7 Kesalahan Para Remaja Mengelola Keuangan

Di masa remaja, tiap orang pasti pernah salah mengambil keputusan terutama dalam hal mengelola keuangan.

Agar hal tersebut tak terulangi lagi, buat kamu yang masih berada di rentang usia 18 hingga 21 tahun, jauhi 7 kesalahan para remaja mengelola keuangan ini supaya kondisi finansial di masa depan menjadi lebih baik.

7 Kesalahan Para Remaja Mengelola Keuangan

Berbicara soal mengelola keuangan sebelumnya memang enggak mudah, apalagi untuk usia remaja.

Pasalnya di tahap ini, tidak sedikit dari mereka yang masih kurang paham pentingnya menjaga kondisi finansial pribadi, karena anggapan masih dapat bergantung dengan orang tua.

Padahal dengan melek finansial, kamu bisa belajar cara mengelola keuangan yang benar sekaligus menjadi bekal untuk menghadapi berbagai kondisi darurat yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

(Baca Juga: Tips Mengelola Keuangan Bagi Fresh Graduate, Kuy Simak!)

Kesalahan Para Remaja Mengelola Keuangan, Malah Makin Merugi

Namun dalam penerapannya sendiri, mungkin kamu masih melakukan kesalahan yang bahkan langsung mempengaruhi isi dompetmu.

Bukannya menambah pemasukan, secara enggak sadar justru membuang-buang uang dengan perilaku konsumtif yang dimiliki.

Nah, seperti yang dilansir dari berbagai sumber, berikut 7 kesalahan para remaja mengelola keuangan.

1. Menganggap remeh pengeluaran

7 Kesalahan Para Remaja Mengelola Keuangan

Anak muda memang sukanya diskonan. Setiap ada promo besar, pasti bakal langsung diserbu dengan tidak menghiraukan besaran pengeluaran. Padahal, ini termasuk salah satu kesalahan para remaja mengelola keuangan loh.

Alangkah baiknya bila memikirkan terlebih dulu dampak yang bakal didapat setelah menghamburkan uang untuk hal-hal yang kurang penting.

Bahkan beberapa diantara mereka rela menggunakan kartu kredit, yang sebetulnya memiliki suku bunga luar biasa jika tidak digunakan dengan benar.

2. Masih beranggapan belum punya banyak tanggungan

7 Kesalahan Para Remaja Mengelola Keuangan

Kesalahan para remaja mengelola keuangan lainnya adalah anggapan mengenai tanggungan yang masih sedikit.

Memang sih, di rentang usia 18 hingga 21 tahun, hampir semua kebutuhanmu pasti akan dipenuhi oleh orang tua. Sehingga sangat jarang untuk kamu mengeluarkan uang dari tabungan sendiri.

Namun hal inilah yang sebenarnya membuat kamu tidak akan menjadi pribadi yang mandiri dan akan terus-menerus bergantung dengan orang tua loh.

Sebaliknya, jika kamu bisa mengubah persepsi tersebut bukan tak mungkin bila kondisi keuanganmu jadi lebih stabil hingga jangka panjang.

3. Tidak mau menabung ataupun berinvestasi

7 Kesalahan Para Remaja Mengelola Keuangan

Setiap orang bahkan dengan status pelajar yang belum memiliki pendapatan sendiri sangat dianjurkan untuk menabung atau setidaknya berinvestasi.

Tujuannya untuk menyiapkan dana masa depan yang bisa saja digunakan untuk keperluan mendesak.

Namun tidak sedikit dari anak muda yang justru malas untuk menerapkan dua hal ini, padahal besar manfaatnya bagi kondisi finansial.

Inilah yang dimaksud dengan kesalahan para remaja mengelola keuangan berikutnya, yang sering terjadi sekarang ini.

Namun, tidak ada kata terlambat untuk mengubah kebiasaan buruk ini kok! Kamu bisa mulai dengan cara menyisihkan sebagian uang jajanmu untuk ditabung.

Selain itu, kamu juga bisa mencoba berinvestasi dengan modal kecil terlebih dulu. Soalnya sekarang ini sudah banyak lembaga keuangan yang menyediakan layanan investasi untuk nasabah dengan pendapatan pas-pasan loh.

Jadi, enggak akan ada lagi anggapan bila investasi hanya ditujukan bagi orang kaya saja.

