9 Fungsi Lembaga Keluarga, Beserta Peran dan Penjelasan Lengkap!
6 menit membacaTidak hanya organisasi besar saja yang bisa disebut lembaga, karena keluarga juga termasuk sebuah lembaga. Di dalam sebuah rumah, fungsi lembaga keluarga sangat besar. Yuk simak penjelasan lengkapnya di sini!
Pengertian Lembaga Keluarga
Sebelumnya, perlu diketahui bahwa keluarga sendiri juga bisa disebut sebagai unit terkecil, yang ada di dalam masyarakat.
Dilansir kompas.com, yang mengutip dari Kemdikbud RI, lembaga keluarga merupakan salah satu dari jenis-jenis lembaga sosial, bersama, dengan lembaga agama, lembaga ekonomi, lembaga pendidikan, dan lembaga politik.
Untuk pengertiannya, lembaga keluarga adalah sebuah unit sosial terkecil dalam masyarakat, yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
Lembaga keluarga dibentuk melalui proses yang disebut perkawinan, yang sah di mata agama, adat, dan hukum negara setempat.
Di dalam keluarga lah, individu-individu baru akan dilahirkan, dengan berbagai macam bentuk kepribadian hingga budaya dalam masyarakat.
Setelah itu, dan selain di dalam keluarga, anak-anak nantinya akan berkembang dan mulai melihat, hingga mengenal arti diri sendiri, di luar sana. Barulah, ia akan mulai dikenal sebagai individu.
Selain itu, keluarga juga menjadi lembaga atau tempat pertama, seseorang memasuki kehidupannya, sejak dilahirkan di dunia.
(Baca Juga: Ide Usaha Modal 5 Juta yang Paling Banyak Datangkan Laba)
Apa Saja Peran Lembaga Keluarga bagi Anggotanya?
Nah, sebelum membahas fungsi lembaga keluarga, mari simak dulu sekilas informasi terkait peran lembaga keluarga itu sendiri.
Seperti keluarga yang ada di rumah saat ini, keluarga berperan untuk memberikan binaan, bimbingan, dampingan, pelajaran, kepada anggota-anggotanya.
Hal tersebut dilakukan agar anggotanya bisa beradaptasi dengan lingkungan secara fisik, maupun lingkungan budaya, tempat di mana keluarga tersebut tinggal.
Jika, anggota sudah mampu beradaptasi dengan lingkungan setempat, maka kehidupan masyarakat akan tercipta, menjadi kehidupan yang tenang, aman dan tentram.
Istilahnya, jika dalam satu keluarga bisa menciptakan anggota yang mampu beradaptasi dengan lingkungan. Maka, mereka bisa saling bersosialisasi dengan baik dengan keluarga lainnya, yang ada di lingkungan tersebut.
Seperti yang sudah disebut sebelumnya, bahwa keluarga tercipta dari sebuah perkawinan yang sah menurut agama, adat, dan hukum.
Sehingga, secara sadar atau tidak, setiap anggota memiliki peran yang berkaitan, dengan proses regenerasi bagi anak-anaknya kelak.
Lantas, apa saja fungsi lembaga keluarga, selain bisa menciptakan masyarakat yang tentram? Berikut rangkuman, seperti yang dilansir dari berbagai sumber.
Fungsi Lembaga Keluarga
Setidaknya ada sembilan fungsi lembaga keluarga, yang perlu diketahui. Berikut penjelasan masing-masing, dari sembilan fungsi.
1. Fungsi Reproduksi atau Biologis
Fungsi lembaga keluarga, yang pertama adalah fungsi reproduksi atau biologis. Pasalnya, tidak bisa dipungkiri bahwa setiap manusia memiliki kebutuhan biologis, baik laki-laki maupun pria.
Nah, untuk memenuhi kebutuhan biologis tersebut, maka akan terjadi perkembangbiakan berupa keturunan, di dalam sebuah keluarga (ibu dan ayah). Oleh karenanya, keluarga berfungsi sebagai sarana reproduksi.
Tanpa ibu dan ayah, seorang anak tidak akan tercipta, dan terlahir menjadi seorang individu yang diakui di dalam keluarga dan masyarakat.
