Bagaimana Inovasi dan Teknologi Bisa Membantu Memerangi Kelaparan

Kelaparan mengancam beberapa negara yang tertinggal. Untungnya, dengan teknologi yang makin maju, hal tersebut bisa diredam. Salah satu contohnya adalah dengan menggabungkan teknologi dengan proses pangan, seperti memberi makan ikan secara otomatis melalui aplikasi, hingga menjaga kondisi tanaman berdasarkan data kelembapan, kadar air dan juga nutrisi tanah.

Artikel Teknologi Pangan - CekAja

Inovasi-inovasi teknologi seperti itu sangat bermanfaat untuk mendorong sektor pangan untuk menjadi lebih agresif. Nah bagaimana inovasi teknologi pangan di dunia? Membincang inovasi teknologi, menjadi seorang petani, peternak ataupun petani ikan sekalipun sejatinya sudah menjadi inovator.

Ya, menjadi seorang petani tanaman atau ikan berarti sudah harus dapat menyesuaikan, mengubah atau bahkan menciptakan cara yang tepat untuk melakukan budidayanya. Dengan inovasi teknologi juga para petani dapat mendorong strata ekonominya ke level yang lebih baik.

Menurut data World Economic Forum, sistem peternakan yang ada di dunia masih mengandalkan peternakan keluarga sebagai kontributor utamanya. Bahkan 90 persen peternakan yang ada di dunia merupakan peternakan keluarga.

Meskipun konsepnya keluarga, nyatanya 80 persen kebutuhan pangan dunia dihasilkan dari peternakan-peternakan keluarga.  Namun anehnya, para peternak keluarga jugalah yang kerap menghadapi kondisi rawan pangan atau secara ekonomi miskin.

Memang hal itu seakan menjadi sebuah paradoks, di satu sisi menjadi pemasok utama kebutuhan pangan dunia, namun di sisi lain kadang harus menghadapi kelangkaan pangan.  Untuk membantu petani yang berarti membantu masa depan sektor pangan, perlu inovasi teknologi jitu agar setiap petani dapat keluar dari permasalahan pangan yang kadang melanda.

Di samping itu, inovasi teknologi juga diperlukan sebagai langkah antisipasi meningkatnya angka perpindahan penduduk dari desa ke kota dan ledakan populasi. Nah berikut merupakan contoh bagaimana inovasi teknologi dapat mengubah kondisi pangan negara.

(Baca juga:  5 Aplikasi Pangan Terpopuler di Indonesia, Sudah Coba?)

Republik Dominika

Negara ini menetapkan teknik serangga steril atau sterile insect technique (SIT) untuk membasmi lalat buah Mediterania. Hal itu dilakukan mengingat pada tahun 2015 lalu terjadi wabah hama wereng, memaksa Republik Dominika memberlakukan larangan ekspor buah dan sayuran yang pada akhirnya mengganggu pendapatan langsung negara.

Melalui teknik ini, serangga jantan di sterilkan terlebih dahulu di laboratorium, sehingga ketika berada di habitatnya, perkawinan yang terjadi antara serangga jantan dan serangga betina tidak menghasilkan keturunan.

Nah, seiring berjalannya waktu, teknik ini berhasil menurunkan populasi serangga secara signifikan. Bahkan pada tahun 2017, populasi lalat buah Mediterania telah secara resmi dihapus di Republik Dominika.

Teknik ini juga diklaim sebagai metode paling ramah lingkungan untuk mengendalikan populasi serangga, karena tidak memerlukan penggunaan bahan kimia.

Tanzania

Di negeri ini banyak orang di pedesaan yang kesulitan memperoleh pendapatan berkelanjutan. Hingga akhirnya petani setempat menemukan teknik olahan baru di pohon Allanblackia, seperti minyak biji kaya nutrisi.

Melalui hasil olahan ini, para petani lokal akhirnya menghasilkan produk baru yang bernilai tambah, yakni dengan membuat krim kulit dan lotion berbahan dasar minyak dari pohon Allanblackia.

Hal tersebut akhirnya berhasil menarik perhatian internasional hingga kemudian melalui hasil olahan tersebut dapat meningkatkan pendapatan para petani dan membantu berkontribsi terhadap angka pengentasan kemiskinan.

(Baca juga:  Hari Diabetes, Ini 5 Makanan Penurun Gula Darah!)

India

Di India bagian Selatan, Pemerintah Kota Telangana membuat skema asuransi baru untuk petani yang dinamakan Rythu Banshu. Dalam prosesnya, pemerintah memberikan bantuan hibah kepada petani sebesar 4.000 rupee atau setara dengan 55 dolar AS untuk setiap hektar setiap musimnya demi mendukung investasi di pertanian.

Pengawasan distribusi dan penggunaan dananya diserahkan kepada karyawan Rythu Banshu. Disamping itu, karyawan tersebut juga ikut mengembangkan dan memastikan kalau tanaman yang akan dikembangkan sukses dan sesuai dengan perencanaan. Melalui skema ini, petani dapat terhindar dari utang dan juga kemiskinan.

Zambia

Negara yang berada di benua Afrika ini mengembangkan platform kecerdasan buatan yang dinamakan Agripedict. Platfrorm ini dapat digunakan dengan foto dari telepon untuk mendeteksi adanya hama atau penyakit.

Di samping itu, melalui Agripedict adanya invasi hama dan juga pola cuaca juga dapat diramalkan.

(Baca juga:  5 Makanan Ini Ampuh Tingkatkan Daya Tahan Tubuh di Musim Hujan)

Aplikasi eLocust3

Secara global aplikasi ini sedang digunakan untuk memonitor dan mendeteksi dengan cepat jenis migrasi hama paling berbahaya di dunia, belalang gurun. Aplikasi ini menggabungkan kemajuan terbaru dalam informasi, komunikasi dan teknologi satelit ke sistem pemantauan terintegrasi dan sistem peringatan dini.

Melalui aplikasi ini, malapetaka hama belalang gurun yang biasanya melanda Afrika dan Asia dapat turun secara signifikan, baik itu secara durasi, tingkat penurunan dan frekuensinya.

Inovasi #ZeroHunger

Setiap tahunnya jumlah orang kelaparan meningkat dan populasi dunia tumbuh. Oleh karena itu inovasi teknologi dalam pertanian penting untuk membantu petani menggunakan sumber daya yang ada namun dengan cara yang lebih baik juga efisien.

Food Agriculture Organization (FAO) yang berada dibawah PBB pada symposium internasional sektor pertanian menginisiasi tindakan kolektif untuk meningkatkan pemahaman tentang apa yang diperlukan untuk mendukung inovasi teknologi.

Simposium ini akan membantu para pemangku kepentingan dan pengambil keputusan membentuk kemitraan baru, pertukaran pengetahuan dan mencari peluang untuk scaling up inovasi teknologi pertanian.