Begini 5 Cara Ampuh Perbaiki Skor Kredit

Dalam memperoleh dana pinjaman, skor kredit merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan. Skor kredit merupakan nilai yang diberikan kepada setiap individu, dengan tujuan agar pihak kreditur dapat menentukan kredit yang hendak mereka ajukan.

 

 

Ibarat ‘rapor’ keuangan, pihak debitur juga dapat menelusuri sejarah pinjamanmu, siklus pembayaran, berapa kali dirimu pernah menunggak, hingga berapa total kredit yang tengah kamu miliki.

Besaran skor kredit berkisar antara 000 – 999. Nilai di atas 720 menunjukan zona aman, sedangkan nilai dibawah 640 tergolong macet. Kalau ternyata skor kredit rendah, berarti orang tersebut cukup riskan untuk diberi pinjaman.

Sebab, bank tak berani menanggung risiko bila di tengah-tengah masa kredit, debiturnya sampai menunggak atau bahkan mengabaikan cicilan yang harus dibayarkan. Hal ini tentu sangat merugikan pihak mereka.

Sering kali, orang tidak sadar kalau dirinya memiliki skor kredit. Pada kenyataannya jika kamu mempunyai rekening pribadi di salah satu bank, atau pernah mengajukan aplikasi jenis apapun, otomatis skor kredit terhitung dari situ. Track record ini juga tersambung ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), lho.

(Baca juga: CekSkor, Layanan Credit Scoring CekAja akan Dirilis Awal 2020)

Jika ingin memperoleh pinjaman, pastikan untuk terlebih dahulu meningkatkan skor kredit sebanyak yang kamu bisa. Skor kredit dihitung berdasarkan riwayat pembayaran, berapa banyak utang, panjangnya riwayat kredit, jenis kredit yang dimiliki, dan frekensi mengajukan kredit baru. Ingin meningkatkan skor kredit. Berikut cara-cara ampuh memperbaiki skor kredit yang patut diterapkan:

1. Membayar tagihan tepat waktu

 

Membayar tagihan tepat waktu

 

Punya tagihan, misalnya kartu kredit? Jangan lupa untuk membayarnya tepat waktu, bila perlu bayar full. Jangan sesekali membayar dengan nominal minimum payment, karena hal tersebut hanya akan menambah terus utangmu di kemudian hari. Lagipula, setiap tagihan yang tidak terbayarkan atau terjadi keterlambatan, akan dicatat oleh pihak kreditur. Bila di kemudian hari kamu hendak mengajukan KPR, pihak bank tentunya melihat skor kredit ini untuk membuat keputusan dalam menentukan tingkat suku bunga dan lain sebagainya. Intinya, segala bentuk catatan transaksi akan di analisa.

2. Berpenghasilan tetap dan punya aset

Berpenghasilan tetap dan punya aset

Selain membayar tagihan tepat waktu, seseorang juga perlu memiliki penghasilan tetap. Tidak ada patokan berapa jumlah gaji, asalkan penghasilan tersebut rutin diterima setiap bulan. Bila perlu, punya setidaknya beberapa aset untuk lebih meyakinkan pihak bank. Jika penghasilanmu tercatat pada rekening suatu bank, ditambah lagi adanya kepemilikan aset seperti rumah, ruko, atau bangunan lain, hal tersebut sangat mempengaruhi tingkat skor kredit.

3. Kurangi utang

Kurangi utang

Untuk meningkatkan skor karedit, kurangi pula aktivitas berutang. Bagi yang memiliki lebih dari satu kartu kredit, sebenarnya tak masalah. Asalkan selalu membayar tepat waktu, sehingga status kredit tetap lancar. Jika tidak sanggup, lebih baik tutup salah satu kartu kredit. Trik lain, kamu dapat mempertimbangkan untuk memindahkan saldo tagihan ke kartu kredit dengan bunga yang lebih rendah, dengan sistem transfer balance.

4. Perhatikan porsi cicilan

Perhatikan porsi cicilan

Idealnya, jumlah cicilan maksimal seseorang adalah 30% dari penghasilan per bulan. Memiliki cicilan lebih dari 30% penghasilan hanya akan memperburuk skor kreditmu, karena kreditur akan menganggap kamu sebagai nasabah yang berisiko. Bagaimana cara menentukan cicilan yang sehat? Asumsikan pendapatan kamu sebesar Rp 10 juta per bulan. Artinya, maksimal cicilan sekaligus bunga yang harus dibayar per bulan adalah sebesar Rp 3 juta.

5. Tidak mengajukan kredit bersamaan

Tidak mengajukan kredit bersamaan

Terakhir, hindari mengajukan kredit secara bersamaan. Lembaga keuangan dapat menurunkan nilai kreditmu, jika ternyata ditemukan beberapa transaksi kredit yang dilakukan dalam waktu yang terlalu berdekatan. Oleh karenanya saat masih dalam masa kredit suatu barang, lebih baik jangan mengajukan kredit baru terhadap barang yang lainnya. Hal ini otomatis akan menimbulkan penurunan skor kredit. Berikan jangka waktu berkisar enam bulan sampai dengan satu tahun, setelah masa kredit pertama berjalan lancar tanpa ada keterlambatan dalam pelunasannya.

Pihak bank tentu tidak akan sembarangan dalam memberi dan menentukan nominal pinjaman. Hanya dengan skor kredit yang bagus, kamu akan lebih mudah disetujui untuk melakukan pinjaman sesuai yang diharapkan.  Lima hal di atas dapat kamu lakukan secara rutin untuk meningkatkan skor kredit. Walaupun dalam prosesnya, tidak mungkin tercapai secara instan. Selamat mencoba!

