Cara Bangun Bisnis Batik Kalimantan dengan Pinjaman Standard Chartered

Bisnis batik di Indonesia kian digilai oleh pengusaha karena peluangnya yang cukup menjanjikan. Buat kamu yang tertarik memulainya, yuk cobai dulu bisnis batik Kalimantan yang kini tengah populer.

Cara Bangun Bisnis Batik Kalimantan dengan Pinjaman Standard Chartered

Batik termasuk warisan budaya Tanah Air yang sudah mendunia. Bahkan organisasi kebudayaan sekelas UNESCO pun, telah mengakuinya sebagai warisan kemanusiaan.

Makanya, enggak heran kalau sampai saat ini peluang usaha batik masih dianggap potensial dan kemungkinan tak lekang oleh waktu.

Batik Tradisional juga Banyak Ditemukan di Kalimantan

Batik tradisional sebetulnya bukan hanya berasal dari Pulau Jawa saja.

Daerah lainnya seperti Kalimantan juga memiliki beragam motif batik tradisional yang enggak kalah mempesona.

Malahan nih, banyak pebisnis yang mulai merambah bisnis batik Kalimantan, karena saking populernya motif batik di sana.

Misalnya saja pada merek batik Vi. Merek ini bisa dibilang yang pertama kalinya memperkenalkan corak batik Balikpapan yang terinspirasi dari bunga jahe.

Mengutip dari Katadata, sang pemilik Batik Vi, Ida Roy Nirwan menuturkan bahwa ia begitu terinspirasi dengan bunga Etlingera Balikpapanensis, sehingga akhirnya ia memberanikan diri untuk mengembangkan Batik Vi bersama adiknya.

Dari satu motif saja, Ida berhasil mengantongi omzet hingga Rp1 miliar, dimana pendapatannya sendiri terus merangkak naik setiap tahunnya.

Batik Kalimantan Sukses Dikenal di Hongkong Fashion Week

Tak jauh berbeda dengan kisah pengusaha Batik Vi, pemilik Hesandra Indonesia, Fatin juga sukses memperkenalkan bisnis batik Kalimantannya di berbagai ajang fashion show, salah satunya Hongkong Fashion Week.

Mengutip dari Kumparan, saat event Hongkong Fashion Week berlangsung, Fatin memperkenalkan batik Kalimantan buatannya ini, yang ternyata berupa seni ukir di kain.

Tiap motif memiliki filosofinya tersendiri yang mengarah pada makna kehidupan.

Produk buatannya ini rata-rata dijual dengan kisaran harga Rp225 ribu hingga Rp10 juta, tergantung dari kegunaannya sendiri.

(Baca Juga: 5 Cara Mengelola Pinjaman Panin Bank)

Berani Coba Bisnis Batik Kalimantan? Cek Tipsnya Dulu!

Melihat kisah inspiratif di atas, pasti bikin diri sendiri tertantang untuk mencoba bisnis batik Kalimantan, bukan?

Eits, tapi enggak bisa asal berbisnis saja ya. Pasalnya, ada beberapa hal yang mesti kamu pertimbangkan dulu.

Dan berikut ini CekAja berbagi tips memulai bisnis batik, khusus untuk kamu.

1. Modal usaha

Dalam berbisnis, modal usaha sudah seperti “raja” untuk bisa menaklukan bisnis itu sendiri.

Tanpa modal, apa yang bisa dilakukan oleh pebisnis? Tentu jawabannya tidak ada, bukan.

Untuk itu, saat pertama kali akan membangun bisnis batik, kamu harus paham dulu seberapa kisaran modal yang dibutuhkan.

Idealnya sih, susun proyeksi keuangan bisnismu paling tidak untuk satu tahun ke depan.

Jika, modal yang dimiliki belum mencapai target, kamu bisa mengambil opsi kedua seperti mengajukan pinjaman dari bank, salah satunya pinjaman Standard Chartered.

2. Kenali bahan dan jenis batik

Namanya juga berbisnis batik, berarti kamu harus siap repot dengan langsung turun ke lapangan untuk memilih bahan dan jenis batik yang bakal diproduksi.

Dengan mengenali bahan yang tepat, otomatis kamu dapat memproduksi batik yang memang hanya berkualitas bagus.

Sementara kalau berbicara mengenai jenisnya, kenapa dianggap penting, karena dari hal ini kamu bisa tahu cara memasarkan produkmu yang tepat ke konsumen.

Sebab seperti yang kita tahu, jenis maupun motif batik di Indonesia itu beragam.

Jadi, misalkan kamu ingin bangun bisnis batik Kalimantan, berarti cobalah untuk lebih fokus pada batik Kalimantan itu sendiri.

3. Tentukan target pasar

Sama halnya dengan bisnis yang lain, membangun bisnis batik pun dibutuhkan target pasar. Tujuannya?

