Tertarik Buka Franchise? Cari Tahu Dulu Untung Ruginya di Sini

Di zaman serba open for franchise seperti sekarang ini, timeline media sosial kita tanpa disadari dipenuhi oleh barang dagangan dari teman-teman. Ya, banyak orang yang akhirnya beralih menjadi seorang wirausaha secara penuh atau sekedar mencari tambahan pendapatan.

Tertarik Buka Franchise Cari Tahu Dulu Untung Ruginya di Sini

Salah satu model usaha yang banyak dilakukan oleh para wirausaha mula adalah model franchise. Dengan skema tersebut, kamu tidak perlu repot melakukan riset pasar atau menciptakan produk, kamu hanya perlu menggunakan merek yang sudah ada dan menjual barang yang sudah diterima baik oleh masyarakat.

Apa itu Franchise?

Ada beberapa istilah yang perlu kamu tahu tentang sistem franchise, yakni franchishor dan franchisee. Franchisor adalah pemegang merek dan lisensi dari bisnis waralaba, sedangkan franchisee adalah orang yang membeli sistem bisnis tersebut dan menggunakan merek yang sama denegan jangka waktu tertentu.

Nah kalau franchise sendiri adalah sistem waralaba yang membuat kamu bisa menjual barang dengan merek tertentu dan dengan perjanjian tertentu. Seperti sistem franchise minimarket Indomaret ataupun Alfamart, Kebab Baba Rafi, McDonalds, Haus dan beberapa merek terkenal lainnya.

Sebagai contoh, kamu ingin menggunakan franchise Indomaret atau Alfamart, maka kamu harus membayar dengan jumlah tertentu untuk bisa menggunakan merek dan sistem bisnis yang sama. Pasokan produknya juga akan ditangani secara penuh oleh franchisor, jadi kamu bisa langsung menjalankan bisnisnya dengan baik.

Namun apakah semudah itu prosesnya, nah simak dulu untung rugi bisnis franchise disini yuk. Biar kamu lebih paham dan mengerti bagaimana sistem franchise berjalan.

Keuntungan Bisnis Franchise

Sebelumnya kita akan membahas tentang kelebihan dari skema bisnis ini terlebih dahulu. Nah beberapa keuntungan menggunakan skema franchise adalah sebagai berikut.

1. Merek yang sudah dikenal oleh masyarakat

Membincang penjualan produk tidak bisa dilepaskan dari kekuatan merek itu sendiri. Ya, dengan menggunakan skema franchise, kamu sebagai franchisee tidak perlu repot memikirkan strategi untuk membangun merek dari nol.

Lantaran kamu memulainya dengan merek yang sudah dibangun jauh lebih dulu. Orang sudah lebih mengenal juga percaya Indomaret dan Alfamart ketimbang kamu memiliki minimarket sendiri dengan merek sendiri.

Butuh waktu yang cukup lama untuk bisa membangun merek dengan kuat. Paling tidak sekitar 1 hingga 3 tahun kamu harus menghabiskan dana cukup besar untuk menjalankan strategi marketing guna membangun merek.

Nah dengan franchise, kamu tidak perlu repot memikirkan itu semua. Karena merek yang akan kamu gunakan sudah dibangun lebih dulu.

2. Manajemen bisnis yang sudah berjalan

Kamu pernah terpikir untuk membangun bisnis dari nol? Salah satu hal yang juga harus dipersiapkan adalah manajemen bisnis, mulai dari Standar Operating Procedure (SOP), bagaimana cara menghasilkan produk yang baik, bagaimana pengelolaan finansialnya, modal yang harus dikeluarkan berapa, mencari supplier bahan baku termurah.dan hal strategis lainnya.

Nah dengan sistem franchise, kamu tidak perlu repot memikirkan itu semua. Jadi saat akan membeli franchise tertentu, kamu akan disajikan business plan yang berisi tentang target break even point (BEP) atau balik modal, rincian belanja bahan baku dari supplier, SOP yang sudah berjalan dengan baik termasuk didalamnya perihal manajemen keuangan dan juga tenaga kerja terlatih.

Kamu bisa menghemat banyak waktu untuk bisa segera memetik keuntungan. Karena lagi-lagi, semuanya sudah dibangun lebih dulu oleh franchisor.

