Fakta-fakta Unik Eyang Habibie yang Perlu Kamu Tahu

Sosok tokoh besar Bacharuddin Jusuf Habibie yang baru saja berpulang meninggalkan kesan mendalam bagi masyarakat Indonesia. Sederet prestasi dan kisah hidupnya nampak sangat menarik untuk kembali dikulik. Habibie adalah salah satu putra terbaik Indonesia yang sangat inspiratif. Nah, dibalik kisahnya, ada fakta-fakta unik tentang Habibie yang perlu kamu ketahui.

fakta unik Habibie

Pria yang sering disapa Rudy ini meninggal dunia di usia 83 tahun pada Rabu (11/9/2019). Dia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional (TMPN) Utama Kalibata, Jakarta, tepat di sebelah pusara istrinya, Hasri Ainun Habibie.

Selain pernah menduduki jabatan penting di pemerintahan mulai dari menteri, wakil presiden hingga menjadi presiden ketiga RI, Habibie adalah seorang ilmuwan jenius kebanggaan Indonesia. Kiprahnya di dunia penerbangan membuat kita berdecak kagum. Inilah beberapa fakta unik tentang Habibie yang dihimpun CekAja dari berbagai sumber:

  • Hanya tidur empat jam dalam sehari

Berapa lama kamu tidur dalam sehari? Umumnya kita tidur selama delapan jam dalam sehari bukan? Namun, Habibie rupanya hanya menghabiskan waktu yang sangat singkat untuk tidur setiap harinya.

Sosok yang punya julukan Bapak Teknologi Indonesia ini terbiasa tidur hanya empat jam dalam sehari. Dia sering menghabiskan waktu untuk menyerap kondisi lingkungan sekitarnya. Panca inderanya sangat aktif bekerja.

Apalagi saat tengah melaksanakan tugas sebagai presiden, dirinya sungguh-sungguh berupaya menemukan cara untuk memulihkan kondisi ekonomi yang buruk. Perjuangannya tidak sia-sia karena pada akhirnya kondisi ekonomi kian stabil di masa pemerintahannya.

(Baca juga: Jenius! Ini 6 Prestasi Gemilang BJ Habibie yang Inspiratif)

  • Pandai baca Alquran sejak usia tiga tahun

Bukan hanya cerdas, Habibie adalah sosok yang terbilang religius. Kedekatannya dengan kitab suci umat Islam Alquran sudah terbangun sejak dirinya masih bayi.

Alwi Abdul Jalil Habibie, ayah dari Habibie, sering membacakan ayat Alquran untuk menenangkan Habibie kecil. Karena terbiasa mendengarkan lantunan ayat-ayat Alquran sejak bayi, Habibie pun mampu membaca Alquran ketika usianya baru menginjak tiga tahun. Luar biasa bukan?

  • Jadi nama jembatan

Nama B. J. Habibie diabadikan sebagai nama sebuah jembatan di Timor Leste, tujuannya adalah untuk menghormati jasa-jasa beliau terhadap Timor Leste. Habibie memang berperan dalam melaksanakan referendum di Timor Leste.

Jembatan B. J. Habibie berlokasi di Bidau Santana, Dili, Timor Leste. Jembatan itu memiliki panjang 78 m dan lebar 11,5 m. Jembatan tersebut menghubungkan antara Avenida dos Direitos Humanos dan objek wisata Cristo Rei, patung Yesus Kristus setinggi 27 m.

Habibie menjadi presiden RI dalam waktu yang singkat yaitu pada 21 Mei 1998 – 20 Oktober 1999. Namun, meski singkat, kiprahnya sangat membekas di hati masyarakat Indonesia dan juga Timor Leste. Timor Leste lepas dari Indonesia setelah diberikan hak referendum pada tanggal 30 Agustus 1999, di masa pemerintahan Habibie.

  • Kisah cinta diabadikan dalam bentuk monumen

Kisah cinta antara Habibie dan Ainun memang menginspirasi banyak orang. Selain sebagai seorang teknokrat, eyang yang satu ini terkenal sebagai pria romantis nan setia. Gak sedikit kata-kata Habibie tentang cinta yang dikenang dan membuat banyak orang meleleh. Misalnya saja kata-kata, “Tanpa cinta, kecerdasan itu berbahaya, dan tanpa kecerdasan, cinta itu tidak cukup.

Rasa cinta dan kesetiaannya terhadap Ainun telah diabadikan menjadi cerita film layar lebar. Nah, bukan cuma itu saja, kisah keduanya juga rupanya diabadikan menjadi sebuah monumen lho!

Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun berdiri di kota kelahiran Habibie yaitu Kota Parepare, Sulawesi Selatan. Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun berada di sebelah barat Lapangan Andi Makkasau, Jalan Andi Isah, Kelurahan Malluse Tasi, Kecamatan Ujung, Kota Parepare. Monumen tersebut diresmikan Habibie tepat pada ulang tahun pernikahan Habibie dan Ainun ke-53 yaitu pada tanggal 12 Mei 2015.

(Baca juga: Pesona Kota Aachen di Jerman, Saksi Perjuangan Habibie)

  • Keturunan dokter pribumi pertama

Pantas saja jika eyang Habibie terlahir sebagai sosok yang cerdas, rupanya Habibie adalah keturunan seorang dokter pribumi pertama. Seperti dilansir Detik.com, jejak kenangan Habibie dengan kakek buyutnya, dr Tjitrowardojo ada di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Nama kakek buyutnya tersebut dipakai menjadi nama rumah sakit di Purworejo. Tjitrowardojo adalah dokter pribumi pertama di Indonesia. Tjitrowardojo juga merupakan cucu Hamengku Buwono IV.

Habibie sendiri yang meresmikan pergantian nama RSUD Saras Husada, Purworejo, menjadi RSUD dr Tjitrowardojo, Purworejo pada tanggal 26 September 2015. Ketika peresmian, Habibie menceritakan kata-kata neneknya yang menyebutkan bahwa Habibie tidak akan menjadi orang besar dan cerdas kalau bukan keturunan Tjitrowardojo.

Nah, kalau kamu ingin jadi orang sukses seperti Habibie, salah satu jalannya adalah dengan menjadi pengusaha. Jangan lupa untuk cek di CekAja.com berbagai pilihan pinjaman modal usaha menarik ya!