Tentu saja untuk memudahkan kamu menentukan harga jual di pasaran.

Semakin bagus bahan yang digunakan, pasti akan semakin tinggi pula harga jualnya, dan begitupun sebaliknya.

Jadi, sampai disini sudah mengerti kan apa yang dimaksud oleh tim CekAja?

4. Tentukan strategi pemasaran

Selain target pasar, sukses atau tidaknya berjualan batik bisa dilihat dari strategi pemasaran yang dipakai.

Karena perkembangan zaman yang kian pesat, kamu bisa lho memasarkan batikmu ini lewat media sosial seperti Instagram dan TikTok.

Usahakan untuk membuat konten yang sanggup menarik engagement rate tinggi, agar brand yang kamu ciptakan semakin dikenal publik.

Selain dari konten, cobalah layanan endorsement dari influencer yang memiliki jumlah followers banyak.

Kalau kedua hal tersebut sudah dilakukan, dijamin deh dalam hitungan beberapa bulan ke depan, usaha bisnis batik yang kamu miliki pasti bisa “merangkak” naik.

5. Lokasi

Pemilihan lokasi juga tak kalah penting kala kamu akan berbisnis batik. Lokasi yang strategis otomatis akan memberikan keuntungan lebih.

Umumnya sih, untuk bisnis batik, kamu bisa memilih lokasi jualan yang mudah dijangkau atau paling banyak didatangi orang.

Beberapa diantaranya seperti lokasi yang dekat dengan pusat kota, lokasi khusus berjualan oleh-oleh, sampai pasar.

Tambah Bujet Bisnis Batik Kalimantan dengan Pinjaman Standard Chartered

Modal usaha untuk bangun bisnis batik Kalimantan masih kurang? Tak apa, kamu bisa kok mengajukan pinjaman tanpa agunan dari Standard Chartered.

Standard Chartered Bank bisa dibilang pelopor produk kredit tanpa agunan yang memiliki nominal pinjaman cukup besar, bahkan hingga Rp300 juta.

Produk ini bisa kamu gunakan untuk berbagai kebutuhan, salah satunya sebagai tambahan modal usaha.

Keunggulannya sendiri terletak pada periode pembayaran yang fleksibel, mulai dari 1 tahun hingga 5 tahun.

Cicilan bulanannya juga termasuk tetap lho, jadi kamu bisa dengan mudahnya mengatur keuangan.

(Baca Juga: 4 Jenis Pinjaman Mandiri untuk Bisnis)

Syarat dan Dokumen Pengajuan Pinjaman Standard Chartered

Adapun syarat pengajuannya, yaitu:

  • Berlaku hanya untuk WNI
  • Usia minimum pengajuan 21 tahun dan maksimum 60 tahun
  • Wajib memiliki kartu kredit dan telah terdaftar minimal 1 tahun (untuk kartu kredit SCB Bank minimal 9 bulan)
  • Minimal limit kartu kredit Rp12 juta
  • Minimal pendapatan per bulan Rp8 juta
  • Berstatus karyawan tetap dengan minimal kerja 1 tahun. Diutaman bagi debitur yang bekerja di sektor pendidikan, kesehatan, asuransi, dan bank
  • Domisili Jabodetabek, Surabay, dan Bandung
  • Tidak mengajukan pinjaman di bank manapun selama 6 bulan terakhir

Sementara untuk dokumen pengajuannya, berupa:

  • Menyertakan fotokopi E-KTP dan kartu kredit
  • Menyertakan fotokopi NPWP (untuk pengajuan pinjaman lebih dari Rp50 juta)
  • Menyertakan slip gaji dan cover tabungan

Pinjaman Standard Chartered juga Bisa Diajukan Lewat CekAja.com

Selain lewat situs resminya, setelah membaca artikel ini kamu bisa langsung mengajukan pinjaman Standard Chartered lewat layanan CekAja ya.

Caranya mudah lho, berikut langkah-langkah yang bisa kamu ikuti:

  • Akses laman utama CekAja.com
  • Klik fitur “Jelajah Produk”, kemudian klik “Kredit Tanpa Agunan”
  • Klik logo Standard Chartered pada menu Kredit Tanpa Agunan
  • Setelah masuk ke laman khusus Standard Chartered, klik “Kredit Tanpa Agunan” pada bagian bawah menu
  • Kemudian klik lagi “Rincian Pinjaman” untuk mengetahui lebih detil mengenai produk KTA Standard Chartered ini
  • Setelahnya calon nasabah akan langsung diarahkan ke pengajuan pinjaman Standard Chartered
  • Isi online form dan tunggu hingga pihak Standard Chartered menghubungi. Pastikan nomor hp yang digunakan adalah nomor yang aktif

Gimana, mudah kan? Yuk, akses laman CekAja sekarang juga dan dapatkan pinjaman KTA yang sesuai untuk kebutuhan bisnis batikmu.