3. Keuntungan lebih cepat

Karena semua proses sudah dimulai lebih dulu oleh pemilik merek dan kamu hanya perlu mengelolanya dengan baik, maka keuntungan bisa lebih cepat datang. Kamu hanya perlu memikirkan peningkatan penjualan, sementara urusan lainnya sudah ditangani dengan baik oleh pemegang merek.

Secara jangka pendek, bisnis franchise memang baik untuk dijadikan pegangan. Ditambah, kamu juga bisa menimba ilmu dan pelatihan yang diberikan oleh pemegang merek untuk bisa meningkatkan penjualan sekaligus melakukan efisiensi.

Risiko Bisnis Franchise

Namun ibarat dua sisi mata uang, selalu tedapat risiko dalam aktivitas investasi di bentuk apapun. Nah berikut merupakan risiko yang harus kamu hadapi dalam bisnis franchise.

1. Biaya royalti yang cukup mahal

Seperti disinggung sebelumnya, skema bisnis ini cocok untuk kamu pebisnis mula yang tidak ingin repot menjalankan usaha. Namun sebagai kompensasi atas penggunaan merek, kamu diharuskan membayar uang royalti kepada pemegang merek.

Skemanya bervariasi, ada yang mewajibkan setiap tahun, ada setiap bulan dan ada juga yang menggunakan skema beli putus alias kamu hanya perlu membayar sekali saat pembelian

Nah bagi pebisnis senior, biaya royalti ini kerap membebani, lantaran dananya sebenarnya bisa dialokasikan untuk proses membangun bisnis. Namun biaya royalti yang dibebankan sebenarnya juga cukup masuk akal, lantaran itu adalah bentuk kompensasi atas proses membangun merek yang sudah dilakukan sebelumnya oleh franchisor.

Ibaratnya sekarang kamu hanya duduk manis dan bisa menggunakan merek tersebut tanpa harus jatuh bangun melakukan brand building.

2. Supplier yang terikat

Beberapa franchisor mewajibkan para franchiseenya menggunakan pasokan bahan baku dari vendor yang sudah ditetapkan. Hal itu dapat dimaklumi, pasalnya bahan baku yang baik akan menjamin mutu produk juga ikut baik.

Namun pertanyaannya apakah hanya vendor tersebut yang memiliki kualitas baik? Kamu yang ingin melakukan efisiensi bakal kesulitan untuk bisa melakukannya, lantaran sudah ada perjanjian bahwa kamu harus menggunakan vendor yang sama.

3. Ketergantungan pada reputasi

Ingat, dalam skema franchise, tidak hanya kamu yang menggunakan merek tersebut. Ada puluhan bahkan ratusan yang menggunakan. Jadi jika ada salah satu pihak yang berbuat kesalahan, maka reputasi yang buruk juga akan menimpa kamu. Masyarakat tidak akan membedakan mana toko yang memang kamu kelola dan mana toko yang dikelola oleh franchisee lain.

Nah itulah beberapa risiko dan keuntungan bisnis franchise. Selanjutnya kamu yang menentukan, apakah akan melanjutkan bisnis konvensional atau akan beralih ke bisnis yang skemanya sudah dibangun lebih dulu oleh pihak lain?

Berat di Modal? Adira Aja

Jika kamu tertarik membuka bisnis franchise namun belum punya modal, kamu bisa mencoba mengajukan pinjaman dengan agunan dari Adira. Seperti yang sempat dibahas di atas, modal bisnis franchise tergolong mahal karena reputasinya yang sudah bagus. Dengan demikian, jenis pinjaman yang lebih cocok untuk mendapatkan modal bisnisnya adalah pinjaman dengan agunan.

Hanya dengan bermodalkan BPKB, kamu bisa mendapatkan dana segar hingga Rp500 juta, tergantung dari nilai kendaraan kamu. Bunga yang dibebankan juga cukup ringan, mulai dari 0,8%. Sedangkan masa tenornya cukup panjang hingga 48 bulan. Dan tidak seperti KTA yang mensyaratkan kepemilikan kartu kredit, kamu tidak perlu khawatir karena pinjaman dengan agunan pada umumnya sudah cukup dengan syarat BPKB saja.

Jadi tunggu apa lagi? Ajukan pinjaman dengan agunan dari Adira untuk berbagai kebutuhan kamu, termasuk di antaranya membuka bisnis franchise.