Apa Itu Obligasi? Kenali Pengertian Hingga Jenisnya di Sini

Meski namanya tidak setenar deposito atau bahkan saham, bukan berarti obligasi sebagai produk investasi terbilang sepi peminat. Hal ini bisa dilihat dari data pembelian Obligasi Ritel Indonesia (ORI) yang mana produk tersebut selalu habis diburu oleh para investor.

Apa Itu Obligasi? Kenali Pengertian Hingga Jenisnya di Sini

Diterbitkan pertama kali pada tahun 2006, produk ORI berhasil menarik minat 16 ribu investor. Angka tersebut terus bertambah hingga tahun 2018 dengan adanya produk ORI015 yang berhasil menembus angka Rp 17,6 triliun.

Sehingga bisa dikatakan penjualan ORI015 berhasil memecahkan rekor lantaran angka penjualannya melebihi target semula yakni Rp 10 triliun.

Asal tahu saja, sebagai media berinvestasi, ada beberapa jenis surat utang (obligasi) yang juga bisa kamu manfaatkan untuk menggandakan harta, tidak hanya ORI.

Nah, biar kamu semakin paham dan tidak salah memilih jenis produknya, yuk cek ulasan yang telah dirangkum oleh CekAja berikut ini.

(Baca juga: INTERVIEW: Kiat-kiat Investasi di Pasar Obligasi atau Surat Utang)

Apa Itu Obligasi?

Obligasi adalah surat utang berjangka yang diterbitkan oleh pemerintah ataupun perusahaan yang dapat diperjualbelikan.

Obligasi berisi perjanjian dari pihak yang menerbitkan efek berupa bunga / kupon (obligor) kepada pihak yang membeli obligasi tersebut.

Isi perjanjian ini mencakup besaran pinjaman, bunga, hingga tanggal jatuh tempo untuk pembayaran utang.

Seseorang / badan usaha yang membeli obligasi negara atau perusahaan dianggap sebagai piutang yang mana negara atau perusahaan berutang pada orang tersebut dengan nominal yang telah ditentukan.

Umumnya jangka waktu obligasi di Indonesia bertenor 1 hingga 10 tahun. Melalui penerbitan obligasi, pemerintah dapat menghimpun sejumlah dana guna pembangunan infrastruktur dan menutup defisit anggaran belanja negara.

Sedangkan bila dilihat dari sudut pandang pebisnis, obligasi biasa dimanfaatkan untuk mendukung ekspansi perusahaan, seperti untuk membiayai belanja modal (capital expenditure) ataupun biaya operasional perusahaan (operational expenditure).

Serupa dengan produk investasi lainnya, obligasi pun bisa dibeli oleh siapa saja. Bahkan beberapa obligasi mengizinkan investor asing untuk memilikinya.

Untuk membeli obligasi, kamu bisa mendapatkannya dari pihak penerbit saat perdagangan perdananya atau melalui pasar sekunder. Melalui pasar perdana, investor yang dianggap memiliki potensi membeli akan ditawarkan obligasi Initial Public Offering atau IPO.

Sedangkan investor yang ingin membeli obligasi melalui pasar sekunder dapat memperolehnya di bursa efek atau distributor yang ditunjuk.

Karakteristik dari Obligasi

1. Nominal obligasi

Obligasi memiliki nilai nominal yang mana harus dibayarkan oleh penerbit obligasi pada saat jatuh tempo. Pihak penerbit wajib mencantumkan besaran dana di dalam lembaran obligasi.

Ketentuan besaran dana tersebut biasanya didasari oleh aliran arus kas, besar kebutuhan penerbit, serta kinerja bisnis.

2. Jangka waktu jatuh tempo

Kebanyakan pendana sebenarnya lebih menyukai investasi obligasi jangka pendek karena risikonya jauh lebih kecil.

Tapi ada pula obligasi yang masa jatuh temponya sampai 30 tahun. Di Indonesia sendiri, masa jatuh tempo obligasi dimulai dari 1 hingga 10 tahun.

