Banyak Aksi Demo, Dana Asing Hengkang ke SBN!

Selama kurang dari sepekan bumi nusantara diterjang aksi demo dari berbagai elemen mahasiswa. Ada dari kalangan mahasiswa, pelajar dan juga organisasi masyarakat. Rentetan aksi tersebut harus diakui membawa dampak yang tidak sedikit, salah satunya terasa di sektor investasi. Bahkan diprediksi dengan beragam aksi tersebut, dana asing yang berada di pasar saham bisa hengkang ke instrumen surat berharga negara (SBN).

Artikel Newsletter CekAja Investasi Saham

Beralihnya investor asing dari pasar saham ke instrumen investasi lain yang cenderung lebih aman seperti SBN bisa dipahami. Investasi saham dengan segala keuntungannya memilki sensitivitas yang lebih tinggi terhadap isu-isu yang terjadi dimasyarakat.

Aktivitas seperti demonstrasi, huru-hara dan juga isu liar lainnya mampu membuat harga saham melorot. Terlebih bagi investor asing yang belum mengenal betul bagaimana iklim demokrasi yang ada di Indonesia.

Panasnya kondisi politik juga bakal membuat mereka khawatir hingga akhirnya mencabut dananya yang ada di pasar saham dan mengalihkannya ke instrumen investasi yang dinilai lebih aman.

Selama satu bulan terakhir, tercatat sekitar Rp7,61 triliun dana asing melakukan aksi jual bersih atau nett sell. Dalam perdagangan kemarin (30/9) yang bertepatan dengan demonstrasi yang pecah diberbagai wilayah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga harus rela terkoreksi sebesar 0,448% atau sebanyak 27,78 basis poin.

Imbas ke Pasar Saham

Nah Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan meredanya aksi demo didalam negeri menjadi sentimen yang positif, meski begitu ancaman aksi susulan masih menjadi perhatian pasar.

‘Biarpun tidak berpengaruh signifikan terhadap pasar, tetapi demo yang di ikuti aksi tidak terpuji menimbulkan keluarnya dana Asing dari pasar saham dan beralih ke SBN’, katanya di Jakarta kemarin (30/9)

Lebih lanjut dirinya menambahkan aelama sepekan, IHSG berpeluang konsolidasi menguat dengan resistance di level 6282 sampai 6318 dan support di level 6165 sampai 6986.

Sementara terkait dengan kepemilikan asing di surat utang, berdasarkan data Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu), jumlah investor asing sudah mencapai 38,49% atau sekitar Rp1.005 triliun.

Tingginya jumlah investor asing dalam kepemilikan surat utang negara sebenarnya memiliki risiko cukup besar. Pasalnya jika kondisi ekonomi global bergejolak bisa mengganggu stabilitas pasar keuangan domestik.

Oleh karena itu Menteri Keuangan Sri Mulyani saat ini terus berupaya untuk meningkatkan porsi investor domestik di SBN. Saat ini porsi investor domestik di SBN mencapai 40% dari total SBN yang sudah diterbitkan.

Kuy Investasi

Buat kamu yang ingin mandiri secara finansial, kamu harus sudah memulai investaisi sejak dini. Kamu juga harus sudah memasang target di usia berapa kamu sudah bisa mandiri secara finansial. Dengan begitu kamu bisa memperkirakan dan juga menimbang opsi investasi apa yang paling cocok untuk mengejar target tersebut.

Nah berikut merupakan beberapa instrumen investasi aman yang bisa kamu pakai untuk bisa mandiri secara finansial. Simak yuk!

1. Investasi saham

Investasi saham - Banyak Aksi Demo, Dana Asing Hengkang ke SBN!.jpg

Jangan takut dulu. Berinvestasi di pasar saham sangat mengasikkan. Kamu bisa mengasah kemampuan analisis kamu dan juga insting untuk membaca pergerakan pasar. Segala hal yang terjadi dan akan terjadi di dunia dan tanah air tidak boleh luput dari pikiran kamu.

Karena berinvestasi di pasar saham sangat kental sekali akan sentimen. Jadi ragam rumusan kebijakan, isu politik dan hal strategis lainnya akan sangat berpengaruh terhadap keputusan kamu untuk melakukan pembelian atau menjual saham yang kamu punya.

Syaratnya cukup mudah, kamu hanya perlu membuka rekening saham di perusahaan sekuritas dan melakukan deposit di awal. Nantinya kamu sudah bisa melakuan trading sendiri dengan menggunakan ponsel.

Yang harus juga dipahami adalah, selalu ada risiko dalam setiap investasi. Prinsip High risk high Return harus selalu dibenamkan dalam pikiran kamu. Jangan takut untuk gagal, tetapi juga harus membuat batasan kapan untuk berhenti sejenak dan memulainya kembali dengan lebih matang.

2. Ternak Emas

Ternak Emas - Banyak Aksi Demo, Dana Asing Hengkang ke SBN!.jpg

Tidak hanya hewan yang bisa kamu ternakkan. Emas atau logam mulia juga bisa. Yang terpenting adalah kamu sudah memiliki 2 atau 3 kepingan logam mulia terlebih dahulu. Jika kamu belum memiliki kepingan tersebut kamu bisa membelinya secara digital dan kredit.

Kamu bisa memasukkan uang sesuai dengan kemampuan kamu untuk nantinya dikonversi ke emas. Jika sudah mencapai 1 gram, maka kamu sudah mulai bisa menjualnya. Mulailah membeli emas dengan beragam jenis kepingan, jadi nantinya ketika itu sudah lunas, kamu bisa memiliki langsung beberapa keping logam mulia sekaligus.

Ada banyak aplikasi yang bisa kamu gunakan untuk bisa membeli emas secara kredit. Mulai dari aplikasi milik PT Antam hingga PT Pegadaian.

Menyimpan atau ‘menitipkan’ emas pada pihak kreditur atau pemberi pinjaman bisa terbilang salah satu keunggulan dalam investasi emas. Nilainya tetap terjaga dan yang paling penting adalah keamanan, ketimbang menyimpannya di rumah.

Jika membeli emas secara kredit online maka pihak bank akan memastikan emas tersebut di tempat yang aman dan bahkan bisa meningkatkan nilainya.

Selain memiliki keunggulan tersendiri kredit emas online memiliki beberapa kekurangan yang patut dipahami. Beberapa diantaranya adalah kamu harus memiliki uang muka untuk bisa mendapatkan layanan kredit emas ini. Nah, nilainya bervariasi, tergantung pada nilai emas yang akan dibeli.

Disamping itu juga ada biaya tambahan yang terbilang cukup besar penghitungannya didasarkan dari bunga atau biaya sewa dan administrasi. Hal lain yang juga harus kamu sadari adalah, berinvestasi dalam instrumen apapun tetap pada risikonya.

Kamu harus bisa memetakan dengan baik kapan harus membeli dan kapan harus menjualnya. Untuk emas, harga jualnya sangat tergantung dari suku bunga, pasokan dan permintaan, harga minyak dunia dan juga laju inflasi.