6 Alat yang Bisa Bikin Rumah Aman Saat Mudik Lebaran

rumah aman ketika mudik

Tingkat kriminalitas makin meningkat jelang lebaran. Terlebih saat mudik lebaran, rumah dan tempat usaha mesti ditinggal dalam keadaan kosong. Risiko maling dan kebakaran bisa mengancam.

Apalagi, baru-baru ini bahkan kita dipertontonkan aksi kriminal perampokan sadis di mana pelakunya mempersenjatai diri dengan senjata api.  Seperti yang terjadi pada Davidson Tantono yang ditembak saat sedang menambah angin ban mobil di sebuah SPBU. Tas berisi uang Rp300 juta untuk membayar uang THR karyawan berhasil digondol pelaku. Davidson yang melawan langsung mendapat hadiah timah panas di bagian kepala.

Satu lagi kasus yang membuat publik geram. Korbannya adalah Italia Chandra Kirana Putri yang  memergoki rampok yang sedang mengotak-atik motor matik di garasi rumahnya. Dengan berani, Italia melempari mereka dengan sapu sebelum dadanya ditembak oleh pelaku. Aksi tersebut terekam oleh cctv.

Berita tersebut membuat kita geram sekaligus khawatir. Pasalnya saat lebaran banyak dari kita yang akan mudik dan meninggalkan rumah dalam keadaan kosong. Demi keamanan, 6 alat ini mesti dimiliki rumah sebelum ditinggal mudik.

1. CCTV

Banyak kasus kejahatan yang cepat terungkap karena terekam CCTV. Contohnya adalah kasus perampokan Pulomas yang menghebohkan pemberitaan beberapa waktu lalu.

CCTV adalah penggunaan kamera video untuk mentransmisikan sinyal ke tempat tertentu, pada seperangkat monitor yang terbatas. CCTV di pasang di sudut-sudut strategis seperti pintu depan atau pagar dan garasi.

2. D-link camera

Sekilas bentuknya mirip dengan CCTV. Namun jika kamera CCTV hanya bisa mengawasi sudut tertentu di ruangan, D-Link camera terutama DCS-5020L ini dapat mengambil gambar secara menyeluruh. Untuk mengontrolnya pun hanya cukup gunakan ponsel pintar. Kelebihan lainnya adalah kemampuan merekam suara dari dalam ruangan dan teknologi Night Vision sehingga bisa merekam kondisi rumah yang gelap.

Jika CCTV dipasang dengan cara di gantung, D-link cukup diletakkan di atas furnitur. Agar keberadaannya tidak mencolok, D-link bisa disimpan di antara tumpukan buku yang rapat sebagai kamuflase.

3. Finger print lock

Satu hal yang sering mengganggu pikiran ketika sedang meninggalkan rumah adalah keamanan harta benda dan keluarga tercinta di rumah. Meski rumah sudah dikunci rapat, ada saja trik perampok untuk membukanya.

Kalau merasa tidak yakin dengan kemanan kunci konvensional, cobalah beralih ke finger print lock. Finger print lock banyak digunakan di perkantoran baik sebagai akses masuk maupun absen karyawan.

Hanya orang-orang sidik jarinya sudah terekam sajalah yang bisa masuk. Selain finger print lock, ada juga pin lock (kunci dengan pin) yang biasa dipakai di apartemen mewah tau rumah mewah atau card lock (kunci dengan kartu) yang biasa dipakai di hotel.

4. Alarm pencurian

Alarm pencurian alias alarm anti maling bisa didapatkan dengan harga terjangkau. Caranya hanya dengan menempelkan alarm anti maling di daun pintu atau jendela.

Cara kerjanya juga sederhana. Apabila pintu atau jendel dibuka, alarm akan berbunyi. Alasannya karena sensor yang dipasang di bingkai pintu atau jendela akan terpisah dengan alarm yang dipasang di daun pintu atau jendela.

5. Alarm kebakaran

Risiko saat rumah ditinggal mudik bukan hanya kemalinangan, melainkan juga kebakaran. Taruhlah kita sudah memiliki asuransi properti risiko kebakaran, namun tentu saja kita mesti mengantisipasi dengan memasang alarm kebakaran.

Alarm Kebakaran adalah sebuah alat yang penting untuk memberitahukan kepada penghuni bangunan ketika suatu bangunan terdapat api atau terancam terjadi kebakaran sehingga penghuni bangunan dapat mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman dan dapat segera melakukan memadamkan api sesegera mungkin.

Terdapat beberap jenis alarm kebakaran. Misalnya alarm kebakaran yang menyala jika mendeteksi suhu panas, alarm yang menyala karena mendeteksi asap, dan yang menyala saat mendeteksi api. Sinyal kebakaran yang muncul dapat berupa nyala lampu alarm atau bunyi.

6. Pemadam kebakaran

Alat pemadam kebakaran adalah alat perlindungan kebakaran yang digunakan untuk memadamkan  atau mengendalikan  kebakaran kecil dalam situasi darurat. Pemadam api tidak dirancang untuk digunakan pada kebakaran yang sudah tidak terkontrol, misalnya dalam situasi api sudah membakar langit-langit rumah.

Umumnya alat pemadam api terdiri dari sebuah  tabung  bertekanan tinggi  yang berisi  bahan  pemadam api. Letakkan satu tabung di tempat yang rawan seperti dapur.