Best Donald: Pertumbuhan Fintech Indonesia Bisa Bersinergi dengan Regulasi Perbankan dan Asuransi

Teknologi kini sangat besar peranannya dalam membantu kehidupan kita di semua sektor, termasuk sektor keuangan. Dan kini, segalanya bisa dilakukan secara digital. Transaksi perbankan pun sudah sangat dimudahkan karena bisa dilakukan secara online ataupun mobile.

FinTech Indonesia 4rd Invest Day - CekAja

Semakin besar pengguna smartphone, peluang informasi produk finansial untuk masuk dengan cepat pun semakin terbuka. Sayangnya, masih ada beberapa hambatan yang membuat pengaplikasian teknologi di sektor finansial belum sempurna.

Hal ini terungkap dalam acara diskusi panel berjudul “What Does 100 Million Internet Users in Indonesia by 2019 Mean for Retail Banking and Investment”, yang menjadi bagian dari InvestDay 2015 pada Kamis (17/9). Padahal, keuntungan dari kegiatan online adalah efisien tempat dan waktu.

COO CekAja.com Best Donald memaparkan bahwa sebenarnya kemudahan dari teknologi sudah bisa seperti mendapatkan proteksi asuransi secepat membeli pulsa telepon. “Teknologi sangat memungkinkan hal semacam ini, orang bisa semakin praktis untuk mendapatkan produk perbankan dan asuransi yang mereka inginkan,” katanya.

Dia menambahkan, masyarakat saat ini juga sangat membutuhkan transparansi produk perbankan. Ketika difasilitasi dengan teknologi finansial mereka pun akhirnya bisa membandingkan sendiri dan memilih jenis produk perbankan ataupun asuransi yang sangat sesuai dengan kebutuhan dia.

(Baca Juga: Jangan Bingung, Ini Cara Memilih Asuransi Kesehatan Terbaik)

Selain itu menurut Donald, bank dan perusahaan asuransi sebenarnya sudah sangat tertarik untuk masuk dalam dunia digital. “Tetapi regulasi yang ada sekarang masih menghambat sehingga akhirnya mereka menarik diri,” ujarnya.

Sependapatan dengan Donald, Founder/CEO DS Media Inc Rama Mamuaya menyatakan sebenarnya masyarakat sekarang, terutama masyarakat kelas menengah, sudah lebih tertarik untuk mengetahui tentang produk finansial, misalnya deposito, asuransi, investasi, dan sebagainya. Ini yang seharusnya menjadi peluang yang bisa ditangkap. Sayangnya, regulasi perbankan yang ada saat ini belum sepenuhnya mengatur transaksi secara online.

Direktur Utama Veritrans Ryu Kawano Suliawan masalah regulasi iniyang yang bisa menjadi hambatan dari berkembangnya fintech. Menurut dia yang susah adalah menyesuaikan regulasi yang saat ini diterapkan secara offline untuk diaplikasikan di online. Seperti diketahui, saat ini aturan Know Your Costumer (KYC) yang sedang digodok oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengundang polemik. Beberapa pelaku pasar e-commerce mengaku akan kesulitan menerapkan aturan pemberian nomor KTP dan NPWP setiap kali bertransaski. Donald berharap regulasi nantinya dapat bersinergi dengan perkembangan teknologi yang ada, bukan sebagai penghalang.

Peluncuran Fintech Indonesia

FinTech Indonesia 4rd Invest Day - CekAja

Sejumlah perusahaan fintech, keuangan dan digital di Indonesia, seperti: CekAja, Bareksa, Kejora, Doku, Bank Mandiri, Veritrans, dan Kartuku, meluncurkan pendirian asosiasi perusahaan teknologi finansial yang diberi nama FinTech Indonesia.

(Baca juga: FinTech’s 3rd Meetup: Solusi Struktural Teknologi Layanan Finansial di Indonesia)

Peluncuran itu berlangsung di InvestDay 2015 yang mengangkat tema “FinTech: A Game Changer for Indonesia’s Financial World” pada Kamis, 17 September 2015. Acara diisi dengan beragam diskusi menarik terkait peranan fintech untuk perekonomian Indonesia di masa depan.

Diskusi-diskusi yang berlangsung sangat membuka wawasan tentang pentingnya berinvestasi dengan memanfaatkan teknologi finansial yang kini ada.

Turut hadir dalam acara tersebut; Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Ketua OJK Muliaman Hadad, Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin, dan Regional Director IFC-World Bank Group Ivan Mortimer-Schutts. Selain itu hadir 1.600 lebih pemimpin lembaga keuangan, manajer investasi, komunitas FinTech dan e-commerce, serta mahasiswa. Juga, digelar ekshibisi yang melibatkan lebih dari 30 perusahaan finansial dan fintech.