Fintech Mulai Rambah Pasar Modal!

Perkembangan industri finansial technology (fintech) kian masif. Saat ini dihampir setiap sektor keuangan memiliki sentuhan fintech dalam menjalankan bisnisnya. Tak terkecuali di sektor pasar modal.

Dengan jumlah investor yang sudah menembus 1,6 juta orang membuat sektor pasar modal menjadi kian seksi. Tak aneh jika akhirnya banyak pelaku usaha yang bergerak di bidang fintech mulai merangsek masuk dan ikut mencicipi manisnya bisnis di pasar modal.

Nah dengan masuknya fintech juga membawa keuntungan bagi Bursa Efek Indonesia. Perihal edukasi dan juga kecepatan layanan terhadap investor bisa dimanfaatkan untuk menjadi lebih cepat dengan memanfaatkan teknologi yang ada di fintech.

Maka tak aneh jika akhirnya muncul nama CekAja.com, Bareksa dan beberapa perusahaan fintech lainnya yang memiliki keterkaitan bisnis dengan pasar modal. Dengan fintech, calon investor bisa dengan mudah mengakses produk pasar modal seperti reksa dana sebagai sarana berinvestasi.

Bahkan ada juga perusahaan fintech yang tidak lama lagi akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia. PT Hensel Davest Indonesia digadang-gadang bakal menjadi emiten pertama yang bergerak di bidang fintech dalam papan perdagangan BEI.

Hari ini, BEI menggandeng Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) menggelar Fintech for Capital Market Expo 2019. Gelaran tersebut dilaksanakan sebagai strategi untuk memperluas jejaring distribusi pasar modal ke khalayak.

Acara yang diiikuti oleh beberapa perusahaan fintech mulai dari fintech lending, crowdfunding dan juga agen perantara efek reksa dana (aperd) itu juga memberikan edukasi tentang bagaimana fintech bekerja.

Untuk lebih mengetahui sejauh mana fintech berkontribusi bagi sektor pasar modal, berikut merupakan wawancara dengan Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Ririko BEI, Fithri Hadi.

Bagaimana hubungan fintech dengan sektor pasar modal?

Teknologi sebenarnya sudah menjadi bagian dari industri pasar modal. Apalagi dengan adanya transaksi secara online. Sekarang aka nada tren kemitraan perusahaan dan startup, khususnya perusahaan fintech.

(Baca juga:  Pilihan Investasi yang Cocok Sesuai Rasi Bintang)

Bagaimana potensi pendalaman pasar dengan adanya fintech?

Saat ini jumlah pengguna internet sudah sangat besar. Diperkirakan sekitar 150 juta orang sudah menjadi pengguna internet. Hal itu merupakan potensi untuk melakukan pendalaman pasar.

Bagaimana peran regulator?

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah mengarah aturan baru. Aturan tersebut semangatnya mampu mendorong inklusi ekonomi digital.

Bagaimana dengan di BEI sendiri?

Nah kalau di BEI sendiri dengan transformasi struktur organisasi akan mengeluarkan inisitaif untuk berkembang.

Tidak dapat dipungkiri, kecepatan dan kenyamanan bertransaksi dengan menggunakan sistem digital memberikan banyak kemudahan bagi penggunanya. Tidak perlu lagi ada kata “tidak ada waktu , “Macet atau alasan klise lainnya yang sering ditemui masyarakat di kota besar.

(Baca juga:  Investasi Pasar Modal: Pembukaan Rekening Efek Bakal Lebih Sederhana)

Dengan adanya teknologi, semua sudah bisa dilakukan hanya dengan ponsel. Disamping itu, akses keuangan bagi masyarakat yang berada di daerah terpencil juga bisa terjangkau melalui teknologi.

Tidak perlu repot untuk membuka layanan langsung di lokasi, cukup dengan memanfaatkan koneksi internet dan juga perangkat komputer serta ponsel pintar. Semua sudah bisa dilakukan.

Untuk kamu yang ingin berinvestasi dengan mudah, akses CekAja.com dan temukan produk reksadana yang cocok untukmu.