Tangkal Hedonic Treadmill dalam Hidup dengan Sering Cek Saldo Bank Panin

Istilah hedonic treadmill memang tidak populer bagi masyarakat Indonesia, walaupun fenomena itu terjadi di sekitar kita. Konsep hedonic treadmill pertama kali dicetuskan oleh Michael Eysenck pada 1991 untuk mendefinisikan korelasi antara uang dan kebahagiaan.

 

peningkatan karier - CekAja.com

 

Eysenck berpendapat, peningkatan pendapatan yang kamu peroleh dalam bentuk gaji atau penghasilan dari berbisnis belum tentu berpengaruh terhadap tingkat kebahagiaan hidup kamu.

Misalnya, kamu menerima gaji sebesar Rp5 juta saat baru pertama kali bekerja. Uang tersebut selalu habis untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hingga akhirnya gaji kamu terus meningkat sampai menyentuh angka Rp20 juta per bulan. Namun ternyata gaji sebesar Rp20 juta juga habis tak bersisa dan tidak membuatmu merasa lebih bahagia.

Akibatnya, kamu tergugah untuk terus-menerus bekerja keras demi gaji yang lebih besar lagi. Karena kamu merasa bahwa gaji yang diterima saat ini tidak cukup untuk memenuhi gaya hidup kamu sehari-hari.

(Baca juga: Perang Swasta vs BUMN Rebutan Pengguna Uang Elektronik)

Perilaku ini akan berulang terus selama bertahun-tahun hingga kamu akhirnya lelah dan jenuh. Jika kamu merasa sedang terjebak dalam gaya hidup hedonic treadmill tersebut, mungkin sudah waktunya menyadarkan diri sendiri dan menata ulang gaya hidup yang kamu jalani.

Lantas, bagaimana cara terbebas dari jeratan hedonic treadmill? Simak tuntas tipsnya berikut ini:

1. Rutin mengecek saldo tabungan dan investasi

Jangan menganggap remeh kebiasan mengecek saldo tabungan dan berbagai aset investasi yang kamu miliki. Mengecek saldo bukan hanya perlu dilakukan setelah menerima gaji.

Lebih dari itu, kebiasaan mengecek saldo tabungan akan membuat kamu lebih mensyukuri kondisi finansial saat ini. Kemungkinan besar kamu akan termotivasi untuk berhemat dan berusaha melepaskan gaya hidup bernuansa hedonisme.

Jika kamu adalah nasabah Bank Panin, bisa mengecek saldo tabungan dengan tiga cara praktis ini:

Cek Saldo Bank Panin via ATM

ATM Bank Panin kini tersebar di berbagai tempat sehingga mempermudah proses transaksi perbankan kamu. Gunakan kartu ATM dan masukkan PIN untuk mengakses informasi tentang saldo tabungan kamu.

Cek Saldo Bank Panin via MobilePanin

Jika ingin mengecek saldo secara lebih praktis lagi, kamu juga bisa melakukannya melalui aplikasi MobilePanin. Kamu bisa mengunjungi kantor cabang bank Panin terdekat untuk mengurus akun MobilePanin. Jika sudah mendapatkan user ID dan password, berarti kamu bisa segera login di MobilePanin untuk mengecek saldo dan melakukan transaksi lainnya.

Cek Saldo Bank Panin via Internet Banking

Hampir sama seperti penggunaan MobilePanin, kamu juga harus memiliki user ID terlebih dahulu agar bisa login dan mengecek saldo tabungan. Selain bisa dimanfaatkan untuk mengecek saldo tabungan, kamu juga bisa menggunakan internet banking Panin untuk urusan transaksi penting lainnya.

2. Buat rekening khusus dana darurat

Jika selama ini kamu kewalahan mengatur kondisi finansial, mungkin sudah waktunya membuat rekening khusus untuk dana darurat. Sisihkanlah sebagian pendapatanmu untuk disimpan pada rekening dana darurat tanpa biaya administrasi. Rekening tanpa biaya administrasi akan membuat dana darurat kamu tetap utuh tanpa potongan apa pun.

Kamu akan memiliki dana darurat dalam jumlah besar bila melakukannya secara rutin. Maka nanti kamu tak perlu mengkhawatirkan urusan kebutuhan tak terduga yang bersifat sangat mendesak karena kamu memiliki dana darurat untuk kebutuhan tersebut.

3. Jalani gaya hidup minimalis

Gaya hidup minimalis yang dipopulerkan oleh Marie Kondo nyatanya juga efektif untuk mencegah kecenderungan hedonic treadmill. Alangkah lebih baik jika kamu menyingkirkan barang-barang yang tidak dibutuhkan dari rumah.

Kamu dapat membuangnya, memberikan kepada orang yang membutuhkan, atau menjualnya. Gaya hidup minimalis akan membuat kamu lebih pandai bersyukur dan menjauh dari kebiasaan boros. Terutama bila selama ini sering membeli barang-barang mahal yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

4. Jangan mudah tergoda diskon

Tak dapat dipungkiri bahwa promosi dan diskon kerap membuat orang jadi kalap berbelanja. Karena kamu merasa bisa lebih hemat ketika membeli barang-barang yang dibanderol dengan diskon.

Padahal, belum tentu kamu membeli barang yang benar-benar dibutuhkan. Jika tak ingin uangmu habis tak bersisa, sebaiknya lebih cermat mengatur kondisi finansial dan membatasi diri dari kebiasaan belanja berlebihan.

5. Aktif ikutan acara sosial

Saat kamu memiliki waktu luang, sebaiknya manfaatkan untuk berpartisipasi dalam acara sosial. Bergabung bersama para sukarelawan dan melakukan aktivitas baru akan menjadi penyemangat bagi kamu.

Mungkin nanti kamu akan bertemu dengan orang lain yang hidupnya serba kesulitan. Sehingga kamu jadi lebih mudah mensyukuri pencapaian yang sudah diraih selama ini. Kebiasaan sederhana ini akan menggugah kamu untuk hidup hemat dan berbagi dengan sesama.

6. Membeli rumah

Mungkin selama ini kamu merasa gaji yang diberikan kantor tidak cukup karena tidak pernah terpacu oleh sesuatu. Kamu bisa menyiasati hal tersebut dengan cara membeli aset investasi berupa rumah.

(Baca juga: Siapa Takut Ajukan KPR? Ini Pilihannya Untuk Milenial)

Meskipun tidak membelinya secara tunai, kamu bisa memanfaatkan program Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Cicilan KPR setiap bulan akan memacu kamu menjalani gaya hidup hemat secara konsisten.

Kalaupun sudah memiliki hunian pribadi, tak ada salahnya mengajukan KPR untuk rumah kedua dan seterusnya. Nanti, kamu akan mendapatkan hasil penghematan berupa rumah pribadi yang sekaligus berfungsi sebagai aset investasi.

Pilih sendiri KPR untuk rumah pertamamu lewat CekAja. Kami akan menampilkan pilihan KPR terbaik sesuai dengan kemampuan finansial kamu sekarang juga.