Kiat-kiat Investasi Reksa Dana untuk Pemula

Ketika sudah memiliki penghasilan sendiri, setiap orang pasti ingin memiliki simpanan agar tidak terbuang sia-sia.

Namun, rekening tabungan biasanya malah menggerus nilai dana Anda karena berbagai macam biaya dan inflasi tahunan.

Nah, cara agar uang Anda mampu ikut bertumbuh seiring waktu adalah dengan investasi. Salah satu produk investasi adalah reksa dana. Simak kiat-kiat investasi reksa dana untuk pemula.

investasi - CekAja.com

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kinerja industri reksa dana pada 2017 cukup cemerlang.

Jumlah produk reksa dana tahun lalu naik menjadi 1.777 produk dibandingkan 2016 yang sebanyak 1.425 produk.

Nilai aktiva bersih (NAB) industri reksa dana pada 2017, juga melonjak 35 persen menjadi Rp457,5 triliun dibandingkan Rp338,7 triliun di 2016.

Tidak berbeda jumlah unit penyertaan (UP) beredar sepanjang 2017 tercatat 324,2 miliar, atau naik 35 persen dari Desember 2016 yang sebanyak 240,2 miliar.

Nilai subscription naik 10 persen menjadi Rp386,5 triliun pada Desember 2017.

Mengenal Investasi Reksa Dana

Sesuai dengan UU Pasar Modal No 8 tahun 1995 pasal 1 ayat 27, Reksa dana adalah suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang selanjutnya diinvestasikan dalam portfolio efek oleh Manajer Investasi (MI).

Trik dalam investasi ini mudah saja, yakni apabila saham turun, beli; sebaliknya jika saham naik, jual.

Ada tiga pihak yang berperan penting dalam mekanisme kerja investasi reksa dana, di antaranya adalah:

  • Manajer Investasi
    Semua tanggung jawab atas kegiatan investasi mulai dari pemilihan jenis investasi, mengambil keputusan-keputusan investasi, memonitor pasar investasi, dan melakukan tindakan-tindakan yang dibutuhkan untuk kepentingan investor dilakukan sepenuhnya oleh manajer investasi.
  • Bank Kustodian
    Bagian dari kegiatan usaha suatu bank yang bertindaksebagai penyimpan kekayaan (safe keeper) serta administrator reksadana. Jadi, dana yang terkumpul dari sekian banyak investor bukan merupakan bagian kekayaan manajer investasi maupun bank kustodian, tetapi milik para investor yang disimpan atas nama reksadana dari bank kustodian.
  • Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
    Segala kegiatan dua pihak di atas harus melalui izin resmi dari OJK, sebagai lembaga di bawah Kementerian Keuangan Indonesia yang bertugas membina, mengatur, dan mengawasi sehari-hari kegiatan pasar modal serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknisnya.

Investasi semacam reksadana memiliki fluktuasi yang tergolong cepat.

Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk berinvestasi dalam jangka panjang. Paling tidak, 5-10 tahun lamanya.

Kiat Investasi Reksa Dana untuk Pemula

Anda tidak perlu khawatir, sebab reksa dana merupakan instrumen investasi yang sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK, begitu pun manajer investasi yang mengelolanya.

Akan tetapi sebagai pemula, Anda tetap perlu mengetahui lebih dalam langkah demi langkah investasinya terlebih dahulu dengan empat cara sederhana di bawah ini.

Ketahui profil risiko Anda

Seorang investor dengan profil risiko agresif cenderung memiliki toleransi risiko yang tinggi, yang mungkin berarti bisa mengalami penurunan nilai investasi ketika portofolionya anjlok.

Di sisi lain, jika seseorang menyanggupi profil risiko seperti ini, ia juga bisa meriah keuntungan yang besar saat portolionya naik tinggi.

Namun, sebaiknya, seorang investor reksa sana pemula memilih profil risiko konservatif yang cenderung memiliki portofolio yang performanya stabil.

Pilih jangka waktu investasi

Lalu, pilih jangka waktu investasi yang tentunya sesuai dengan profil risiko Anda tadi. Ada yang kurang dari setahun, 1-3 tahun, 3-5 tahun, bahkan ada yang lebih dari 5 tahun.

Namun bagi pemula, Anda disarankan untuk memilih reksa dana pasar uang yang investasinya hanya berfokus di ranah deposito, sehingga risikonya pun lebih rendah dan stabil dan tidak memiliki jangka waktu yang terlampau lama.

(Baca juga: Alasan Fintech Mampu Tingkatkan Inklusi Keuangan)

Kenali biaya-biaya reksa dana

Biaya yang dikenakan untuk investor dalam berinvestasi reksa dana cukup beragam.

Mulai dari biaya pembelian unit penyertaan (subscription fee), biaya penjualan kembali unit penyertaan (redemption fee), biaya pengalihan unit penyertaan (switching fee), dan biaya transfer bank terkait.

Untuk berapa nominalnya, tenut bervariasi tergantung ketetapan dari agen penjual efek reksa dana yang bersangkutan.

Tentukan perusahaan Anda membeli reksa dana

Terakhir, tentukan dimana Anda akan membeli reksa dana. Pilihlah perusahaan Manajer Investasi yang sudah berpengalaman dengan “track record” yang terpercaya.

Untuk mengenali mana yang terpercaya, umumnya perusahaan manajer investasi dengan reputasi baik selalu memiliki tim investasi yang lengkap serta proses investasi yang terstruktur dan dapat dipertanggungjawabkan.

Tunggu apa lagi? Mulai investasi Anda sekarang juga.

Lewat investasi reksa dana, keamanan finansial Anda dan di masa depan akan terjamin.