Tips Memilih KTA dari Bank Buat Renovasi Rumah
2 menit membacaKebutuhan untuk merenovasi atau memperbaiki rumah tidak muncul setiap tahun. Karena sifatnya yang tidak rutin, kita terkadang tidak menyisihkan dana khusus untuk melakukannya.
Terlebih di musim hujan seperti ini, bisa jadi kebutuhan untuk merenovasi atau memperbaiki rumah muncul karena atap yang bocor, tembok yang perlu di waterproof, atau warna cat rumah yang memudar diterpa hujan.
Kredit Tanpa Agunan (KTA) bisa jadi solusi instan untuk memenuhi kebutuhan dana mendesak tersebut. Selain prosesnya yang relatif mudah dan cepat, kamu juga tidak perlu menjaminkan barang apa pun kepada pihak bank untuk mendapatkan pinjaman.
Bandingkan jika kamu mengajukan Kredit Renovasi Rumah secara refinancing. Kredit jenis ini hanya bisa dilakukan jika kamu punya Sertifikat Hak Milik (SHM) lebih dari satu untuk dijadikan jaminan sehingga bank berani memberikan pinjaman hingga 80 persen dari harga taksiran rumah yang dijaminkan.
Namun, proses refinancing harus melampirkan sederet syarat mulai dari KTP, Kartu Keluarga, NPWP, dan slip gaji (bagi pegawai atau karyawan). Untuk mendukung proses analis kredit, bank akan meminta kamu melampirkan juga Rencana Anggaran Biaya (RAB) renovasi rumah, serta Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
(Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Renovasi Rumah)
Bandingkan dengan KTA yang prosesnya lebih mudah. Beberapa bank bahkan hanya mensyaratkan KTP untuk memberikan persetujuan awal pencairan pinjaman hingga Rp200 juta. Prosesnya pun terbilang cepat, hanya dalam hitungan hari atau paling lama 2 minggu, dana sudah ditransfer ke rekening kamu. Meskipun memang, bunga KTA sedikit lebih tinggi dibandingkan refinancing.
Memilih KTA dari Bank yang Tepat
Nah, setelah mencatat jenis renovasi atau perbaikan yang diperlukan, kamu bisa mulai mengkalkulasi kebutuhan dana untuk melakukannya. Terutama untuk biaya membeli bahan bangunan, sampai jasa tukang.
Jika sudah ketahuan estimasi dananya, barulah mencari produk KTA dari bank yang tepat untuk mengajukan pinjaman. Sebab produk KTA rata-rata dimiliki oleh bank-bank di Indonesia, sehingga kamu leluasa mencari produk KTA yang berbunga rendah agar biaya angsurannya tidak membebani keuangan.
1. Reputasi Bank
Utamakan mengajukan kredit kepada bank yang sudah kamu kenal kualitas pelayanannya. Jangan tergiur hanya kepada bunga KTA yang rendah atau proses pengajuan yang mudah saja.
2. Bandingkan Bunga KTA
Setelah menemukan bank-bank yang akan dijajaki untuk mengajukan pinjaman, kamu bisa membandingkan bunga KTA serta persyaratan yang dibutuhkan untuk mendapatkannya. Jika perlu, lakukan kalkulasi perhitungan suku bunga KTA sesuai penjelasan yang diberikan petugas bank.
Semakin rendah bunga pinjaman, maka semakin ringan beban yang harus kamu tanggung untuk mencicilnya kembali.
3. Batasi Pinjaman
Walaupun bunga yang kamu dapatkan tergolong rendah dibandingkan produk KTA bank yang lain, jangan tergiur untuk menaikkan jumlah pinjaman menjadi lebih besar dari yang dibutuhkan untuk merenovasi atau memperbaiki rumah.
Ingat, tujuan kamu berutang kali ini adalah untuk memperbaiki rumah. Bukan untuk keperluan konsumtif lainnya.
4. Hukum 30 Persen dari Penghasilan
Hukum wajib yang harus dipatuhi seorang debitur yang mau berutang kepada pihak lain adalah pastikan jumlah cicilan yang kamu bayarkan ke bank, tidak melewati 30% dari total penghasilan setiap bulan.
(Baca juga: 6 Waktu yang Tepat untuk Melakukan Renovasi Rumah)
Apabila kamu berutang yang cicilannya melebihi hukum dasar tersebut, siap-siap saja keteteran memenuhi kebutuhan sehari-hari karena uang yang kamu miliki habis tersedot untuk mencicil utang.
Dengan mengetahui batas kemampuan bayar tersebut, kamu bisa memperkirakan berapa lama utang itu bisa lunas sesuai dengan jangka waktu pinjaman yang disepakati dengan bank.
Sudah tahu kan apa saja hal yang harus diperhatikan sebelum berburu KTA untuk merenovasi rumah? Manfaatkan teknologi perbandingan KTA yang bisa kamu temukan dan ajukan lewat CekAja.com.