6 Profesi di Indonesia yang Jarang Mudik Lebaran
4 menit membacaMusim mudik sudah dimulai. Jutaan warga muslim Indonesia dari berbagai daerah dipastikan akan melakukan perjalanan pendek, sedang dan panjang menyusuri darat, laut hingga udara demi tiba di kampung halaman tercinta pada untuk merayakan Lebaran.
Adakalanya kita semua akan melupakan sejenak hiruk pikuk pekerjaan hanya untuk berkumpul dan bersilaturahmi bersama sanak famili di kampung halaman. Nikmat batin mana lagi yang akan dirasakan ketika seluruh saudara hingga kerabat berkumpul dan saling memaafkan.
Ya, itulah tradisi Lebaran yang setiap tahun terjadi terutama di Indonesia. Sebuah ‘pertunjukan kolosal’ di mana hampir semua yang merayakan Lebaran rela meninggalkan kegiatan sepenting apapun hanya untuk bersua bersama keluarga dan saling memaafkan.
Pada momen inilah kita akan sadar bahwa harta yang paling berharga dan indah adalah keluarga. Namun, nyatanya gak semua orang yang merayakan Lebaran bisa menyempatkan berkumpul dengan keluarga di kampung halaman. Ada sebagian dari mereka yang berprofesi tertentu tidak bisa merayakan Lebaran bersama keluarga di kampung tercinta. Siapa saja mereka?
1. Pekerja Sektor Transportasi
Hampir seluruh moda transportasi di Indonesia pada momen Lebaran akan sibuk melayani para penumpang mulai dari bus, kereta api, kapal laut hingga pesawat.
Tentu saja, orang paling sibuk saat momen Lebaran adalah mereka yang berprofesi sebagai sopir, nakhoda hingga pilot dan masing-masing pembantu dari mereka seperti kondektur hingga awak kabin atau pramugara dan pramugari.
(Baca juga: Merk Mesin Steam Terbaik Harga Murah)
Selain mereka, ada juga petugas di sektor transportasi di bidang lain seperti petugas tiket, pengangkut barang hingga para pekerja yang bertugas menyiapkan katering makanan untuk maskapai atau kereta api kelas tertentu.
Tanpa kehadiran mereka, bisa kita bayangkan akan seperti apa Lebaran tanpa beroperasinya moda transportasi umum.
2. Petugas Medis
Sudah dipastikan hampir seluruh rumah sakit akan tetap buka untuk melayani masyarakat saat Lebaran. Gak ada kamusnya rumah sakit meliburkan para petugas medisnya seperti dokter, suster, perawat hingga bidan di momen Lebaran.
Mungkin memang ada sebagian yang libur baik tukar libur atau ambil cuti, tapi sebagian besar dari mereka akan tetap mengabdi dan melayani masyarakat.
Orang yang sakit memang tidak bisa diduga. Mau saat Lebaran atau hari biasa bisa saja seseorang mengalami peristiwa yang harus berurusan dengan rumah sakit. Jadi, akan terasa aneh jika seseorang yang membutuhkan pertolongan pihak rumah sakit tidak terlayani hanya karena para petugas medisnya libur atau rumah sakitnya tutup karena semua karyawannya mudik.
3. Jurnalis
Rasa-rasanya cukup jarang mendengar kabar bahwa selama momen Lebaran orang yang berprofesi sebagai jurnalis libur menjalankan tugas. Sebaliknya, mereka akan tampak sibuk melaporkan aktivitas selama mudik, hari H Lebaran hingga arus balik. Jurnalis akan bekerja tidak mengenal waktu baik pagi, siang hingga larut malam untuk melaporkan apapun yang berkaitan dengan mudik, Lebaran hingga arus balik.
Sebetulnya, bukan hanya jurnalis yang tidak libur, ada juga orang-orang yang berada di balik layar media seperti editor hingga produser. Mereka-mereka inilah yang rela gak pulang ke kampung halaman hanya untuk mengabdi kepada masyarakat dalam bentuk laporan dan berbagi informasi penting seputar Lebaran.
4. Sekuriti
Di saat sebagian besar para buruh atau karyawan perusahaan menikmati cuti Lebaran dan merayakannya bersama keluarga di kampung halaman, maka ada satu profesi yang bertugas memastikan keamanan kantor atau perusahaan. Mereka adalah sekuriti. Ya, profesi satu ini termasuk sangat penting untuk memastikan bahwa selama ditinggal para karyawan dan bos kantor yang mudik, kondisi kantor atau perusahaan tetap aman.
5. Karyawan Mal, Swalayan, dan Minimarket
Mal, swalayan, dan minimarket pada momen Lebaran dipastikan akan banyak dikunjungi pelanggan. Kebutuhan masyarakat pada momen Lebaran akan meningkat sehingga orang akan memilih berbelanja di toko-toko modern.
Demi menangkap peluang ini, para pengusaha ritel biasanya mengharuskan para karyawannya untuk tetap membuka toko demi meningkatkan penjualan. Meskipun biasanya, pada hari H Lebaran, toko-toko ritel buka setelah salat Idul Fitri. Hanya saja, bagi mereka yang bekerja di luar daerah, mereka tetap gak bisa mudik ke kampung halaman.
6. Petugas Hotel dan Wisata
Salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi saat Lebaran adalah tempat wisata dan juga hotel. Tidak sedikit setelah melaksanakan salat Idul Fitri dan bersilaturahmi denga sanak famili, orang-orang akan memilih untuk berlibur ke tempat-tempat wisata. Otomatis para petugas wisata gak bisa libur karena harus melayani para wisatawan.
(Baca juga: Mengenal Game Streamer, Profesi yang Bikin Tajir)
Selain tempat wisata, hotel-hotel juga dipastikan tidak akan pernah tutup selama momen Lebaran. Karena banyak orang yang berlibur dan mencari tempat penginapan di hotel. Ada juga orang-orang yang sengaja menginap di hotel karena mereka ditinggalkan oleh para pembantunya mudik ke kampung halaman. So, dengan banyaknya para tamu hotel, dipastikan para pekerja hotel harus rela tidak pulang kampung dan bertugas melayani para wisatawan.
Nah, itulah beberapa profesi yang dipastikan tidak bisa mudik ke kampung halaman karena masih mempunyai tanggung jawab dalam pekerjaannya.
Sebetulnya masih ada banyak profesi yang rela tidak mudik pada momen Lebaran seperti polisi, penjaga tiket jalan tol hingga para petugas-petugas kebersihan pemerintah daerah. Tapi tenang deh, setelah itu pasti mereka akan kebagian jatah libur dan bisa pulang kampung meski tidak harus pas pada momen Lebaran.