Gak Ngerokok Sebulan, Kamu Bisa Investasi di 3 Instrumen Ini

Kata siapa investasi itu sulit dilakukan? Kalau memang niat, siapapun termasuk para perokok bisa berinvestasi untuk masa depan yang lebih baik. Investasi bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja.

Gak Ngerokok Sebulan, Kamu Bisa Investasi di 3 Instrumen Ini

Bagaimana caranya untuk memulai investasi sementara uangnya saja gak ada? Namun, apakah beneran gak ada uang sama sekali untuk investasi? Bisa kok, asalkan kamu pintar memangkas pengeluaran yang tidak produktif. Misalnya uang rokok harian, kamu alihkan untuk investasi. Memang bisa?

Pengeluaran untuk rokok memang gak terasa, tetapi kalau dikalkulasi jumlahnya bisa lumayan per bulannya.

Nah, kenapa tidak uangnya dialihkan untuk hal-hal produktif. Selain itu, dari segi kesehatan, rokok juga dinilai tidak baik.

Data Atlas Tobacco pada 2016, Indonesia tercatat sebagai salah satu negara dengan jumlah perokok terbanyak hingga mencapai 90 juta jiwa.

Artinya, ada puluhan juta orang yang mengeluarkan uangnya untuk rokok setiap bulannya.

Harga rokok yang dijual di Indonesia bervariasi, mulai dari belasan hingga puluhan ribu per bungkusnya. Taruhlah kamu setiap harinya menghabiskan Rp20.000 untuk membeli sebungkus rokok berisi 16 batang.

Dalam sebulan kamu mengeluarkan Rp600.000 untuk belanja rokok. Lalu kalau mau dialihkan ke investasi, uang Rp600.000 bisa diinvestasikan apa saja?

(Baca juga: Investasi Halal? Coba Sukuk Tabungan ST-003)

Emas

Investasi jenis satu ini memang gak ada matinya. Harganya pun relatif terus naik. Sebagai contoh, pada Februari 2009 silam, harga emas batangan per gram mencapai sekitar Rp384.000.

Sementara sekarang harganya sudah naik hingga sekitar Rp613.977 per gramnya. Ini artinya dalam 10 tahun terakhir ada kenaikan hampir dua kali lipat pada harga emas.

Nah, saat ini dengan bujet sekitar Rp600.000-an, kamu juga bisa investasi emas batangan untuk ukuran satu gram.

Kamu bisa beli emas di banyak tempat antara lain di Pegadaian. Selain membeli dengan tunai, membeli emas di Pegadaian juga bisa dengan cara mencicil.

Kamu juga bisa beli emas langsung ke PT Antam atau butik emas yang menyediakan pembelian emas. Butik Emas adalah tempat penjualan yang dikelola oleh Antam.

Untuk lebih mudah, kamu juga bisa membeli emas via online atau melalui aplikasi yang sudah tersedia.

Saat ini ada beberapa aplikasi jual beli emas online yang menawarkan transaksi emas dengan sangat mudah seperti IndoGold, Orori, Tamasia, Emas Digi, e-Mas dan banyak lagi.

Bahkan ada beberapa aplikasi online untuk nyicil pembelian emas sesuai bujet yang kamu punya. Jadi gak melulu harus punya uang minimal Rp600.000 untuk investasi emas.

(Baca juga: 5 Tips Investasi dari Warren Buffett Agar Kaya Raya)

Reksa dana

Dengan Rp100.000, kamu bisa investasi reksa dana. Berinvestasi di reksa dana saat ini cukup mudah dan terjangkau.

Dengan mengalihkan uang bulanan rokok kamu sebesar Rp600.000, kamu bisa pilih reksa dana dengan keuntungan yang menjanjikan.

Menurut data Bareksa, sebuah market place reksa dana online yang telah bekerja sama dengan CekAja, ada beberapa produk reksa dana yang kinerjanya cukup moncer dalam lima tahun terakhir.

Beberapa di antaranya produk reksa dana yang menghasilkan cuan tertinggi yaitu reksa dana saham Sucorinvest Equity Fund dengan keuntungan mencapai 105,27 persen; reksa dana campuran Shinhan Balance Fund dengan keuntungan 77,67 persen; reksadana pendapatan tetap MRS Bond Kresna dengan keuntungan 62,95 persen, dan reksa dana pasar uang Bahana Dana Likuid dengan keuntungan mencapai 39,79 persen.

Ada banyak produk reksa dana yang bisa kamu beli melalui CekAja.com. Kamu bisa masuk ke kanal Investasi dan pilih reksa dana. Setelah itu kamu isi data untuk pengajuan pembelian produk investasi reksa dana di Bareksa.

(Baca juga: Langkah-langkah Cara Berinvestasi Saham)

Nabung saham

Mungkin masih banyak yang alergi dengan kata ‘saham’. Untuk berinvestasi di saham, masih banyak orang yang menganggap bahwa saham hanya bisa dibeli oleh orang super kaya atau duitnya banyak. Padahal, siapa saja sekarang bisa berinvestasi di saham.

Pemerintah saat ini sedang gencar mengampanyekan menabung saham. Artinya, kamu saat ini bukan hanya bisa menabung uang di bank, tetapi juga bisa menabung saham yang keuntungannya jauh lebih besar.

Menabung saham jelas berbeda dengan trading saham atau investasi saham. Program menabung saham jauh lebih memudahkan masyarakat untuk bisa memiliki saham-saham yang dijual di pasar modal.

Singkatnya, menabung saham bisa dilakukan dengan besaran uang yang ditentukan setiap bulannya.

Misalnya, uang yang biasanya kamu belikan rokok seharga Rp600.000 bisa kamu alihkan untuk menabung saham. Kamu bisa top up setiap bulannya untuk menabung saham seharga Rp600.000.

Agar lebih aman, kamu bisa beli saham-saham LQ45 atau saham-saham perusahaan besar yang paling likuid.

Biasanya produk-produk saham LQ45 sudah dikenal baik oleh masyarakat seperti Unilever, Bank BRI, Telkom, Indofood, Gudang Garam, Kalbe Farma, Semen Indonesia dan banyak lagi.

Namun, harus dicatat juga ya, yang namanya investasi gak selamanya menguntungkan. Risiko ruginya pun sebanding dengan keuntungan. Hanya saja kadar ruginya pasti berbeda-beda antara investasi di emas, reksa dana, dan saham.

Sejauh ini tren harga untuk masing-masing instrumen investasi tadi terus mengalami kenaikan yang tentunya bisa jadi cuan yang menjanjikan.

Nah, sudah siapkah kamu mengalihkan uang rokok bulananmu untuk investasi?