Cryptocurrency Sah Diperdagangkan di Indonesia

Kabar gembira bagi kalian penambang uang digital atau cryptocurrency. Sekarang kamu sudah bisa melakukan transaksi cryptocurrency secara sah dan meyakinkan lho.

Artikel Newsletter CekAja Investasi Saham

Hal itu terjadi seiring dengan sudah dimasukkannya uang digital sebagai komoditas yang dapat diperdagangkan di Bursa Berjangka Komoditas.

Keputusan itu tentu saja membawa keriuhan bagi trader maupun penambang uang digital. Maklum, sebelum adanya kepastian ini, segala bentuk transaksi uang digital diharamkan untuk dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Alhasil mata uang yang ramai digunakan di Jepang itu sempat hilang dari peredaran di Indonesia. Pun ada, transaksi dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

Karena OJK kala itu memberikan sanksi yang tegas, yakni siapa saja yang menggunakan uang digital sebagai alat transaksi dapat diancam hukuman pidana.

Sikap tegas itu membuat banyak trader tanah air dan juga penambang melakukan transaksi di Singapura, Jepang bahkan Amerika Serikat. Keseriusan OJK dalam menangani persoalan uang digital memang dapat dimaklumi, pasalnya cryptocurrency pada saat itu tidak memiliki “kelamin yang jelas.

Apakah masuk ke ranah investasi atau masuk ke bagian dari komoditas. Sementara regulator dari kedua belah sektor tidak ada yang mengamini “kelamin dari uang digital tersebut.

Nah setelah adanya peraturan No. 5 tahun 2019 tentang ketentuan penyelenggaraan teknis pasar fisik aset kripto di Bursa Berjangka, “kelamin dari uang digital mulai terang, sebagai komoditas yang pengawasannya ada dibawah Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (Bappebti).

Aturan anyar tersebut sudah ditandatangani pada tanggal 8 Februari 2019 lalu. Disitu dijelaskan bahwa mata uang digital yang bisa diperdagangkan di Bursa Berjangka Indonesia haruslah berbasis distributed ledger technology dan berbentuk aset kripto utility atau kripto beragunan aset.

Disamping itu, nilai kapitalisasi pasarnya juga harus masuk dalam peringkat 500 besar kapitalisasi pasar aset kripto. Hal itu berlaku untuk kripto aset utilitas dan masuk dalam transaksi bursa aset kripto terbesar di dunia.

Membincang uang digital, kamu yang ingin menjajal investasinya mungkin bisa mempelajari terlebih dahulu tentang apa itu uang digital atau yang ramai dikenal sebagai bitcoin. Pada prinsipnya berinvestasi di uang digital cukuplah mudah.

Semua transaksi yang dilakukan menggunakan teknologi digital yang dinamakan blockchain. Sehingga, harganya tidak dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, tetapi lebih dipicu oleh supply dan demand.

Penggunaannya sendiri sudah jauh lebih massif di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang dan beberapa negara di Eropa. Bahkan untuk Eropa, beberapa bank central disana sudah menggunakan uang digital sebagai alat transaksi antar bank-nya.

(Baca juga:  5 Investasi yang Cocok untuk Karyawan Kantoran dengan Gaji Rp5 Juta)

Apa itu Bitcoin?

Salah satu uang digital yang banyak digunakan adalah Bitcoin. Koin digital yang ditemukan oleh anonim Satoshi Nakamoto, mulai ramai digunakan pada tahun 2009 lalu hingga sekarang.

Nah dalam proses produksinya, Satoshi Nakamoto membatasi jumlah Bitcoin hanya akan berjumlah 21 juta koin, tidak lebih.

Untuk mendapatkan Bitcoin, kalian bisa menggunakan metode enkripsi blokchain melalui peranti lunak yang dimiliki atau melakukan trading.

Metode enkripsi merupakan metode yang paling banyak digunakan, metode yang juga disebut sebagai menambang Bitcoin ini bahkan ada yang mengelolanya secara fabrikasi atau dalam skala pabrik lho.

Selain Bitcoin, sebenarnya masih ada banyak koin digital lainnya, seperti Litecoin, Ethereum, Bitcoin Cash, Ripple, IOTA, Cardano, Dash dan masih banyak lagi. Nah berikut merupakan kelebihan dari Bitcoin, simak yuk!

(Baca juga:  Ini 5 Tren yang Bakal Ramai di 2019)

Kelebihan Bitcoin

  • Biaya transfer sangat kecil

Untuk melakukan pengiriman uang, Bitcoin tidak memotong biaya yang besar. Untuk sekali transfer, berapapun nilai yang dikirimkan potongan yang dikenakan hanya Rp500 hingga Rp3 ribu.

  • Peminatnya semakin tinggi

Saat Donald Trump mencalonkan diri dan akhirnya memenangi pemilihan Presiden Amerika Serikat beberapa waktu lalu, banyak investor dunia yang melarikan dananya dari instrumen lain ke Bitcoin. Alat pertukaran virtual ini belakangan memang kerap dijadikan sebagai alternatif dari emas, valuta asing bahkan saham.

Tak heran peminat Bitcoin semakin lama semakin besar. Salah satu indikator tingginya minat investor dan spekulan atas instrumen ini adalah pergerakan harganya yang signifikan.

  • Sistem aman dari pembobolan

Meski Bitcoin memiliki sistem open source, jangan harap bisa membobol dan menerbitkan Bitcoin sendiri. Sejumlah kalangan yang melakukan ulasan atas sistemnya mengakui bahwa keamanan Bitcoin nyaris tanpa cacat.

Kesimpulannya, mata uang ini aman dari tindak kejahatan pemalsuan.
Selain karena hal-hal diatas, Anda juga harus paham bagaimana risiko memilki Bitcoin.

Karena dalam prinsip investasi, keuntungan dan juga kerugian dapat dijabarkan dengan baik. Selain sekian keuntungan yang dijabarkan di atas, mata uang virtual ini juga punya sejumlah kelemahan.

Orang yang ingin menginvestasikan dananya di instrumen ini wajib untuk mengetahui sekian kelemahan tersebut. Tujuannya sebagai pertimbangan sebelum melakukan keputusan finansial.

(Baca juga:  Potensi Mata Uang Virtual Jadi Investasi di Bursa Berjangka)

Risiko dicuri

Sistem Bitcoin memang relatif aman dari kejahatan. Namun, sama seperti mata uang pada umumnya, mata uang virtual ini juga tak kebal dari kejahatan pencurian.

Sekadar informasi saja, untuk dapat dibelanjakan alat tukar ini membutuhkan baris kode khusus bernama Private Key yang disimpan dalam e-wallet atau media penyimpanan yang tak tersambung dengan internet seperti hard disk atau flash disk.

Saat ingin dibelanjakan, pemilik mengakses private key tersebut. Namun, baris kode ini bisa saja dicuri. Kejadian pembobolan e-wallet atau hard disk untuk mengambil private key belum lama ini dialami Inputs.io, sebuah situs penyedia wallet online dan pria bermana James Howell.

Risiko fluktuasi harga

Harga Bitcoin juga sangat fluktuatif. Bahkan fluktuasi instrument ini lebih agresif dibandingkan saham.

Hal ini di satu sisi menjadi peluang, namun di sisi lain membuktikan banyak orang yang memiliki Bitcoin untuk jangka pendek. Berbeda dengan saham yang menghasilkan dividen atau emas yang relatif stabil nilai tukarnya.