian yang menarik.
1. Kenali karakter pekerjaan dan perusahaan yang akan dipilih
Sebelum menyiapkan curriculum vitae, hal penting yang perlu kita ketahui adalah mengenal karakter pekerjaan dan perusahaan yang akan dipilih.
Diantara banyaknya informasi lowongan pekerjaan, tentunya seorang pelamar kerja harus paham terlebih dahulu jenis, karakter pekerjaan dan perusahaan yang akan dipilih.
Oleh karena itu, jika menemukan sebuah nama perusahaan yang membuka lowongan kerja, pastikan untuk mengetahui seperti apa gambaran perusahaan tersebut.
Selain itu, perhatikan juga jenis dan karakter pekerjaan yang akan dipilih. Sebagai contoh, menyiapkan untuk bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang industri kreatif tentunya tidak akan sama dengan saat akan mengirimkan CV untuk pekerjaan di instasi resmi pemerintah.
Dengan bidang pekerjaan yang akan digeluti nantinya, tentu industri periklanan ingin melihat kreativitas dan instasi pemerintah dimungkinkan hal lainnya. Beberapa perusahaan di industri kreatif kerap meminta calon pelamar kerja membuat sebuah portofolio yang menarik. Sebagai pelamar kerja, kita bisa membuat desain sendiri.
2. Kenali persyaratan yang diajukan perusahaan
Saat informasi lowongan pekerjaan disebarkan, beberapa perusahaan biasanya akan memberikan gambaran siapa saja yang bisa mengirimkan surat lamaran dari pelamar kerja.
Oleh karena itu, perhatikan dengan detil persyaratan yang diajukan oleh sebuah perusahaan. Misalnya, sebuah perusahaan akan mencari seseorang yang memiliki usia dibawah 30 tahun untuk seorang Programmer.
Bagi pelamar pekerja yang memiliki usia di atas 30 tahun mungkin mulai mempertimbangkan apakah tetap mengirimkan lamaran milik mereka atau tidak.
Selain itu, perhatikan juga tugas dan tanggung jawab yang diberikan perusahaan pada informasi tersebut. Jika tidak sesuai dengan pengalaman yang dimiliki oleh pelamar kerja, sebaiknya urungkan niat untuk mengirimkannya.
Jika tidak, perusahaan akan melihat bahwa informasi yang diberikan tidak diterima dengan teliti oleh pelamar kerja
3. Pilih bahasa yang menunjukan sisi profesionalisme
Penggunaan bahasa yang profesional juga penting dipilih oleh pelamar bekerja. Alangkah lebih baiknya jika pelamar kerja menggunakan bahasa yang benar-benar menunjukkan sisi profesionalisme.
Contoh sederhananya, jika informasi lowongan kerja menggunakan bahasa Inggris, maka gunakanlah bahasa Inggris untuk menulisnya. Sebaliknya, jika sebuah perusahaan menggunakan bahasa Indonesia, gunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
4. Siapkan data lengkap dan memikat
Bagi pelamar kerja yang sudah sering berganti perusahaan mungkin sudah sering melihat ini. Namun, untuk pelamar kerja yang baru pertama kali mencoba mengirimkan, penting untuk menyiapkan data-data lengkap tentang diri mereka. Saat ini, banyak Ini Contoh Surat Lamaran Kerja yang Menarik Perhatian HRD dalam Hitungan Detik! yang menarik perhatian HRD yang bisa kita pelajari di internet.
Beberapa data umum yang sebaiknya ditulis dalam sebuah surat lamaran dan curriculum vitae adalah menyiapkan identitas diri secara lengkap, riwayat pendidikan, gambaran individu pelamar kerja (karakter), riwayat pekerjaan, keterampilan lain yang dimiliki pelamar kerja, pelatihan dan jika perlu pelamar kerja bisa menghubungkan nama akun media sosial yang mereka miliki.
Hal ini penting untuk dilakukan, karena pihak HRD biasanya akan mencari informasi-informasi lengkap tentang pelamar kerja. Khusus untuk media sosial, beberapa HRD dari beberapa perusahaan bahkan mempertimbangkan aktivitas pelamar kerja di laman media sosial mereka.
Satu hal penting lainnya, saat akan menuliskan data lengkap, disarankan untuk menulis dengan jujur dan sebenar-benarnya. Jadi, saat proses wawancara atau interview nanti, semua pertanyaan yang diberikan HRD terkait data yang sudah kita tuliskan bisa dijawab dengan tepat.
5. Lengkapi dengan portofolio dan pencapaian kerja
Agar lebih memikat perekrut kerja, pelamar kerja sebaiknya menambahkannya dengan portofolio atau hasil dan pencapaian kerja yang sudah dilakukan.
Misalnya seorang pelamar kerja yang tertarik untuk mencoba pekerjaan Graphic Design atau menjadi seorang fotografer, sebaiknya melampirkan juga hasil pekerjaan yang sudah dilakukan.
Hal ini menjadi nilai tambah bagi HRD, apakah pelamar kerja memang benar-benar mengirimkan data diri yang relevan dengan lowongan pekerjaan yang diinformasikan.
Sebagai tambahan, lampirkan juga pencapaian kerja yang sudah dilakukan. Misalnya jika terkait dengan hasil foto dari pekerjaan sebagai fotografer pelamar kerja bisa menampilkan data-data dari berapa kali sebuah foto tersebut diunduh atau dibeli oleh pihak lain untuk kepentingan bisnis pihak ketiga atau perusahaan sebelumnya.
6. Tulis salam perkenalan di batang tubuh surat elektronik
Kehadiran email atau surat elektronik mempermudahkan seorang pelamar kerja mengirimkan lamaran kepada HRD perusahaan secara mudah dan singkat. Begitu pula sebaliknya, HRD tidak perlu lagi melihat tumpukan kertas dari pelamar kerja.
Di sini artinya adalah mengetahui bagaimana cara dan langkah yang benar untuk mengirimkannya kepada HRD. Jika mengirimkannya menggunakan surat elektronik, pastikan untuk menuliskan salam perkenalan melalui batang tubuh (body email) yang dikirimkan.
Jika membiarkannya kosong begitu saja dan hanya mengirimkan dokumen, bisa dipastikan HRD tidak akan tertarik membuka tautannya. Selain itu perhatian pula tulisan di body email, apakah sudah menggunakan bahasa, ejaan yang tepat, baik dengan Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
Bagaimana? Cukup mudah bukan memikat pencari kerja?