Alasan Kenapa Kamu Harus Kredit Rumah Dari Sekarang

Biaya yang Mesti Dikeluarkan Ketika Mengurus Sertifikat Tanah

Ada dua alasan utama mengapa orang menunda pembelian rumah secara KPR: uang dan waktu. Jika masalahnya uang muka, kredit tanpa agunan bisa jadi jalan keluar. Tapi, bagi orang yang sudah memiliki cukup uang, menunda KPR justru bisa menimbulkan kerugian finansial di masa depan.

Malah, hanya karena menunda KPR dua atau tiga tahun, bisa-bisa impian memiliki rumah bisa buyar selamanya. Tentu tidak mau kan menjadi penghuni kontrakan seumur hidup. Karenanya, sebelum memutuskan menunda KPR, kamu harus baca dulu 6 alasan kenapa kamu harus kredit rumah dari sekarang.

Harga Makin Tinggi

Salah satu alasan investasi properti sangat diminati adalah harga properti tidak pernah mengalami penurunan. Malah, harga properti bisa dikerek naik 30% hingga 40% dalam hitungan tahun. Dengan menunda KPR, harga rumah bisa tidak lagi terjangkau oleh penghasilan karena cicilan semakin tinggi.

DP Tidak Terjangkau

Jika harga rumah semakin tinggi, sudah pasti dana yang harus disiapkan untuk DP alias uang muka bertambah tinggi. Memang, tahun ini pemerintah telah menurunkan syarat ketentuan DP dari semula 30% dari harga pokok menjadi cuma 20% dari harga pokok.

Tapi, mengingat kenaikan harga rumah yang cepat, kebijakan DP murah tidak akan banyak berpengaruh.

(Baca juga: Daftar Terbaru Miliarder & Orang Terkaya di dunia)

Pengajuan KPR Bisa Ditolak

Jika kamu seorang karyawan, ketahuilah bahwa batas pelunasan KPR adalah usia 55 tahun. Sedangkan bagi wiraswasta, batasnya mencapai 65 tahun. Oleh karena itu, semakin tua usia saat mengajukan KPR, semakin kecil pula kemungkinan bank mengabulkannya.

Alasannya, bank tidak ingin mengambil risiko lantaran saat memasuki usia pensiun, orang tidak lagi memiliki penghasilan tetap.

Suku Bunga Makin Tinggi

Suku bunga KPR di Indonesia memang mengalami tren penurunan dari tahun ke tahun. Tapi, jangan lupa bila Indonesia pernah memasuki bunga KPR tinggi yang mencapai dua digit. Apalagi melihat kondisi perekonomian yang belum stabil. Bisa jadi, kondisi tersebut akan berulang.

Perumahan Makin Jauh dari Pusat Kota

Pertumbuhan penduduk berimbas pada tingginya permintaan rumah. Hal inilah yang mengakibatkan lahan perumahan makin terbatas. Karena alasan ketersediaan lahan, pengembang pun memilih membangun perumahan di daerah yang jauh dari pusat kota.

Akibatnya, makin lama orang menunda KPR, maka makin jauh pula rumah yang tersedia untuk dihuni. Jarak rumah yang terlalu jauh tidak hanya kerugian dari sisi waktu, namun membuat pengeluaran transportasi makin mahal.

(Baca juga: 9 Peluang Bisnis Usaha Sampingan yang Berikan Banyak Uang)

Anggaran Subsidi Rumah Sedang Tinggi

Pemerintah terus meningkatkan anggaran subsidi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dalam bentuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Pada APBN 2016, dananya naik menjadi Rp 12,5 triliun.

Dana tersebut akan dialokasikan untuk membangun 700 ribu unit rumah murah. Dikutip dari Liputan6.com, Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Maurin Sitorus mengatakan pagu anggaran FLPP ini dibanding tahun lalu senilai Rp 5,1 triliun.

Dengan meningkatnya anggaran FLPP, suplai rumah akan semakin membanjiri pasar. Jumlahnya belum termasuk pembangunan rumah non subsidi oleh pengembang swasta. Dengan situasi pasar yang akan dipenuhi suplai, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mendapatkan rumah dengan harga terbaik.