(Baca Juga: Kesalahan Mengelola Keuangan Single Parent Masa Kini)

4. Tidak mengikuti prosedur perencanaan keuangan yang dibuat

7 Kesalahan Para Remaja Mengelola Keuangan

Kondisi seperti ini sebetulnya sangat wajar terjadi, dan hal ini pula yang menjadi kesalahan para remaja mengelola keuangan.

Betapa tidak, mungkin kamu telah menyiapkan rencana keuangan sedemikian rupa, dengan mengalokasikan sebagian pendapatan ke masing-masing kebutuhan yang ditetapkan.

Namun karena niat awal yang tidak begitu kuat, ditambah lagi banyaknya godaan belanja online, tentu saja membuat kamu goyah dan melupakan tujuan awal perencanaan keuangan.

Untuk bisa mengatasi hal itu, sebetulnya gampang tetapi memang butuh pendirian yang teguh.

Jangan sampai kembali mengulang kesalahan yang sama, dan bulatkan tekad untuk tetap mengikuti prosedur perencanaan keuangan yang sudah dibuat.

5. Mencampur dana cadangan dengan kebutuhan pribadi

7 Kesalahan Para Remaja Mengelola Keuangan

Apakah kamu memiliki dana cadangan yang khusus digunakan untuk kondisi darurat? Jika iya, maka seharusnya kamu memisahkan dana tersebut dengan keuangan pribadi yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Penggabungan dua dana sekaligus ini juga bakal menyulitkan kamu untuk mengetahui untung rugi dari kehidupan finansialmu sendiri.

Jadi, jangan sampai mencampurkan dana cadangan dengan kebutuhan pribadi, karena ini juga termasuk kesalahan para remaja mengelola keuangan.

6. Terlalu bergantung pada kartu kredit

7 Kesalahan Para Remaja Mengelola Keuangan

Apapun yang berlebihan tentu bukanlah hal baik. Ini juga sama berlakunya untuk kamu yang mungkin ketergantungan dengan kartu kredit.

Memang sih, untuk beberapa situasi, kartu kredit bisa jadi alat transaksi praktis.

Akan tetapi, jika terlalu sering digunakan hingga melebihi batas limit, kemungkinan kamu telah membuat pembayaran bulanan menjadi minimum.

Hal ini pula yang kerap kali dianggap sebagai kesalahan para remaja mengelola keuangan.

Bila dilakukan secara terus-menerus, bisa jadi utang kredit baru dapat dilunasi ketika kamu menginjak usia 25 tahun ke atas.

Jadi, ada baiknya untuk membatasi penggunaan kartu kredit dan cobalah membayar hutang kartu kredit tepat pada waktunya.

7. Malas mencatat pengeluaran

7 Kesalahan Para Remaja Mengelola Keuangan

Mencatat pengeluaran mungkin terdengar mudah bagi setiap orang. Tapi kenyataannya, enggak sedikit diantara kita yang justru malas untuk melakukan hal ini, terutama remaja.

Jika sudah begini, apa bisa di usia dewasa nanti, kondisi finansial tetap stabil? Jawabannya tentu saja tidak.

Untuk itu, jangan menuruti kebiasaan buruk yang dimiliki dan ubah menjadi suatu hal yang bermanfaat.

Jika menginginkan kepraktisan, kamu bisa mencoba beberapa aplikasi khusus mengelola keuangan, seperti Money Lover, Monefy, dan Financius.

Bukan hanya memudahkan kamu untuk mengetahui besaran pengeluaran saja, menggunakan aplikasi kelola keuangan pun dapat mengajarkan kamu untuk lebih bertanggung jawab atas seluruh aktivitas transaksi yang telah dilakukan, termasuk pula pengeluaran.

Nah, itulah tujuh kesalahan para remaja mengelola keuangan. Untuk menghindari kesalahan-kesalahan tersebut, kamu bisa loh memanfaatkan layanan investasi yang saat ini tersedia di CekAja.com.

Melalui layanan CekAja, uang milikmu akan tetap aman demi masa depan. Di sini juga kamu bisa melakukan perbandingan produk investasi terlebih dulu yang menurutmu paling sesuai dengan kebutuhan.

Bagaimana, menguntungkan bukan? Yuk, ajukan investasi sekarang juga hanya di CekAja.com