Komponen yang Mempengaruhi Skor Kredit

‘Makin tinggi skor kredit seseorang, makin rendah risiko kreditnya. Demikian juga sebaliknya.’

Skor kredit memiliki peranan yang sangat penting bagi aktivitas finansial seseorang. Dengan nilai kredit yang bagus, kamu bisa memperoleh pinjaman lebih cepat, menerima suku bunga pinjaman terbaik, hingga mudah dalam mendapat kredit untuk membeli rumah, pendidikan, serta bisnis.

Bagi perbankan, skor kredit merupakan salah satu faktor yang digunakan dalam pengambilan keputusan kredit guna meminimalkan risiko gagal bayar. Selain itu dengan skor kredit pula, bank tak sulit memastikan bahwa kredit diambil secara obyektif oleh calon debitur. Sementara bagi nasabah, skor kredit merupakan cerminan reputasi keuangan yang dapat menggambarkan tingkat kepatuhan seseorang dalam memenuhi kewajiban finansialnya. Skor kredit bisa menumbuhkan perilaku positif nasabah untuk selalu memenuhi kewajibannya.

Ingin skor kreditmu terus ada di zona aman? Perhatikan terlebih dulu komponen yang mempengaruhi skor kredit di bawah ini.

  • Riwayat pembayaran

Bank sebagai pihak yang memberi pinjaman akan sangat memperhatikan riwayat tagihan serta pembayaranmu. Misalnya dari penggunan kartu kredit. Indikatornya adalah seberapa disiplin kamu membayar tagihan. Apakah selalu tepat waktu sebelum jatuh tempo? Langsung bayar full atau dengan minimum payment?

(Baca juga: OJK Restui Pemanfaatan Credit Scoring untuk Genjot Penyaluran Kredit di Indonesia)

Pembayaran yang terlambat, otomatis mempengaruhi riwayat pembayaran. Akhirnya, skor kreditmu pun ikut terkena imbas negatif. Terlebih komponen riwayat pembayaran ini memberi pengaruh paling besar terhadap skor kredit nasabah, lho.

  • Tingkat utang

Faktor selanjutnya yang mempengaruhi skor kredit tak lain ialah utang. Memiliki banyak utang, terutama dari kartu kredit akan langsung menurunkan skor kreditmu. Untuk mendapatkan kartu kredit baru atau pinjaman, kemungkinan besar juga lebih dipersulit. Bahkan jika rasio hutang terhadap pendapatanmu rendah, namun utang kartu kredit masih banyak yang outstanding, permohonanmu untuk mendapat pinjaman masih bisa ditolak.

  • Lama riwayat kredit

Memiliki riwayat kredit yang lebih panjang sangat menguntungkan. Menguntungkannya dari sisi bank, karena mereka akan lebih terpapar banyak informasi tentang kebiasaan belanjamu.

Oleh karena itu, jika kamu telah mampu scara finansial membayar seluruh utang di bank, biarkan satu fasilitas terbuka dan jagalah agar tetap lancar pembayaran cicilannya. Hal itu dimaksudkan agar Anda tetap memiliki historical kredit yang aktif.

  • Pemakaian limit kredit

Punya limit kredit yang besar memang menggoda untuk belanja lebih dan lebih. Tapi, menghabiskan limit kredit dalam satu waktu atau dalam waktu berdekatan, tidak disarankan karena berpengaruh besar pada skor kredit. Mengapa? Karena dengan habisnya limit kredit, otomatis beban angsuran bulanan langsung melonjak drastis. Kondisi ini dikhawatirkan memicu terjadinya kredit macet atau gagal bayar.

  • Mix of credit

Memiliki berbagai jenis akun pun akan cukup menguntungkan, karena hal ini menunjukkan bahwa kamu sudah lihai dalam mengelola kredit yang lebih dari satu. Buka akun baru sesuai kebutuhanmu, jangan hanya memiliki campuran kredit dalam satu kartu. Sebenarnya ini bukan faktor signifikan untuk menilai skor kredit seseorang, kecuali bila kamu memiliki banyak informasi lain untuk menentukan nilai tersebut.

Di Indonesia sendiri, riwayat kredit nasabah dikelola oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), sedangkan untuk skor kredit di Indonesia disediakan oleh Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan. Skor kredit dalam SLIK terbagi menjadi 5 golongan, diantaranya adalah:

  • Kolektibilitas 1
  • Kolektibilitas 2
  • Kolektibilitas 3
  • Kolektibilitas 4
  • Kolektibilitas 5

Kolektibilitas 1 berarti debitur memiliki kredit lancar tanpa masalah alias selalu membayar angsuran tepat waktu. Sementara kolektibilitas 2, artinya kreditmu berada pada zona tidak aman. Dalam tahap ini, sebaiknya segera melunasi utang kredit yang masih berjalan karena statusmu mulai kurang dipercaya oleh kreditur. Zona yang harus lebih waspadai adalah kolektibilitas 3, Kolektibilitas 4, dan kolektibilitas 5. Berada dalam zona tersebut berarti kamu memiliki kemungkinan untuk ditolak oleh kreditur.

Jangan sampai skor kreditmu tercoreng. Kuncinya selain konsisten dalam membayar tagihan yang dimiliki, diperlukan juga perencanaan serta perhitungan sematang mungkin sebelum kamu memutuskan untuk mengambil pinjaman atau cicilan baru.

Skor kredit yang baik akan memberi dampak positif pula di masa mendatang. Apalagi saat kita butuh pinjaman ke bank atau institusi keuangan tertentu. Tingginya skor kredit, otomatis membantumu dalam mengabulkan pencairan dana.