3. Current Yield

Current Yield adalah keuntungan yang akan kamu terima sebagai pemegang obligasi dari kupon (bunga) selama satu tahun terhadap harga obligasi.

Untuk menghitung besaran current yield, kamu bisa melakukan perhitungan berdasarkan bunga tahunan terhadap harga obligasi, kemudian nantinya hasil perhitungan current yield akan berupa persentase.

4. Peringkat

Peringkat obligasi umumnya terdiri dari dua atau tiga huruf disertai dengan simbol atau angka. Penentuan peringkat ini dilakukan oleh lembaga peringkat.

Semakin tinggi peringkat dari obligasi, maka semakin rendah pula bunga. Begitupun sebaliknya, semakin rendah peringkat obligasi, maka semakin tinggi bunga dan risiko yang ditawarkan.

Kelebihan dari obligasi sebagai investasi

Menjadi salah satu instrumen investasi, obligasi memiliki sejumlah keuntungan untuk para pemegang yang menempatkan uangnya di instrumen ini. Berikut keuntungannya :

  • Pengguna bisa menjadikan obligasi sebagai agunan ketika meminjam dana, contohnya obligasi negara.
  • Mendapat keuntungan yang diperoleh dari kupon tetap (fixed coupon) dan kupon mengambang (floating/variable coupon).
  • Pengguna akan mendapatkan keuntungan dari kupon yang lebih tinggi dari bunga deposito.
  • Bisa diperdagangkan di pasar sekunder atau transaksi di luar bursa.
  • Aman dari segi pembayaran karena dijamin UU No. 24 Tahun 2002 atau UU No. 19 Tahun 2008.

Kekurangan dari Obligasi Sebagai Investasi

Walaupun memiliki sejumlah keuntungan, bukan berarti obligasi tidak memiliki kekurangan. Sama halnya dengan instrumen investasi lainya, adapun yang menjadi kerugian dari obligasi adalah:

  • Pemegang obligasi dapat mengalami capital loss bila menjual obligasi disaat yang kurang tepat.
  • Rentan terhadap ekonomi yang tidak stabil. Perubahan tersebut berpengaruh pada besarnya suku bunga. Jika suku bunga naik, maka harga akan mengakami penurunan, begitupun sebaliknya.
  • Memiliki risiko gagal bayar yang berakibat pada hilangnya keuntungan. Tidak hanya itu saja, pemegang obligasi juga tidak akan mendapatkan seluruh pokok utang.

(Baca Juga: Ini Risiko Jika Indonesia Tidak Memiliki Surat Utang Negara)

Jenis-jenis Obligasi

Ada beberapa jenis dari obligasi yang dibagi berdasarkan sisi penerbitnya. Jika kamu berminat, berikut ada tiga jenis obligasi yang perlu kamu ketahui terlebih dahulu. Diantaranya adalah:

  • Corporate Bonds

Corporate bonds merupakan jenis obligasi yang diterbitkan perusahaan, baik milik BUMN maupun swasta.

  • Government Bonds

Jenis obligasi yang satu ini diterbitkan oleh pemerintah. Di Indonesia sendiri, government bonds pertama kali diterbitkan pada Agustus 2006 yang diberi nama Obligasi Ritel Indonesia (ORI).

  • Municipal Bonds

Tidak hanya diterbitkan oleh pemerintah saja, obligasi juga bisa diterbitkan oleh pemerintah daerah yang dikenal sebagai municipal bonds.

Jadi sudah paham belum mengenai apa itu obligasi? Satu hal yang perlu kamu pertimbangkan sebelum menggunakan layanan obligasi yaitu jangka waktu dari investasi jenis ini.

Mengingat obligasi merupakan investasi jangka panjang yang dananya tidak bisa sembarangan kamu tarik. Karena dana tersebut hanya bisa ditarik minimal setengah dari yang kamu miliki, itupun dalam waktu tertentu.

Jadi, pastikan dulu ya dana yang akan kamu gunakan untuk bermain obligasi itu bukanlah dana untuk kebutuhan daruratmu. Butuh modal? Akses CekAja.com