Ekspor Tambang Ke Tiongkok Dongkrak Ekspor Tanah Air
2 menit membacaNilai ekspor ke Tiongkok mendongkrak naik total ekspor tanah air pada bulan Mei tahun ini. Tercatat niai ekspor Indonesia pada bulan ke 5 tahun 2018 mencapai US$16,12 miliar atau naik 10,90% dari nilai ekspor di bulan sebelumnya. Sementara nilai ekspor non migas ke Tiongkok mencapai US$2,09 miliar, disusul Amerika Serikat (AS) sebesar US$1,57 miliar dan Jepang yang sebesar US$1,40 miliar.
Ketiga negara tersebut berkontribusi sekitar 34,82% terhadap total nilai ekspor di bulan Mei. Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah tersebut masih didominasi oleh ekspor non migas yang mencapai US$14,55 miliar, atau naik 9,25% dibanding April 2018.
Secara kumulatf, nilai ekspor Indonesia pada periode Januari hingga Mei 2018 mencapai US$74,93 miliar atau meningkat 9,65% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sedangkan ekspor nonmigas mencapai US$68,09 miliar atau meningkat 9,81%.
Peningkatan terbesar ekspor nonmigas pada periode Mei 2018 terjadi pada timah sebesar US$177,5 juta atau sebesar 200,74%, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada perhiasan/permata sebesar US$88,0 juta atau sebesar 16,83%. Sedangkan jika dibagi menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan pada periode Januari hingga Mei 2018 naik 6,16% dibanding periode yang sama tahun lalu. tahun 2017, demikian juga ekspor hasil tambang dan lainnya naik 32,27%, sementara ekspor hasil pertanian turun 4,34%.
(Baca juga : Maskapai Penerbangan Terbaik di Dunia)
Sementara untuk nilai impor, pada periode Mei tahun ini angkanya sudah mencapai US$17,64 miliar atau naik 9,17% dibanding bulan sebelumnya. Impor nonmigas Mei 2018 mencapai US$14,83 miliar atau naik 7,19% dibanding April 2018. Impor migas pada bulan Mei 2018 mencapai US$2,82 miliar, naik 20,95% persen dibanding bulan lalu dan naik 57,17% jika dibandingkan Mei tahun lalu.
Peningkatan impor nonmigas didominasi oleh golongan mesin dan pesawat mekanik yang mencapai US$334,3 juta atau meningkat 15,19%. Sedangkan penurunan terbesar berasal dari golongan kapal terbang dan bagiannya sebesar US$196,5 juta atau sekitar 82,46%.
Sementara untuk negara pemasok terbesar di pegang oleh Tiongkok, Jepang dan Thailand. Nilainya mencapai US$18,36 miliar dari Tiongkok atau sebesar 27,87%, Jepang US$7,59 miliar atau sekitar 11,53%, dan Thailand sebesar US$4,56 miliar atau 6,93 persen%. Sedangkan untuk impor nonmigas dari wilayah ASEAN mencapai 20,41% dan 9,25% dari Uni Eropa
Nilai impor semua golongan penggunaan barang baik barang konsumsi, bahan baku/penolong dan barang modal selama Januari–Mei 2018 mengalami peningkatan masing – masing sebesar 27,75 %, 22,59%, dan 33,73% dari tahun sebelumnya.
Dongkrak Ekspor Tanah Air
Meningkatnya nilai ekspor merupakan indikator positif bagi bangsa ini. Karena artinya ekonomi masyarakat juga bergerak begitu pula dengan angka pertumbuhan ekonominya. Nah, Anda yang suka berbelanja dan berburu barang-barang asing nan bermerek, sekarang mungkin saat yang tepat bagi Anda untuk mencoba berwirausaha.
Ya, ketimbang Anda membeli barang asing dan kemudian malah hanya menguntungkan negara pengimpornya, ada baiknya Anda mulai berkreasi dan memanfaatkan kemampuan Anda untuk menciptakan barang bernilai lebih.
Mulailah dari hal – hal yang kecil, seperti membuat gelang, sablon kaus atau jenis usaha mikro lainnya. Setelah memulainya, baru Anda bisa mulai memikirkan pengembangannya. Jangan takut kehabisan atau kekurangan dana. Anda bisa mengakses CekAja.com untuk mengajukan fasilitas kredit tanpa agunan (KTA) dari beberapa Lembaga perbankan yang kredibel.
Jadi jangan tunggu lama lagi, mulai dan ajukan sekarang.