5 Jurus Atur Keuangan Keluarga
3 menit membacaBerbicara tentang keuangan dalam Cek Perhitungan Biaya Pendidikan untuk Anak sama dengan Anda berbicara tentang keuangan suatu perusahaan. Percaya atau tidak, sistem finansial di keluarga itu berjalan layaknya sistem keuangan di perusahaan.
Jika Anda dapat mengelola keuangan keluarga dengan baik, niscaya bahtera anda juga akan berjalan baik, begitupun dengan perusahaan, besar tidaknya suatu perusahaan itu sangat dipengaruhi oleh bagaimana perusahaan itu mengatur bujetnya. Nah!
Mengatur keuangan memang bukanlah hal yang mudah. Memang jika diibaratkan suatu perusahaan, mengatur keuangan keluarga jauhlah lebih sederhana. Namun prinsipnya sama, sebagai contoh perusahaan membutuhkan modal untuk menjalankan bisnisnya, begitu pula keluarga, membutuhkan dana untuk bisa tetap hidup dan berkehidupan.
Perusahaan mengeluarkan gaji untuk pegawai, di keluarga pun ada dana yang keluar tetapi untuk uang jajan anak-anak. Lalu perusahaan memiliki direksi sebagai penanggung jawab dan pengambil keputusan, di keluarga pun begitu, Anda sebagai kepala keluarga merupakan penanggung jawab layaknya Direktur di perusahaan.
Oleh karena itu penting bagi Anda untuk dapat membuat perencanaan keuangan sekaligus laporannya secara cermat dan juga detil. Hal itu dimaksudkan agar jalannya kehidupan keluarga dapat terukur dan juga terencana. Cek yuk apa-apa saja yang harus dipersiapkan agar keuangan keluarga berjalan baik!
(Baca juga: INTERVIEW: Jurus Diversifikasi Investasi dari Bos Indika Energy )
1. Pahami nilai uang dan tujuannya
Anda dan pasangan paling tidak sudah mengerti akan nilai uang itu sendiri. Dengan begitu Anda dapat menentukan tujuan penggunaan uangnya. Ditambah jika Anda sudah mengerti betapa pentingnya uang, pengeluaran anda pasti akan menjadi lebih terukur.
Setelah itu baru Anda dan pasangan mulai dapat menerapkannya dalam sikap. Libatkan setiap anggota keluarga dalam dalam perencanaan keuangan. Pastikan semuanya tahu dan paham tentang kondisi keuangan keluarga dan tujuannya.
2. Buat daftar pengeluaran
Hal lain yang juga harus dilakukan adalah membuat daftar pengeluaran. Jika memiliki cicilan rumah, mobil atau kartu kredit masukkan ke nomor urut satu.
Setelah itu masukkan juga kebutuhan rumah tangga dan pengeluaran rutin bulanan lainnya seperti listrik, tv kabel, iuran pemeliharaan lingkungan, asuransi, tabungan darurat dan gaji asisten rumah tangga (jika ada).
Setelah itu jangan juga lupa untuk mengalokasikan dana untuk bahan bakar minyak (BBM) dan juga dana untuk perbaiki rumah yang rusak. Agar lebih rapi Anda bisa menggunakan aplikasi gratis ataumun menggunakan excel.
(Baca Juga : Keuntungan Menguasai Freeport Bagi Indonesia)
3. Buat Kalender Tagihan
Untuk memastikan tagihan Anda dibayarkan tepat pada waktunya, ada baiknya Anda mulai membuat kalender tagihan. Lingkari tanggal jatuh tempo untuk cicilan mobil, rumah ataupun kartu kredit.
Jika anda menggunakan listrik token pra bayar dan juga pembelian, masukkan juga tanggal pembeliannya ke kalender tagihan. Itu berguna untuk menghitung seberapa efisien kehidupan Anda dan keluarga.
DItambah, hal itu juga akan berguna saat terjadi pembengkakan biaya. Akan terlihat pos mana yang menyedot biaya lebih tinggi dari biasanya.
(Baca juga: Ternyata Perempuan Lebih Banyak Menggeluti UMKM)
4. Ada tujuan dalam menabung
Kesuksesan mengatur keluarga juga terletak pada kemampuan dalam menabung. Nah untuk itu Anda harus menyisihkan uang setiap bulannya, bukan menyisakan lho. Nilai nominal yang bisa Anda tabung bervariasi, namun rata-rata ukurannya sekitar 10% hingga 30% dari total pendapatan, tergantung besaran pengeluaran keluarga.
Nah hasil dari tabungan bisa dialokasikan untuk menambah aset dengan down payment (DP) lebih besar sehingga cicilan lebih ringan, untuk berlibur, maupun untuk pengeluaran lain yang memang dibutuhkan.
Bisa juga Anda membenamkan tabungan Anda di instrument investasi seperti reksadana, saham ataupun obligasi yang relatif aman.
(Baca juga: Cek! 5 Kebutuhan Utama Pasangan yang Baru Menikah)
5. Sisihkan uang untuk dana darurat
Hal yang tidak kalah pentingnya adalah mengalokasikan dana untuk kebutuhan mendesak. Seperti bila Anda sakit atau pun kehilangan pekerjaan. Pisahkan dana darurat dan juga tabungan.
Fungsi dana ini bakal terasa ketika sumber penghasilan utama Anda benar-benar hilang, sehingga memang benar-benar tidak boleh digunakan sama sekali dan harus dialokasikan dalam sebuah rekening tabungan khusus.
Dana darurat yang perlu disiapkan biasanya berdasarkan jumlah gaji bulanan anda. Anda bisa mempersiapkan dana darurat sebanyak 3, 6, atau 12 kali dari jumlah gaji bulanan anda. Biasanya bagi yang masih single, cukup 3 kali jumlah gaji. Untuk yang sudah berkeluarga, ada baiknya menyiapkan minimal 6 atau 12 kali dari jumlah gaji.
(Baca juga: Kado Rumah untuk Zohri, Sang Pelari dengan Medali Emas)