2. Fungsi Protektif atau Perlindungan
Fungsi lembaga keluarga yang kedua adalah fungsi protektif atau perlindungan. Adapun, di dalam fungsi ini, keluarga bisa memberikan perlindungan, bagi seluruh anggota keluarganya.
Bukan hanya perlindungan fisik, perlindungan juga bisa berupa dampingan psikologis, batin, atau mental.
Perlindungan keluarga ini dilakukan untuk memperoleh keterjaminan dan perlindungan baik secara fisik maupun psikologis.
3. Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi menjadi fungsi lembaga keluarga selanjutnya. Bak bagian finance di dalam sebuah perusahaan, dalam keluarga pun juga harus ada pengelola ekonomi.
Ekonomi di dalam keluarga, sangatlah penting bagi kehidupan. Dengan kondisi ekonomi yang cukup, keluarga bisa terus tumbuh demi kelangsungan hidup keluarganya.
Bukan hanya ada pengelola ekonomi, yang biasa dikerjakan oleh ibu, fungsi ekonomi keluarga bisa dibagi menjadi tiga, yakni adanya si pencarian nafkah, perencanaan dan penggunaannya.
4. Fungsi Pendidikan atau Edukatif
Selain ekonomi, keluarga beserta anggotanya, harus kaya akan pengetahuan dan ilmu, untuk bisa bertahan hidup di masyarakat sosial.
Fungsi edukatif ini, merupakan salah satu tanggung jawab terpenting yang dipikul oleh orang tua.
Pasalnya, sebelum terjun ke sekolah, keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama kali diserap dan diterima oleh anak.
Di dalam keluarga, orang tua yakni ayah dan itulah yang berperan aktif dalam memberikan pendidikan dalam keluarga bagi anak-anaknya.
5. Fungsi Sosialisasi
Masih berkaitan erat dengan fungsi edukatif atau pendidikan, fungsi lembaga keluarga di bidang sosialisasi, ternyata juga terdapat di dalam bidang pendidikan.
Ketika anak sudah besar dan harus sekolah di luar rumah, anak tidak hanya diajarkan pengetahuan teori, tapi juga sosialisasi sebagaimana manusia, yang memiliki sifat saling membutuhkan.
Baik antara guru ke murid, murid ke guru, murid ke murid, guru ke orang tua, dan seterusnya.
6. Fungsi Afeksional
Fungsi lembaga keluarga berikutnya adalah fungsi afeksional. Adapun, ketika anak masih kecil, fungsi afeksional ini sangat memegang peranan penting.
Pasalnya, ia dapat merasakan dan menangkap perasaan orang tuanya, pada saat anak berkomunikasi dengan mereka.
Di sini, anak sangat membutuhkan kehangatan perasaan, dari orang tuanya. Karena, ikatan batin antara anak dan orang tua sangat tinggi.
Maka dari itu, orang tua harus melaksanakan fungsi perasaan ini dengan baik agar anak tumbuh dengan jiwa yang sehat.
7. Fungsi Religius
Tidak hanya memperkenalnya pendidikan, dan pengetahuan umum, keluarga juga berfungsi untuk memperkenalkan religius
Di sini, artinya keluarga juga berkewajiban dalam mengajak anak, serta anggota keluarga lainnya, untuk hidup beragama sesuai keyakinan yang dianut.
Maka dari itu, orang tua hendaknya menciptakan kehidupan keluarga yang religius. Misalnya, jika beragama islam, ingatkan solat lima waktu, jika kristen mengingatkan pergi ke gereja, dan lainnya.
8. Fungsi Rekreatif
Agar di dalam keluarga tidak kaku, keluarga juga harus berfungsi untuk memberikan ketenangan, kenyamanan jiwa, dan suasana damai dalam keluarganya.
Rekreatif di sini, sebuah keluarga tidak harus selalu merayakan pesta atau berekreasi di luar rumah. Namun, bisa dilakukan dengan cara yang sederhana.
Fungsi ini lebih kepada rekreasi, yang dapat dirasakan dan dihayati seluruh anggota keluarga, seperti jauh dari keributan dan pertentangan.
Misalnya, makan malam bersama di meja makan sambil berbincang, menonton televisi bersama, bersenda gurau di halaman depan sambil ngopi, dan lainnya.
9. Fungsi Pengendalian Sosial
Selanjutnya, ada fungsi lembaga keluarga dalam hal pengendalian sosial. Adapun, sebagai seorang individu, wajib harus memiliki pemikiran terbuka.
Meski budaya di dalam rumah sudah tercipta demikian, anggota keluarga tidak semestinya berpikiran bahwa, budayanya bisa sama dengan budaya masyarakat di luar sana.
Di sini keluarga berperan sebagai tempat pengendalian sosial, bagi anggota keluarganya. Keluarga dapat melakukan upaya preventif atau upaya pencegahan, terhadap anggota keluarganya, untuk tidak melakukan perilaku yang menyimpang dari norma-norma, yang berlaku didalam masyarakat.
Terlebih, Indonesia memiliki banyak adat budaya, suku, kebiasaan. Sehingga, sebagai masyarakat yang baik, seorang individu harus memiliki sikap toleransi tinggi, agar tidak terjadi perpecahan.
Nah, itu dia beberapa informasi terkait fungsi lembaga keluarga, yang wajib diketahui, terutama bagi para pasangan muda.
Di sini, pasangan muda yang akan menjadi kepala keluarga, harus memahami betul arti keluarga di dalam kehidupan.
Terkadang, pengetahuan yang kurang cukup dengan apa arti keluarga yang sebenarnya, membuat banyak keluarga yang pecah, terutama soal ekonomi.
(Baca Juga: Pilihan Pinjaman untuk Ibu Rumah Tangga Tanpa Jaminan)
Keuangan jadi Masalah Utama Perpecahan Keluarga
Biasanya, masalah ini terjadi, ketika seorang suami berpenghasilan kecil, dan tidak memiliki kecukupan ekonomi, untuk kebutuhan hidup dalam keluarga.
Seorang istri biasanya menjadi emosi, karena dengan kondisi ekonomi yang tidak berkecukupan.
Nah, jika hal tersebut terjadi pada keluargamu, sebaiknya diatasi dengan kepala dingin, dan bukan dengan perpecahan yang berakhir perceraian.
Di sini suami dan istri harus saling bijaksana, dalam menghadapi masalah ekonomi. Bicarakan baik-baik, dan cari solusi terbaik untuk mengatasi kondisi ekonomi yang lebih baik.
Misalnya, dengan cara istri membantu mencari nafkah. Tidak harus bekerja ke perusahaan-perusahaan, di sini istri bisa membuka usaha rumahan atau bisnis kecil-kecilan.
Sehingga, hasil bisnis bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, dan gaji suami bisa digunakan untuk kebutuhan bulanan yang lebih besar.
Seperti membayar angsuran rumah, listrik, bensin, air, pulsa, dan lainnya. Sehingga, kalian bisa saling melengkapi, tanpa harus menyalahkan satu sama lain.
Dari situ, seorang suami istri, juga bisa memulai untuk menjadi keluarga, dan memberikan fungsi lembaga keluarga, yang bisa menciptakan anggota keluarga (anak) yang baik.
Meskipun, di dalam keluarga pasti akan ada kendala atau masalah, seperti masalah keuangan ketika ingin membangun usaha, tapi modal belum ada.
Butuh Modal Usaha Rumahan? Pinjaman Dana di CekAja.com Saja!
Kekurangan modal untuk bangun usaha?Jangan galau! Karena kamu tetap bisa membangun bisnis rumahan kok, yakni dengan tambahan biaya modal usaha, yang bisa kamu dapatkan di CekAja.com.
CekAja.com akan merekomendasikan produk pinjaman dana untuk modal usaha, yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansialmu.
CekAja.com juga menyediakan berbagai produk pinjaman dana, dari P2P hingga bank ternama di Indonesia.
Yuk, segera bangun impianmu untuk berbisnis, dengan mengajukan pinjaman dana terbaik pilihanmu, hanya di CekAja.com!